Zakharia 1 (disingkat Zak 1) adalah pasal pertama[nb 1] dari Kitab Zakharia dalam Alkitab Ibrani dan Perjanjian Lama di AlkitabKristen.[3][4] Kitab ini memuat Firman Allah yang disampaikan dengan perantaraan nabi Zakharia dan termasuk ke dalam kumpulan Kitab Kedua Belas Nabi.[5][6][7] Dalam pasal ini dicatat suatu pendahuluan dan dua dari delapan penglihatan yang diterima oleh sang nabi.[7] Berisi ajakan bagi orang-orang yang pulang dari pembuangan ke Babel untuk bertobat serta penglihatan-penglihatan yang diterima oleh Zakharia.[8]
Pasal ini merupakan yang pertama dari 14 pasal dalam kitab ini.[9] Merupakan rangkaian dengan pasal 2sampai 6.[8] dan dimasukkan dalam bagian pertama (sering disebut “Zakharia Pertama” atau “‘’First Zechariah’’”) yang terdiri dari Zakharia 1-8.[10].
Dalam Alkitab bahasa Indonesia dan bahasa Inggris, pasal ini sama-sama terdiri dari 21 ayat, tetapi pada Teks Masoret (Alkitab bahasa Ibrani) pasal ini terdiri dari 17 ayat, karena menggabungkan sejumlah ayat ke dalam pasal berikutnya.
[11][9]Perbandingan penomorannya adalah sebagai berikut:
Pasal ini memuat dua petunjuk waktu, yaitu pada ayat 1 dan 7, yang menempatkan peristiwa-peristiwa yang dicatat tersebut pada tahun 520-519 SM dalam Kalender Gregorian, yakni “dalam tahun kedua pemerintahan Darius” (putra Hystaspes), raja Persia.[17][7] Karenanya, nabi Zakharia hidup sezaman dengan nabi Hagai, menguatkan catatan pada Ezra 5:1 dan Ezra 6:14.[17].
Ayat 1: “dalam bulan yang kedelapan” bertepatan dengan pertengahan Oktober sampai pertengahan November 520 SM.[17].
Ayat 7: “pada hari yang kedua puluh empat dari bulan yang kesebelas” bertepatan dengan suatu tanggal antara pertengahan Januari sampai pertengahan Februari 519 SM.[17].
Zakharia 1:18–21 = Penglihatan kedua: empat tanduk dan empat orang tukang besi
Seruan untuk bertobat
Ayat 1-6 pasal ini merupakan suatu “Kata Pengantar” bagi penglihatan-penglihatan dan nubuat-nubuat yang diterima oleh nabi Zakharia berupa suatu seruan untuk bertobat.[18][9]
Ayat 1
Dalam bulan yang kedelapan pada tahun kedua zaman Darius datanglah firman TUHAN kepada nabi Zakharia bin Berekhya bin Ido, bunyinya:[19]
Pada bulan November tahun 520 SM, sekitar sebulan sesudah nubuat kedua Hagai (lihat Hagai 2:2), Allah memanggil Zakharia, yang berusia lebih muda, untuk membantu Hagai mendorong umat itu membangun kembali Bait Suci. Enam pasal pertama berisi serangkaian delapan penglihatan yang diberikan pada waktu malam selama dua tahun pertama pembangunan kembali. Semua penglihatan ini memberikan semangat kepada umat itu untuk melihat apa yang mereka lakukan dari segi rencana Allah untuk mendatangkan pemulihan yang lebih besar, pemulihan rohani, pada masa depan. Kedatangan Kristus yang pertama dan kedua kali tercakup dalam nubuat-nubuat ini.[8]
Ayat 7
Pada hari yang kedua puluh empat dari bulan yang kesebelas--itulah bulan Syebat--pada tahun yang kedua zaman Darius datanglah firman TUHAN kepada nabi Zakharia bin Berekhya bin Ido, bunyinya:[20]
