Zainuddin pernah bertugas sebagai Menteri Pertanian dan Persediaan pada Kabinet Sjahrir II dari tanggal 12 Maret 1946 sampai 26 Juni 1946. Zainuddin tidak manjalani tugasnya sampai masa kabinet berakhir karena pada 26 Juni 1946 ia mengundurkan diri. Ia digantikan oleh Darmawan Mangunkusumo sebagai Menteri dan Saksono sebagai Menteri Muda dengan perubahan nama kementerian menjadi Kementerian Kemakmuran.
Pendidikan
Memasuki masa sekolah, orang tua Zainuddin memasukkannya ke sekolah rakyat atau sekolah sekuler. Ia bersama saudaranya, Jamaluddin, Siti Fatimah dan Dahlan Abdullah kemudian melanjutkan pendidikan ke kota Fort de Kock (Bukittinggi) sekitar tahun 1908-1913. Bertiga dengan Jamaluddin dan Dahlan Abdullah ia menempuh pendidikan di Kweekschool, sedangkan adik perempuannya di Sekolah Keputrian.
Selanjutnya, bersama saudaranya, Jamaluddin, ia menempuh pendidikan di Wagenigen, Belanda. Ia di sekolah tinggi pertanian Landbouwhoogeschool, sedangkan Jamaluddin mengambil sekolah menengah pertanian Middelbare Landbouw School di kota yang sama. Zainuddin kemudian meraih gelar sarjana (insinyur) pertanian dan Jamaluddin meraih gelar sarjana muda pertanian. Namun sumber berita lain menyebut, Jamaluddin Rasad-lah sebagai putra Indonesia pertama yang berhasil meraih gelar insinyur pertanian di Negeri Belanda.
Kehidupan pribadi
Zainuddin Rasad adalah anak ketiga di antara empat bersaudara dari pasangan Bagindo Mohamad Rasad dan Sari (Utiah Sarikayo) asal Pariaman. Tidak didapat data pasti mengenai waktu kelahirannya, tetapi diperkirakan pada tahun 1884, karena kakak sulungnya, Jamaluddin, lahir pada tahun 1880. Zainuddin bersaudara melalui masa kanak-kanak mereka di alam pantai Pariaman.