Adrenalin

Adrenalin
Struktur kimia senyawa adrenalin
Model 3 dimensi struktur untuk senyawa adrenalin
Nama sistematis (IUPAC)
(R)-4-(1-Hydroxy-2-(methylamino)ethyl)benzene-1,2-diol
Data klinis
Nama dagang EpiPen, Adrenaclick, dsb.
AHFS/Drugs.com monograph
MedlinePlus a603002
Data lisensi US FDA:link
Kat. kehamilan C(US)
Status hukum Harus dengan resep dokter (S4) (AU) POM (UK) ? (US)
Rute IV, IM, endotrakeal, IC, nasal, tetes mata
Data farmakokinetik
Metabolisme sinapsis adrenergik (MAO and COMT)
Waktu paruh 2 menit
Ekskresi Urin
Pengenal
Nomor CAS 51-43-4 YaY
Kode ATC A01AD01 B02BC09 C01CA24 R01AA14 R03AA01 S01EA01
PubChem CID 5816
Ligan IUPHAR 479
DrugBank DB00668
ChemSpider 5611 YaY
UNII YKH834O4BH YaY
KEGG D00095 YaY
ChEBI CHEBI:28918 YaY
ChEMBL CHEMBL679 YaY
Data kimia
Rumus C9H13NO3 
Massa mol. 183.204 g/mol
SMILES eMolecules & PubChem
  • InChI=1S/C9H13NO3/c1-10-5-9(13)6-2-3-7(11)8(12)4-6/h2-4,9-13H,5H2,1H3/t9-/m0/s1 YaY
    Key:UCTWMZQNUQWSLP-VIFPVBQESA-N YaY

Adrenalin atau adrenalina (bahasa Inggris: adrenaline), atau disebut juga epinefrin atau epinefrina (bahasa Inggris: epinephrine) adalah suatu obat dan hormon yang yang terlibat dalam mengatur fungsi organ visceral (organ-organ dalam di rongga dada dan perut), contohnya pernapasan.[1][2] Adrenalin diproduksi oleh kelenjar adrenal dan sejumlah kecil oleh neuron di medula oblongata.[3] Adrenalin memainkan peran penting dalam respons lawan-atau-lari dengan meningkatkan aliran darah ke otot, curah jantung dengan bekerja pada nodus sinoatrial, respons dilatasi pupil, dan kadar gula darah.[4] Adrenalin melakukan aksi tersebut dengan cara berikatan pada reseptor adrenergik: alfa dan beta.[5] Adrenalin ditemukan pada banyak hewan dan beberapa organisme bersel tunggal.[6]

Penggunaan Medis

Sebagai obat, adrenalin digunakan untuk mengobati beberapa kondisi, termasuk reaksi alergi anafilaksis, henti jantung, dan perdarahan superfisial.[7] Adrenalin yang dihirup dapat digunakan untuk meredakan gejala krup.[8] Obat ini juga dapat digunakan untuk asma ketika pengobatan lainnya tidak efektif. Adrenalin diberikan secara intravena, melalui penyuntikan intramuskuler, dengan inhalasi, atau melalui penyuntikan subkutan.[7]

Efek samping yang umum meliputi gemetar, kecemasan, dan berkeringat. Denyut jantung yang cepat dan tekanan darah tinggi mungkin terjadi. Kadang-kadang, adrenalin dapat menyebabkan irama jantung abnormal. Meskipun keamanan penggunaannya selama kehamilan dan menyusui belum diketahui, manfaatnya bagi ibu harus dipertimbangkan.[7]

Ada argumen yang mendukung penggunaan infus adrenalin sebagai pengganti pengobatan inotrop yang umum digunakan untuk bayi prematur dengan gangguan kardiovaskular klinis. Meskipun data yang ada cukup kuat merekomendasikan infus adrenalin sebagai pengobatan yang layak, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk menentukan secara pasti apakah infus ini akan berhasil mengurangi tingkat morbiditas dan mortalitas di antara bayi prematur dengan gangguan kardiovaskular.[9]

Adrenalin juga dapat digunakan untuk mengobati glaukoma sudut terbuka karena dapat meningkatkan aliran keluar dari cairan mata (aqueous humor). Hal ini menurunkan tekanan intraokular di mata dan membantu dalam pengobatan glaukoma.[10]

