Buah Hati Mama |
---|
Poster film |
Sutradara | Sophan Sophiaan |
---|
Produser |
- Deddy Armand
- Johanna Syarief
|
---|
Ditulis oleh | Makmur Hendrik |
---|
Skenario | Makmur Hendrik |
---|
Pemeran | |
---|
Penata musik | Gatot Sudarto |
---|
Sinematografer | Alex A. Hassan |
---|
Tanggal rilis | 1980 |
---|
Durasi | 150 menit |
---|
Negara | Indonesia |
---|
Bahasa | Bahasa Indonesia |
---|
Buah Hati Mama adalah film Indonesia yang diproduksi pada tahun 1980 dengan disutradarai oleh Sophan Sophiaan dan dibintangi oleh Widyawati dan Sophan Sophiaan.
Film ini diadaptasi dari cerita pendek berjudul "Jangan Menangis Mama", pemenang sayembara cerpen Femina, karya Makmur Hendrik. Selain itu film ini mendapatkan nominasi untuk pemeran wanita terbaik (Widyawati) dan tata sinematografi terbaik (Ismaun) dalam Festival Film Indonesia 1981.
Sinopsis
Hendrik Maulana (Sophan Sophiaan), pegawai staf lokal KBRI Belanda dan istrinya, Nona (Widyawati), seorang Indo, kembali ke tanah air. Hendrik sadar bahwa di negerinya ia harus kerja keras untuk membiayai keluarga, karena itu ia sempat belajar sebagai pengatur lalu lintas udara sebelum pulang. Ternyata tetap terjadi benturan kultural maupun ekonomis atas keluarga itu. Anak-anaknya harus menyesuaikan diri di sekolah maupun di lingkungan rumah. Demikian juga Nona yang sempat menyesal datang ke Indonesia namun tak bisa memberi penghargaan layak pada suaminya. Dengan latar belakang seperti itu, kisahnya bergulir karena anak kedua mereka, Eka (Nyonyo Shabir) yang selalu jadi kambing hitam dalam keluarga melarikan diri. Pencarian ke mana-mana tak membuahkan hasil. Eka tertarik pada seorang penjual es yatim-piatu yang bisa menghidupi diri. Ia ikut kegiatan berdagang itu, sampai akhirnya ia terserang tipus, dan kawan penjual esnya melapor pada Hendrik dan Nona. Maka kembali utuhlah keluarga Hendrik-Nona dan ketiga anaknya.[1]
Pemeran
Referensi
Pranala luar