Bandar Udara Maimun Saleh (IATA: SBG, ICAO: WITN) adalah bandar udara yang terletak di Gampong Cot Ba'U Kota Sabang, provinsi Aceh. Bandara ini dibangun masa Hindia Belanda. Masa kedudukan Jepang bandara ini sangat berperan penting bagi tentara jepang, disekitar bandara dikelilingi Benteng, seperti banteng Tinjau Alam, Meutio atau Batre A, Benteng2 kecil di Gampong Cot Ba'U, dan juga benteng Cot Labu yang berperan penting untuk pengamanan Bandara. Tentara jepang menyimpan pesawat mereka di hanggar Bawah tanah. Pada saat Jepang diserang pesawat sudah berbaris untuk lepas landas, tapi pesawat mereka di Bom oleh sekutu yang sudah duluan siap untuk menyerang.
Sejarah
Setelah Indonesia Merdeka Bandara ini dikenal dengan dengan Lapangan Bandara Cot Ba'U, kemudian pada tahun 1982 nama tersebut di Ubah menjadi Lapangan Udara Maimun Saleh oleh bapak Jasri. Beliau adalah Angkatan Laut yang bertugas disabang, dan juga menjabat sebagai Lurah Gampong Kenekai, Saat itu ABRI bisa DWI yang digagas oleh Ordebaru, Sabang Saat itu di pimping Oleh Dr. Yusuf Walal M.B.A (Wali Kota)
Lapangan terbang ini merupakan fasilitas militer TNI Angkatan Udara TNI-AU dan TNI Angkatan Laut TNI-AL. Satuan pelaksana Komando Operasi Angkatan Udara I, bertugas menyiapkan dan melaksanakan pembinaan dan pengoperasian seluruh satuan dalam jajarannya, pembinaan potensi dirgantara serta menyelenggarakan dukungan operasi bagi satuan lainnya.[3]
Lapangan ini juga difungsikan pesawat domestik dari Kuala Namu kesabang, dengan jenis pesawat Garuda ATR & Wing Air
Nama Lanud
Nama Maimun Saleh diambil dari Prajurit asal Aceh lahir pada tanggal 14 Mei 1929. Dia merupakan putera kedua dari lima bersaudara dari pasangan Tgk H.M. Saleh dan Aisyah, yaitu Tgk Hasballah, Maimun Saleh, Abasyah, Hadisyah dan Tgk Faisal. Maimun Saleh menamatkan pendidikannya di sekolah Taman Siswa dan Sekolah Menengah Islam di Koetaraja (Banda Aceh sekarang). Tahun 1949 Maimun diterima menjadi murid penerbanagn di Kalijati, Jawa Barat, dan pada tanggal 1 Februari 1951 ia berhasil memperoleh ijazah sebagai penerbang kelas 3.
setelah mendapatkan ijazah, Maimun Saleh masuk Skuardron IV (Pengintai darat) dan juga terjun ke dalam semua operasi yang dilakukan oleh skuadron ini. Namun maut tak dapat disangka. Pada hari Jum'at, 1 Agustus 1952, Sersan Maimun Saleh yang sedang menerbangkan pesawat intai Auster IV-R-80 mengalami kecelakaan di Pangkalan Udara Semplak Bogor pada pukul 09:25 WIB. Maimun gugur dalam kecelakaan itu.
Untuk mengenang Beliau di bangun Sebuah monumen Pesawat tempur di Aneuk Galong Aceh Besar dan Nama Bandara di Gampong Cot Ba'U Sabang