Amitabh Bachchan (pronounced [əmɪˈtaːbʱˈbətʃːən]; lahir Inquilaab Srivastava;[1] 11 Oktober 1942[4]) adalah seorang aktor film, produser film, pembawa acara televisi, penyanyi playback, dan mantan politikus asal India.
Karier
Karier awal: 1969-1972
Bachchan membuat debut sebagai narator dalam film Bhuvan Shome (1969). Peran pertamanya adalah sebagai salah satu dari tujuh protagonis dalam film Saat Hindustani. Disusul Anand, Parwaana, Reshma Aur Shera, Guddi, dan Bombay to Goa. Banyak film Bachchan selama periode pertama ini tidak sukses.
Superstar: 1973-1983
Sutradara Prakash Mehra memberinya peran utama untuk film Zanjeer (1973) sebagai Inspektur Vijay Khanna. Film ini kontras dengan film-film bertema romantis sebelumnya dan memberi Amitabh persona baru - "pemuda marah" dari sinema Bollywood. Film ini sukses dan salah satu film dengan pendapatan terbesar tahun itu dan menjadikannya bintang. Sejak saat itu, Bachchan menjadi salah satu pemain utama paling sukses di industri film. Tahun itu juga dia menikahi Jaya Bhaduri.
Terluka saat syuting Coolie tahun 1982
Tanggal 26 Juli 1982, saat syuting Coolie di University Campus di Bangalore, Bachchan menderita luka di usus yang hampir fatal ketika syuting adegan perkelahian dengan aktor Puneet Issar. Bachchan melakukan stunt-nya sendiri di film dan suatu adegan mengharuskannya jatuh ke atas meja kemudian ke lantai. Namun saat dia melompat ke arah meja, sudut meja mengenai perutnya, dia kehilangan banyak darah. Dia kritis di rumah sakit selama beberapa bulan. Masyarakat berdoa di kuil-kuil dan ada antrian panjang penggemar di luar rumah sakit di mana dia dirawat.
Meskipun demikian, dia melanjutkan syuting akhir tahun itu setelah masa panjang penyembuhan. Filmnya dirilis tahun 1983, dan sebagian karena publisitas kecelakaan Bachchan, filmnya sukses dan merupakan film dengan pendapatan terbesar tahun itu.
Sutradara, Manmohan Desai, mengubah akhir cerita Coolie setelah kecelakaan Bachchan. Karakter Bachchan awalnya terbunuh tetapi setelah perubahan naskah, karakter hidup di akhir cerita. Ini tidak pantas, kata Desai, untuk pria yang baru saja menangkis kematian di kehidupan nyata terbunuh di film. Juga, saat adegan perkelahian membeku/tidak bergerak sebentar, ada tulisan yang muncul di layar yang menandai ini sebagai penyebab terlukanya sang aktor.
Kemudian, dia didiagnosa dengan Myasthenia gravis. Sakitnya membuatnya merasa lemah baik secara mental dan secara fisik dan dia memutuskan meninggalkan film dan masuk ke dunia politik.
Politik: 1984-1987
Tahun 1984, Bachchan istirahat dari bermain film dan memasuki dunia politik dengan dukungan sahabat, Rajiv Gandhi. Dia memperebutkan kursi Allahabad di 8th Lok Sabha melawan H. N. Bahuguna dan menang dengan salah satu margin kemenangan tertinggi dalam sejarah pemilihan umum (68,2 % suara). Namun karier politiknya berumur pendek: dia mengundurkan diri setelah tiga tahun, menyebut politik sebagai septik tank. Pengunduran diri disusul terlibatnya Bachchan dan saudaranya dalam skandal Bofors oleh sebuah surat kabar, di mana dia dibawa ke meja hijau. Bachchan akhir
Suara
Bachchan terkenal dengan suara bariton yang dalam. Dia telah menjadi narator, penyanyi playback, dan presenter dari banyak program.[5][6][7] Sutradara terkenal Satyajit Ray sangat terkesan dengan suara Bachchan sehingga dia memakai Bachchan sebagai narator dalam filmnya Shatranj Ke Khilari (1977).[8] Bachchan juga menjadi narator dalam film Lagaan (2001)[9] dan film dokumenter Prancis March of the Penguins (2005).[10]
Dia juga menjadi narator untuk film-film berikut:[11][12][13]
^Dedhia, Sonil (7 October 2012). "Amitabh Bachchan: No resolutions for my birthday". Rediff. Diakses tanggal 9 October 2019. On October 2, the superstar took time out to give interviews to the media, as celebrations for his 70th birthday on October 11[, 2012,] started picking up
^"Bhuvan Shome 1969". 10 February 2013. Diarsipkan dari versi asli tanggal 6 March 2018. Diakses tanggal 6 March 2018.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^Thambirajah, Mohan (27 May 2004). "'Sholay' voted best Indian movie". New Straits Times. Diarsipkan dari versi asli tanggal 25 February 2016. Diakses tanggal 25 April 2013. SHOLAY has been voted the greatest Indian movie in a research by Sky Digital of one million Indians in Britain.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan) – via Highbeam (perlu berlangganan)
Kavi, Ashok Row (2008). "The Changing Image of the Hero in Hindi Films". Journal of Homosexuality. 39 (3–4): 307–312. doi:10.1300/J082v39n03_15. ISSN0091-8369.
Mishra, Vijay; Jeffery, Peter; Shoesmith, Brian (1989). "The actor as parallel text in Bombay cinema". Quarterly Review of Film and Video. 11 (3): 49–67. doi:10.1080/10509208909361314. ISSN1050-9208.
RAJADHYAKSHA, Ashish (2003). "The 'Bollywoodization' of the Indian cinema: cultural nationalism in a global arena". Inter-Asia Cultural Studies. 4 (1): 25–39. doi:10.1080/1464937032000060195. ISSN1464-9373.
Mallapragada, M. (2006). "Home, homeland, homepage: belonging and the Indian-American web". New Media & Society. 8 (2): 207–227. doi:10.1177/1461444806061943. ISSN1461-4448.
Jain, Pankaj (2009). "FromKil-Arni to Anthony: The Portrayal of Christians in Indian Films". Visual Anthropology. 23 (1): 13–19. doi:10.1080/08949460903368887. ISSN0894-9468.
Jha, Priya (2003). "Lyrical Nationalism: Gender, Friendship, and Excess in 1970s Hindi Cinema". The Velvet Light Trap. 51 (1): 43–53. doi:10.1353/vlt.2003.0007. ISSN1542-4251.
Jones, Matthew (2009). "Bollywood, Rasa and Indian Cinema: Misconceptions, Meanings and Millionaire". Visual Anthropology. 23 (1): 33–43. doi:10.1080/08949460903368895. ISSN0894-9468.