Wulan Permata atau dikenal dengan Wulan Lida adalah seorang wanita kelahiran Pandeglang yang sudah menekuni dunia tarik suara sejak usia 5 tahun. Kala itu Wulan sempat bernyanyi dari panggung ke panggung dengan bayaran seikhlasnya. Wulan berasal dari keluarga yang sederhana ayahnya bekerja sebagai penjual aksesoris keliling. Wulan menjadi tulang punggung keluarga demi memenuhi kebutuhan dari hasil keringatnya menyanyi.[2]
Karier
2018: Awal Karier
Wulan Permata memang sudah memiliki cita-cita menjadi penyanyi dangdut sejak masih kecil. Diusianya yang masih muda, pada tahun 2018 lalu Wulan sempat menjadi kontestan Kilau DMD MNCTV.
Di penghujung tahun 2019, dengan bermodal tekad dan keyakinan Wulan mengikuti audisi ajang Liga Dangdut Indonesia 2020 di Indosiar. Sebelum mengikuti audisi ajang pencarian bakat itu, Wulan memiliki lika liku kehidupan yang begitu berat untuk dilaluinya. Sejak proses audisi, Wulan sudah mencuri perhatian juri pada saat itu, Wulan berhasil menyinkirkan ribuan peserta dan siap mewakili provinsi Banten di ajang tersebut hingga Top 4 di Lida 2020.
Berhasil lolos ke Top 4 Lida 2020 menjadi suatu harapan Wulan untuk dapat menjadi seorang penyanyi dangdut Indonesia. Wulan menjadi duta pertama yang tampil pada konser result top 4 lida 2020. Wulan yang berkolaborasi dengan Inul Daratista itu membawakan lagu Madu Tuba ia berhasil memukau para juri kala itu. Namun sayang pada saat itu Wulan harus menghentikan langkahnya untuk melaju ke Top 3 LIDA 2020. Wulan harus menghentikan langkahnya untuk melaju ke Top 3 LIDA 2020. Ia tersingkir lantaran mendapatkan polling yang paling rendah. Namun Wulan mengungkapkan rasa syukurnya dapat melaju hingga ke Top 4. Hal ini menjadi pencapaian tersebar untuk dirinya.[3]
Di awal tahun 2022 wulan permata mengeluarkan single pertamanya yang bertajuk Rindukan Aku, disusul single kedua di tahun yang sama bertajuk Kau Banting-Banting.
Top 40
Pada top 40 ini peserta diberikan kesempatan untuk menunjukkan bakatnya dalam menyanyikan lagu dangdut dalam bentuk duet. Tapi peserta akan tetap dinilai secara individu walaupun mereka tampil duet. Penampilan Wulan dan Paul Rosa (Philippines) sukses mendapatkan All Standing Ovation dari para komentator dengan membawakan lagu Madu Tuba yang dipopulerkan oleh Inul Daratista. Tapi sayang diantara Wulan dan Paul harus ada yang menempati posisi tidak aman, para juri dari delapan negara memutuskan bahwa Wulan (Indonesia) harus berada diposisi tidak aman, dan Paul Rossa (Philippines) otomatis melaju ke babak berikutnya. Pada penghujung acara tersisa 4 peserta grup 2 top 40 yang tidak aman, yaitu Hafidz Reduans (Brunei Darussalam), Farsha (Singapore), Wulan (Indonesia), dan Markken (Thailand). Para juri kembali memberikan penilaian terhadap penampilan 4 peserta yang berada diposisi tidak aman ini dengan memberikan skor atau nilai dari penampilan duet yang telah dilakukan oleh 4 peserta yang tidak aman ini, dan Wulan Permata Mendapatkan Nilai Tertinggi dan lolos ke Tahap Selanjutnya.[5]
Top 30
Battle pertama dibuka dengan penampilan dari Wulan Permata (Indonesia) yang dipasangkan dengan Asyegul (Turkiye) membawakan lagu Ilalang sukses membuat seluruh komentator yang hadir memberikan standing ovation. Hasil akhir penilian juri menempatkan Wulan Permata di posisi aman dan lanjut ke babak berikutnya.[6]
