Sitahuis adalah sebuah kecamatan yang berada di kabupaten Tapanuli Tengah, provinsi Sumatera Utara, Indonesia. Sitahuis merupakan daerah pengunungan dan sepanjang jalan di kecamatan Sitahuis memiliki banyak tikungan berganda. Sitahuis juga memiliki beberapa tempat wisata seperti bukit Anugrah, batu lubang, jalan Rampa Poriaha, dan Aek Raisan. Ibu kota kecamatan ini berada di kelurahan Nauli, dan kecamatan ini juga berbatasan dengan kota Sibolga.
Penduduk kecamatan ini berjumlah 5.897 jiwa pada tahun 2021, dengan kepadatan 117 jiwa/km², dimana laki-laki berjumlah 2.943 jiwa dan perempuan berjumlah 2.954 jiwa.[2] Penduduk paling banyak berada di kelurahan Nauli yakni 1.441 jiwa, dan paling sedikit berada di desa Simaninggir yakni 522 jiwa.[2]
Demografi
Kabupaten Tapanuli Tengah termasuk salah satu kabupaten yang beragam berdasarkan Suku, Agama, Ras dan Adat Istiadat (SARA). Suku yang mendiami kawasan kecamatan Sitahuis ini kebanyakan merupakan suku Batak Toba dan suku Pesisir.[3] Selain itu adapula sebagian lagi berasal dari suku Batak Angkola, Melayu, Jawa, Nias, Minangkabau, dan sebagian kecil dari suku lainnya dari berbagai wilayah di Indonesia.
Sementara penduduk berdasarkan agama dalam Badan Pusat Statistik kabupaten Tapanuli Tengah 2021 mencatat bahwa penduduk di kecamatan ini beragam kepercayaan. Mayoritas penduduk Sitahuis memeluk agama Kristen 92,62%, dimana Protestan 91,74% dan Katolik 0,88%, dan sebagian lagi memeluk agama Islam yakni 7,38%. Kemudian untuk sarana rumah ibadah, terdapat 17 bangunan gereja Protestan, 3 gereja Katolik, 2 masjid dan 1 musala.[2]
Pekerjaan
Kehidupan masyarakat Pesisir dan Batak pada umumnya adalah sebagai petani, dan saat ini telah bayak bekerja di berbagai sektor pemerintahan dan swasta. Selain itu pada sektor pendidikan juga banyak yang telah berhasil mencapai Universitas. Kehidupan lain yang dijalani oleh masyarakat di kawasan ini adalah sebagai guru, pedagang, wiraswasta dan lain-lain.