Myrtus communis, atau Murad umum (juga disebut true myrtle; "murad sejati"), merupakan tumbuhan asli di bagian utara Mediterania (terutama di pulau Sardinia dan Corsica, di mana memiliki nama setempat murta).[5]
Myrtus communis, dibiakkan luas sebagai suatu tanaman hias dalam bentuk perdu di kebun dan taman. Sering menjadi tanaman pagar, di mana daun-daun kecilnya dicukur rapi.
Jika lebih jarang dicukur, bunganya lebat pada akhir musim panas. Membutuhkan musim panas yang lama dan terik untuk menghasilkan bunga, dan perlu dilindungi dari frost musim dingin.
Myrtus communis digunakan di pulau Sardinia dan Corsica untuk menghasilkan minuman keras beraroma yang disebut Mirto dengan cara maserasi dalam alkohol. Mirto merupakan salah satu minuman khas Sardinia, tersedia dalam dua varietas: mirto rosso (merah) dihasilkan dari maserasi buah (berries), dan mirto bianco (putih) dihasilkan dari buah kuning, bahkan daun-daun, yang kurang lazim ditemukan.[9]
Buah-buahnya (berries), utuh atau digiling, telah digunakan sebagai pengganti merica.[10]
Di beberapa negara, terutama di Eropa and Tiongkok, ada tradisi untuk menggunakan bahan ini dalam pengobatan infeksi hidung (sinus infections). Suatu tinjauan sistematik obat-obatan tanaman yang digunakan untuk mengobati rhinosinusitis menyimpulkan bahwa bukti manfaat tanaman obat dalam pengobatan rhinosinusitis jumlahnya terbatas, dan tidak cukup bukti dari Myrtus untuk memastikan signifikansi hasil klinik.[12]
Pranala luar
Wikimedia Commons memiliki media yang berhubungan dengan (kategori):
^Guo, R; Canter, PH; Ernst, E (2006). "Herbal medicines for the treatment of rhinosinusitis: A systematic review". Otolaryngology--head and neck surgery : official journal of American Academy of Otolaryngology-Head and Neck Surgery. 135 (4): 496–506. doi:10.1016/j.otohns.2006.06.1254. PMID17011407.