Barus, Tapanuli Tengah
DemografiSuku bangsaPenduduk kabupaten Tapanuli Tengah berasal dari beragam suku, dan kabupaten ini termasuk yang paling beragam dibanding kabupaten lainnya di kawasan Tapanuli, Sumatera Utara. Hingga abad ke-19, mayoritas etnis yang bermukim di Barus merupakan suku bangsa Minangkabau dan Aceh.[2] Namun sejak terbentuknya Keresidenan Tapanuli di pertengahan abad ke-19, banyak pula etnis Batak Toba dan Pakpak yang bermukim disini.[3] Adanya percampuran budaya antara Minangkabau, Aceh, dan Batak, kemudian membentuk budaya Pesisir yang dipersatukan dalam identitas Islam.[4] Bahasa yang digunakan di Barus adalah Bahasa Indonesia, Bahasa Minangkabau logat Pesisir, serta Bahasa Batak. Nilai-nilai kebudayaan Pesisir telah melekat di dalam kehidupan masyarakat, hal ini dilihat dari ragam budaya dan bahasa yang digunakan masyarakat sehari-hari. Penduduk yang tinggal di daerah Pesisir umumnya mempunyai marga sesuai dengan suku induknya. Masyarakat yang berasal dari Batak Toba umumnya memiliki marga Sitorus, Sibarani, Sarumpaet, Manalu, Situmeang, Pasaribu, Sinaga, Sinambela, Tarihoran, Sitanggang, Sihombing, Pohan, Samosir, dan Limbong. Dari Mandailing ada yang bermarga Nasution, Lubis, Batubara, dan Matondang. Sedangkan orang Minang sebagian besar bersuku/marga Tanjung dan Caniago. Dari etnis Nias ada marga Harefa dan Lase. Begitu juga dari marga Pakpak yakni Gaja dan Tumanggor. AgamaMenurut sejarah, Barus merupakan wilayah awal masuk dan berkembangnya agama Islam di Indonesia. Masyarakat di Barus umumnya menganut tiga agama yakni Islam, Kristen Protestan dan Kristen Katolik. Penduduk Barus yang mayoritas berada di daerah Pesisir sebagian besar menganut agama Islam. Bentuk keyakinan lainnya adalah kepercayaan Parmalim yang merupakan agama nenek moyang suku Batak. PerekonomianJulukan "Kota Tua" seolah telah melekat pada daerah Barus, hal ini karena Barus memiliki sejarah panjang di Indonesia, sebagaimana diketahui bahwa dulunya Barus merupakan pelabuhan internasional yang disinggahi oleh berbagai pedagang yang berlabuh dari berbagai negeri di belahan dunia dengan berbagai etnis dan suku untuk mendapatkan kapur barus dan rempah-rempah. Untuk menunjang kehidupan yang layak maka perekonomian sangat menentukan tingkat kemakmuran suatu daerah. Profesi masyarakatnya ada yang menjadi nelayan, pegawai, petani dan berdagang. Mata pencarian ini dapat dibagi menjadi berbagai sektor di antaranya sektor perikanan atau kelautan, sektor perindustrian, sektor Jasa dan perdagangan. Sarana dan pendidikanPada tahun 2011 terdapat sebanyak 247 orang guru SD, mengajar sebanyak 2.728 orang murid pada 22 sekolah. Sementara pada tingkat SLTP terdapat 142 orang guru, mengajar 1.533 orang murid pada 7 sekolah. Selanjutnya pada tingkat SLTA terdapat 84 guru mengajar 1.202 orang murid pada 3 sekolah. Sementara untuk tingkat perguruan tinggi terdapat 42 tenaga pengajar, yang mengajar 792 mahasiswa pada 2 Perguruan Tinggi Swasta di Kecamatan ini. Selain Sekolah negeri di Kecamatan ini juga terdapat sekolah swasta. Dari 22 SD/Sederajat terdapat 14 sekolah negeri dan 8 sekolah swasta. Dari 7 SMP/Sederajat terdapat 2 sekolah negeri dan 5 sekolah swasta sedangkan untuk tingkat SMA/ sederajat hanya ada 2 sekolah negeri dan 1 sekolah swasta. Untuk tigkat pendidikan tinggi, Barus telah memiliki dua perguruan tinggi yakni Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Hamzah Alfansuri Sibolga Barus (STIT HASIBA), dan Sekolah Tinggi Kependidikan Ilmu Ilmu Pendidikan (STKIP). Potensi wisataDaerah Barus sekitarnya ditinjau dari segala aspek mempunyai potensi yang sangat besar terutama potensi pariwisatanya. Sektor pariwisata bahari dan keindahan alam lainnya. Hal ini didukung dengan kondisi alam dan masyarakat Barus yang ramah tamah serta banyak objek wisata yang tersebar diwilayahnya. Objek wisata pantai adalah primadona tersendiri yang dimiliki Barus. Disamping itu Kecamatan Barus juga memiliki objek wisata sejarah berupa Benteng Portugis dan makam-makam kuno yang merupakan makam para penyebar agama Islam tempo dulu. Makam yang terkenal adalah Makam Mahligai dan Papan Tinggi. Referensi
Lihat pula
Pranala luarWikimedia Commons memiliki media mengenai Barus.
|
Portal di Ensiklopedia Dunia