Efek Fisiologis

Medula adrenal adalah produsen utama katekolamin dalam sirkulasi darah dan menyumbang lebih dari 90% adrenalin dalam darah.[11] Hanya sedikit adrenalin yang dapat ditemukan di jaringan lain, umumnya pada sel kromafin dan beberapa neuron yang menggunakan adrenalin sebagai neurotransmiter.[12] Setelah operasi pengangkatan adrenal (adrenalektomi), kadar adrenalin dalam darah turun di bawah batas deteksi.[13]

Dosis farmakologis adrenalin menstimulasi adrenoreseptor α1, α2, β1, β2, dan β3 dari sistem saraf simpatis. Reseptor saraf simpatis diklasifikasikan sebagai adrenergik, karena respons mereka terhadap adrenalin.[14] Istilah "adrenergik" sering disalahartikan karena neurotransmiter utama dari saraf simpatis sebenarnya adalah noradrenalin, bukan adrenalin, seperti yang ditemukan oleh Ulf von Euler pada tahun 1946.[15][16] Adrenalin memiliki efek melalui reseptor β2 pada metabolisme dan saluran napas, tanpa koneksi saraf langsung dari ganglia simpatis ke saluran napas.[17][18][19]

Walter Bradford Cannon pertama kali mengusulkan bahwa medula adrenal dan sistem saraf simpatis terlibat dalam respon lari, melawan, dan ketakutan.[20] Namun, medula adrenal, berbeda dengan korteks adrenal, tidak diperlukan untuk kelangsungan hidup. Pada pasien yang telah menjalani adrenalektomi, respon hemodinamik dan metabolik terhadap rangsangan seperti hipoglikemia dan olahraga tetap normal.[21]