Top 25
Berhasil melaju di Top 25 membuat Wulan Permata menjadi academia terakhir yang tampil di Group 4. Wulan Permata (Indonesia) berupaya tampil maksimal menyanyikan lagu karya Adibal berjudul “Cinta Bilang Cinta” dengan menyisipkan unsur budaya Bugis melalui lirik dan tarian. Hasil akhir penilian juri menempatkan Wulan Permata di posisi aman dan lanjut ke babak berikutnya.[7]
Top 20
Berhasil melaju di Top 20 Wulan Permata (Indonesia) berupaya tampil maksimal menyanyikan lagu Menjelma Petir yang di populerkan oleh Erie Suzan dengan Full Standing Ovation dari Para Komentator saat itu. Hasil akhir penilian juri menempatkan Wulan Permata di posisi aman dan lanjut ke babak berikutnya.[8]
Top 16
Pada Top 16 D'Academy Asia 6 ini Wulan Permata menyanyikan lagu 'Ghibah' milik Rhoma Irama. Wulan menyanyikan lagu ini berkolaborasi dengan Mita The Virgin. Penampilan Wulan Permata dengan Mita The Virgin mendapatkan 3 Standing Ovation dari para komentator, saat itu Wulan berada dua terendah bersama Caro dari Timor Leste. Tapi nasib baik masih berpihak pada Wulan, karena perolehan nilai Caro selisih 10 poin dibawah Wulan, sehingga pada malam itu Wulan lolos ke Babak Berikutnya.[9]
Top 12
Wulan Permata jadi academia pertama dari Indonesia yang tersenggol di Top 12 Grup 1 pada 31 Juli 2023 di Dangdut Academy Asia 6. Wulan berduet dengan Ridwan Naibaho membawakan lagu Dahsyat yang dipopulerkan oleh Abiem Ngesti dan memberikan penampilan terbaiknya dengan full standing ovation dari para komentator, meski sempat tak percaya diri. Sayangnya, ia hanya berbeda satu poin dengan academia asal Turkiye Erdem Kursat yang akhirnya membawa wulan harus tersenggol di Top 12.[10]
2024-Sekarang: AMI Awards 2024 & Album Menyala by Wulan Permata
Tahun 2024 adalah tahun dimana wulan permata banyak sekali mengeluarkan sejumlah single, di antaranya Aku Bahagia (Jakarta - Manila) feat Kier King, Permaisuri Cinta feat Zainul Basyar, Kertas Pembungkus Nasi, Engkau Bukan Rahwana dan sejumlah single lainnya.
Wulan Permata salah satu dari banyaknya alumni ajang pencarian bakat menyanyi dangdut yang sampai saat ini selalu konsisten dengan banyak mengeluarkan single dangdut, hal inilah yang membawa wulan permata masuk kedalam nominasi Artis Solo Dangdut Terbaik di Anugerah Musik Indonesia 2024 karya yang dinominasikan adalah single wulan permata yang bertajuk Udang Dibalik Batu.[11]
Empat tahun lebih pasca berakhirnya kompetisi di Liga Dangdut Indonesia 2020, tepatnya pada tanggal 11 November 2024, Wulan Permata merilis album studio perdana yang diberi judul Menyala. Album solo berjudul Menyala berisi sepuluh lagu yang ia populerkan sendiri, empat di antaranya merupakan lagu baru, yakni "Menyala", "Bukan Cinta Rahasia", "Ada Apa", "Kasih Ibu". Dalam album ini, ia dibantu sejumlah musisi kenamaan tanah air yang bertindak sebagai komposer, penulis lagu, arranger dan produser, yaitu Adibal Sahrul, Yusup Tojiri, Suto Pranto, Ucup Kulon, Agus Ghozali, Bobby Sitara & Irvan Syahputra. Album Menyala menjadi debut album solonya sebagai penyanyi dangdut tanah air di bawah label Maksi Music, dan menjadi alumni dari ajang pencarian bakat dangdut pertama yang mengeluarkan Album.