Cagar Alam Gunung Abang
Cagar Alam Gunung Abang adalah cagar alam yang dikelola oleh Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Jawa Timur dan Pemerintah Daerah. Secara geografis, Cagar Alam Gunung Abang terletak di koordinat 112°48’48” BT dan 7°46’54” LS dan secara administratif pemerintahan, cagar alam ini terletak di (6) enam desa dan 2 (dua) kecamatan yaitu Desa Kedungpengaron, Desa Lorokan, Desa Oro-oro Pule, dan Desa Linggo di Kecamatan Kejayan dan Desa Sapulante dan Desa Ampelsari di Kecamatan Pasrepan Kabupaten Pasuruan.[1][2] Berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Jenderal Hindia Belanda Nomor 12/Stbl/1937 Nomor 579 tanggal 25 Oktober 1937, Gunung Abang ditunjuk sebagai cagar alam dengan luas 50,4 ha dan ditetapkan kembali oleh Menteri Pertanian RI melalui Keputusan Menteri Pertanian RI No : 458/Kpts/Um/1978 pada tanggal 24 Juli 1978.[3] Cagar Alam Gunung Abang dikelola dengan tujuan untuk menjaga kelestarian alam terutama satwa langka dan dilindungi. Perlindungan cagar alam dilakukan dengan berbagai cara, seperti: pengawasan dan pemantauan secara berkelanjutan terhadap kondisi cagar alam, mempertahankan hutan hujan tropika yang lengkap vegetasinya dari perdu hingga kanopi, melindungi satwa yang menonjol dan masih berkembang, pengembangan fungsi tambahan, yaitu sebagai objek wisata pariwisata, penelitian, out bond dsb, serta program pengelolaan hutan kemasyarakatan, seperti konsep berkelanjutan dan konsep desa hutan.[4] PotensiCagar Alam Gunung Abang memiliki potensi-potensi seperti keunikan flora dan fauna yang khas dan aksesbilitas untuk mencapai kawasan tersebut.[5] EkosistemCagar Alam Gunung Abang memiliki ekosistem hutan hujan tropika ber-dataran rendah dengan jenis tanah merah (abang).[5] FloraFlora yang terdapat di Cagar Alam Gunung Abang terdiri dari: famili Euphorbiaceae, Tiliceae, Moraceae, Streculiae, Fabaceae, Sapindaceae, Dilleniae, Milliceae dan Verbenaceae yang berada di hutan hujan tropika. Jenis flora langka terdiri dari Rau (Dysoxylum amooroides), Walikukun (Schoulenia kunstleri), Kesambi (Schleichera oleosa), Kepuh (Sterculia foetida), Lo (Vicus glomerata), dan Sempu (Dillenia pentagyna). Jenis tumbuhan yang dominan yaitu Beringin (Ficus benyamina), Luwing (Ficus hispida), Saga (Adenanthera microsperma), Sogo Manis (Abrus precatorius), Sengon Tekik (Albizia lebbeckoides) dan Kesambi (Scleicera oleosa). Terdapat tumbuhan-tumbuhan lainnya, seperti Bambu Ori, Bambu Wulung, Kepuh (Sterculia foetida) dan Bendo (Artocarpus elasticus). Pada hutan tanaman terdapat Jati (Tectona grandis).[4][5] FaunaJenis fauna yang terdapat di Cagar Alam Gunung Abang terdiri dari 7 (tujuh) jenis mamalia, 15 jenis aves dan 3 (tiga) jenis reptil, diantaranya Babi hutan (Sus scropa), Prenjak gunung (Cettia vulkania), Betet, Raja udang, Trocokan, Jalak Suren, Kalong (pteropus vampyrus), Lutung Jawa (Tracypithecus auratus), Kera Abu-abu (Macaca fascicularis), Kutilang (Pynonotus aurigaster), Elang (Accipiter trivirgatus), Srigunting (Dicrurus macrocercus), dan Tekukur (Streptopelia chinensis).[4][5] AksesbilitasUntuk mencapai cagar alam tersebut, dapat diakses dengan kendaraan roda dua ataupun roda empat dari Kota Pasuruan hingga sampai ke Dusun Lemah Abang, selanjutnya diakses dengan perjalanan kaki hingga sampai di cagar alam tersebut.[5] Referensi
|