Benny Gantz
Benjamin "Benny" Gantz (Ibrani: בִּנְיָמִין "בֵּנִי" גַּנְץ; lahir 9 Juni 1959) adalah seorang politikus Israel. Ia menjabat sebagai Kepala Staf Umum Pasukan Pertahanan Israel (IDF) ke-20 dari tahun 2011 hingga 2015.[1][2] Pada bulan Desember 2018, ia mendirikan partai politik baru bernama Partai Ketahanan Israel (Hosen L'Yisrael).[3][4] Partai itu kemudian berkoalisi dengan Telem dan Yesh Atid untuk membentuk Kachol Lavan, yang berarti "Biru dan Putih", berdasarkan warna bendera nasional Israel.[5] Platform partai Gantz di antaranya adalah termasuk memperkenalkan batasan masa jabatan perdana menteri, melarang politikus yang didakwa untuk menjabat di Knesset, mengamandemen undang-undang negara-bangsa untuk memasukkan minoritas Israel, membatasi kekuasaan Kepala Rabbi Israel atas perkawinan, berinvestasi dalam pendidikan awal, memperluas perawatan kesehatan, dan kembali bernegosiasi dengan Otoritas Palestina untuk perjanjian damai.[6] Kehidupan awalBinyamin (Benny) Gantz lahir di Kfar Ahim, Israel, pada tahun 1959. Ibunya, Malka, adalah orang yang selamat dari Holokaus, berasal dari Mezőkovácsháza, Hungaria.[7][8] Ayahnya, Nahum, berasal dari Rumania, dan ditangkap oleh otoritas Britania karena mencoba memasuki Palestina secara ilegal sebelum mencapai Israel. Orang tuanya adalah salah satu pendiri Moshav Kfar Ahim, sebuah komunitas pertanian kooperatif di Israel selatan-tengah.[9] Di masa mudanya, ia bersekolah di Sekolah Tinggi Shafir di Merkaz Shapira, dan sekolah asrama di desa pemuda HaKfar HaYarok di Ramat HaSharon. Gantz adalah lulusan IDF Command and Headquarters College dan National Security College. Ia memegang gelar sarjana dalam bidang sejarah dari Universitas Tel Aviv, gelar magister dalam ilmu politik dari Universitas Haifa, dan gelar master tambahan dalam Manajemen Sumber Daya Nasional dari Universitas Pertahanan Nasional di Amerika Serikat.[10] Karier militerGantz menjadi anggota IDF sejak tahun 1977. Ia mengajukan diri sebagai penerjun payung di Brigade Pasukan Terjun Payung. Misi pertamanya sebagai wajib militer muda pada tahun 1977 adalah sebagai bagian dari pasukan pengamanan atas kunjungan Presiden Mesir Anwar Sadat ke Israel.[11] Pada tahun 1979, Gantz menjadi seorang perwira setelah menyelesaikan Sekolah Calon Perwira. Ia kembali ke Brigade Pasukan Terjun Payung dan bertugas sebagai omandan peleton dan komandan kompi, menyelesaikan kursus di Pasukan Khusus Angkatan Darat Amerika Serikat, dan bertempur dalam Perang Lebanon Pertama.[12] Kemudian, ia memimpin batalyon pasukan terjun payung "Efe" (Echis) 890 dalam operasi kontra-gerilya di Lebanon Selatan.[13] Pada tahun 1991, ia memimpin sebuah satuan komando di Addis Ababa, Etiopia, selama 36 jam, dalam rangka pengamanan Operasi Salomo yang mengangkut 14.000 orang Yahudi Ethiopia ke Israel.[11] Selama kariernya, Gantz telah bertugas di sejumlah posisi, termasuk sebagai: Komandan Unit Shaldag di Angkatan Udara Israel; Komandan Brigade Pasukan Terjun Payung ke-35;[14] Komandan Divisi Cadangan di Komando Utara; Komandan Unit Penghubung Lebanon; Komandan Divisi Yudea dan Samaria pada tahun 2000, sebelum menjadi Komandan Komando Utara Israel pada tahun 2001; dan sebagai atase militer Israel di Amerika Serikat dari 2005 hingga 2009, sebelum menjadi Wakil Kepala Staf Umum.[10][15] Ia bertugas dalam konflik Lebanon Selatan 1978, Perang Lebanon 1982, konflik Lebanon Selatan 1985-2000, Operasi Salomo, dan Intifadhah Kedua. Kepala StafSetelah dibatalkannya penunjukan dari calon sebelumnya, yakni Aluf Yoav Galant, Menteri Pertahanan Ehud Barak mengumumkan pada tanggal 5 Februari 2011 bahwa ia akan merekomendasikan kepada pemerintah untuk mengangkat Gantz menjadi Kepala Staf Umum ke-20 (setelah menunggu persetujuan Komite Penasihat Turkel tentang Pengangkatan Senior dan pilihan pemerintah).[16] Gantz sudah dalam proses pembebasan terhormat dari dinas militernya. Pada 13 Februari 2011, pemerintah Israel dengan suara bulat menyetujui Gantz untuk menjadi kepala staf IDF berikutnya.[17] Menurut The Jerusalem Post, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menyatakan dalam pertemuan kabinet mingguan di Yerusalem bahwa Gantz adalah "perwira yang hebat dan komandan yang berpengalaman, dan memiliki pengalaman operasional dan logistik yang berharga, dengan semua atribut yang diperlukan untuk menjadi komandan tentara yang sukses".[18] Referensi
Wikimedia Commons memiliki media mengenai Benny Gantz. |