Waktu itu diyakini jatuh sekitar bulan Februari 519 SM (3 bulan setelah peristiwa pada ayat 1).[8]
Ayat 8
"Tadi malam aku mendapat suatu penglihatan: tampak seorang yang menunggang kuda merah! Dia sedang berdiri di antara pohon-pohon murad yang di dalam jurang; dan di belakangnya ada kuda-kuda yang merah, yang merah jambu dan yang putih.[21]
Allah memberikan penglihatan kepada Zakharia tentang seorang "laki-laki penunggang kuda merah" (bahasa Ibrani: איש רכב על־סוס אדם, ’îshrō-ḵêḇ‘al-sūs’ā-ḏōm) di antara pohon-pohon murad dengan beberapa kuda lain di belakangnya. Beberapa orang percaya bahwa laki-laki itu merupakan perwujudan Kristus selaku malaikat Tuhan (bandingkan Zakharia 1:12).[8]
Seorang malaikat penafsir menjelaskan bahwa kuda-kuda itu telah menjelajah seluruh bumi dan menemukannya dalam keadaan tenang dan aman (Zakharia 1:11), namun umat Allah di Yehuda masih tertindas dan tidak aman. Tuhan akan mengubah situasi dunia dengan memulihkan dan memberkati Yerusalem dan kota-kota Yehuda.[8]
kuda-kuda "merah jambu" (TB)/"merah tua" (TL) diterjemahkan dari bahasa Ibrani: שרקים, śə-ruq-qîm (bentuk jamak; dari bentuk tunggal saroq yang bermakna "merah tajam"), bahasa Inggris: (bay-)speckled, yaitu kuda dengan bercak-bercak merah menyala di atas warna putih. Sejumlah terjemahan bahasa Inggris modern merujuk kepada "sorrel".[22]
Ayat 11
Berbicaralah mereka kepada Malaikat TUHAN yang berdiri di antara pohon-pohon murad itu, katanya: Kami telah menjelajahi bumi, dan sesungguhnya seluruh bumi itu tenang dan aman.[23]
Ayat 12
Berbicaralah Malaikat TUHAN itu, katanya: Ya TUHAN semesta alam, berapa lama lagi Engkau tidak menyayangi Yerusalem dan kota-kota Yehuda yang telah tujuh puluh tahun lamanya Kaumurkai itu? [24]
^Penomoran pasal pertama kali digunakan dalam edisi Alkitab bahasa Latin Vulgata pada abad ke-13,[1][2] kemudian digunakan pertama kali dalam edisi Alkitab bahasa Ibrani pada abad ke-14 oleh Rabbi Solomon ben Ismael.[1]
^Penomoran ayat pertama kali digunakan oleh Rabbi Isaac Nathan dalam suatu konkordansi bahasa Ibrani untuk Teks Masoret pada abad ke-15, tetapi baru dicetak keseluruhannya dalam edisi cetak Alkitab Ibrani yang diterbitkan “Antwerp Polyglott” pada tahun 1569, sedangkan Alkitab bahasa Latin versi Pagninus pada tahun 1528 diterbitkan dengan penomoran angka Arab pada setiap ayat dalam seluruh Alkitab.[2]
^W.S. LaSor, D.A. Hubbard & F.W. Bush. Pengantar Perjanjian Lama 1. Diterjemahkan oleh Werner Tan dkk. Jakarta:BPK Gunung Mulia. 2008. ISBN 979-415-815-1, 9789794158159
^J. Blommendaal. Pengantar kepada Perjanjian Lama. Jakarta:BPK Gunung Mulia, 1983. ISBN 979-415-385-0, 9789794153857
^VanderKam, James C. & Flint, Peter (2002). The Meaning of the Dead Sea Scrolls. New York: HarperSanFrancisco. hlm. 28.Pemeliharaan CS1: Menggunakan parameter penulis (link)
Coogan, Michael D; Brettler, Marc; Newsom, Carol A, ed. (2007). The New Oxford Annotated Bible with the Apocrypha, Augmented Third Edition, New Revised Standard Version, Indexed. Oxford University Press. ISBN978-0195288810.