Adrenalin
Sintesis adrenalin

Referensi

  1. ^ Lieberman, Michael (2013). Marks' basic medical biochemistry : a clinical approach. Allan D. Marks, Alisa Peet (edisi ke-Fourth edition). Philadelphia: Wolters Kluwer Health/Lippincott Williams & Wilkins. ISBN 978-1-60831-572-7. OCLC 769803483. 
  2. ^ Nestler, Eric J.; Hyman, Steven E.; Malenka, Robert C. (2009). Molecular neuropharmacology: a foundation for clinical neuroscience (edisi ke-2nd ed). New York: McGraw-Hill Medical. ISBN 978-0-07-148127-4. OCLC 184828210. 
  3. ^ "DermNet® - Adrenaline: physiology and pharmacology". DermNet® (dalam bahasa Inggris). 2023-10-26. Diakses tanggal 2024-07-26. 
  4. ^ Bell DR (2009). Medical physiology : principles for clinical medicine (3rd ed.). Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins. p. 312. ISBN 9780781768528.
  5. ^ Khurana I (2008). Essentials of Medical Physiology. Elsevier India. p. 460. ISBN 9788131215661.
  6. ^ Venomous animals and their venoms. Volume II, Venomous vertebrates. E. E. Buckley, Wolfgang Bücherl. New York. 1971. ISBN 978-1-4832-6288-8. OCLC 896836993. 
  7. ^ a b c "Epinephrine". The American Society of Health-System Pharmacists. Retrieved 26 July 2024.
  8. ^ Everard, Mark L. (2009-02-01). "Acute Bronchiolitis and Croup". Pediatric Clinics of North America. Common Respiratory Symptoms and Illnesses: A Graded Evidence Based Approach. 56 (1): 119–133. doi:10.1016/j.pcl.2008.10.007. ISSN 0031-3955. 
  9. ^ Paradisis, Mary; Osborn, David A (2004-01-26). Cochrane Neonatal Group, ed. "Adrenaline for prevention of morbidity and mortality in preterm infants with cardiovascular compromise". Cochrane Database of Systematic Reviews (dalam bahasa Inggris). doi:10.1002/14651858.CD003958.pub2. 
  10. ^ Erickson-Lamy, K. A.; Nathanson, J. A. (1992-08). "Epinephrine increases facility of outflow and cyclic AMP content in the human eye in vitro". Investigative Ophthalmology & Visual Science. 33 (9): 2672–2678. ISSN 0146-0404. PMID 1353486. 
  11. ^ Rizzo, Vittoria; Memmi, Mirella; Moratti, Remigio; Melzi d'Eril, Gianvico; Perucca, Emilio (1996-06-01). "Concentrations of l-dopa in plasma and plasma ultrafiltrates". Journal of Pharmaceutical and Biomedical Analysis. 14 (8): 1043–1046. doi:10.1016/S0731-7085(96)01753-0. ISSN 0731-7085. 
  12. ^ Fuller, R W (1982-04). "Pharmacology of Brain Epinephrine Neurons". Annual Review of Pharmacology and Toxicology (dalam bahasa Inggris). 22 (1): 31–55. doi:10.1146/annurev.pa.22.040182.000335. ISSN 0362-1642. 
  13. ^ Bleich, Howard L.; Moore, Mary Jean; Cryer, Philip E. (1980-08-21). "Physiology and Pathophysiology of the Human Sympathoadrenal Neuroendocrine System". New England Journal of Medicine (dalam bahasa Inggris). 303 (8): 436–444. doi:10.1056/NEJM198008213030806. ISSN 0028-4793. 
  14. ^ Barger, G.; Dale, H. H. (1910-10-11). "Chemical structure and sympathomimetic action of amines". The Journal of Physiology (dalam bahasa Inggris). 41 (1-2): 19–59. doi:10.1113/jphysiol.1910.sp001392. ISSN 0022-3751. PMC 1513032alt=Dapat diakses gratis. PMID 16993040. 
  15. ^ Euler, U. S. v. (1946-05). "A Specific Sympathomimetic Ergone in Adrenergic Nerve Fibres (Sympathin) and its Relations to Adrenaline and Nor‐Adrenaline". Acta Physiologica Scandinavica (dalam bahasa Inggris). 12 (1): 73–97. doi:10.1111/j.1748-1716.1946.tb00368.x. ISSN 0001-6772. 
  16. ^ Euler, U. S. von; Hillarp, N.-Å (1956-01). "Evidence for the Presence of Noradrenaline in Submicroscopic Structures of Adrenergic Axons". Nature (dalam bahasa Inggris). 177 (4497): 44–45. doi:10.1038/177044b0. ISSN 1476-4687. 
  17. ^ Warren, John (1986-01-01). "The adrenal medulla and the airway". British Journal of Diseases of the Chest. 80: 1–6. doi:10.1016/0007-0971(86)90002-1. ISSN 0007-0971. 
  18. ^ Twentyman, O. P.; Disley, A.; Gribbin, H. R.; Alberti, K. G.; Tattersfield, A. E. (1981-10-01). "Effect of beta-adrenergic blockade on respiratory and metabolic responses to exercise". Journal of Applied Physiology (dalam bahasa Inggris). 51 (4): 788–793. doi:10.1152/jappl.1981.51.4.788. ISSN 8750-7587. 
  19. ^ Richter, E. A.; Galbo, H.; Christensen, N. J. (1981-01-01). "Control of exercise-induced muscular glycogenolysis by adrenal medullary hormones in rats". Journal of Applied Physiology (dalam bahasa Inggris). 50 (1): 21–26. doi:10.1152/jappl.1981.50.1.21. ISSN 8750-7587. 
  20. ^ Cannon, W. B. (1931-10-01). "STUDIES ON THE CONDITIONS OF ACTIVITY IN ENDOCRINE ORGANS: XXVII. E vidence that M edulliadrenal S ecretion is not C ontinuous". American Journal of Physiology-Legacy Content (dalam bahasa Inggris). 98 (3): 447–453. doi:10.1152/ajplegacy.1931.98.3.447. ISSN 0002-9513. 
  21. ^ Cryer, P. E.; Tse, T. F.; Clutter, W. E.; Shah, S. D. (1984-08-01). "Roles of glucagon and epinephrine in hypoglycemic and nonhypoglycemic glucose counterregulation in humans". American Journal of Physiology-Endocrinology and Metabolism (dalam bahasa Inggris). 247 (2): E198–E205. doi:10.1152/ajpendo.1984.247.2.E198. ISSN 0193-1849.