Via Dolorosa (bahasa Latin untuk "Jalan Kesengsaraan" atau "Jalan Penderitaan"; bahasa Inggris: "Way of Grief," "Way of Sorrow," "Way of Suffering" atau "Painful Way"; bahasa Ibrani: ויה דולורוזה; bahasa Arab: طريق الآلام) adalah sebuah jalan di Kota Yerusalem Kuno. Jalan ini diyakini adalah jalan yang dilalui Yesus sambil memanggul salib menuju Kalvari.
Jalur yang berkelok-kelok dari benteng Antonia ke arah barat menuju Gereja Makam Kudus— berjarak sekitar 600 meter (2000 kaki)— menjadi tujuan utama para peziarah. Jalur yang sekarang ini ditetapkan sejak abad ke-18, menggantikan berbagai versi sebelumnya.[1] Sekarang jalan ini ditandai dengan 9 titik salib dengan lima titik salib terakhir berada di dalam Gereja Makam Kudus, sehingga seluruhnya adalah 14 titik salib sejak abad ke-15.[1]
Sejarah
Via Dolorosa merupakan sisa-sisa satu dari dua jalur utama timur-barat (Decumanus Maximus) yang melintasi Aelia Capitolina, dibuat oleh kaisar Hadrian. Desain kota Romawi standar menempatkan jalur timur-barat utama melalui tengah kota, tetapi adanya Bait Suci di tengah posisi ini membuat para perancang untuk kaisar Hadrian membuat satu jalur timur-barat di sebelah utaranya. Sebagai tambahan dari jalur pusat utara-selatan (cardo), yang di Yerusalem mengarah ke atas bukit sebelah barat, jalur utama utara-selatan kedua ditambahkan di bawah garis Tyropoeon Valley; kedua cardines melebur di dekat Gerbang Damaskus, dekat dengan Via Dolorosa. Jika Via Dolorosa diteruskan ke barat dalam garis lurus melintasi dua jalur tersebut, akan membentuk suatu blok segitiga yang terlalu sempit untuk membangun bangunan standar; decumanus (sekarang Via Dolorosa) sebelah barat Cardo dibangun di sebelah selatan bagian timurnya, sehingga jalur itu tidak tersambung dan terlihat sampai sekarang.
Setiap hari Jumat, suatu prosesi Katolik Roma menjalani jalur Via Dolorosa, dimulai dari kompleks biara pada titik salib pertama; prosesi ini diorganisir oleh ordo Franciscan di biara ini, yang juga memimpin prosesi. Pengulangan adegan sering kali juga dilakukan di jalur ini, oleh produksi amatir dengan, misalnya, tentara-tentara Romawi yang mengenakan helm plastik dan balutan polyester berwarna merah menyala, maupun drama yang lebih profesional dengan pakaian dan peralatan yang akurat dari sisi sejarahnya.[2][3][4]
Galeri
Titik salib pertama, Yesus dijatuhi hukuman mati
Titik salib ke-2, Yesus memanggul salib-Nya
Titik salib ke-3, Yesus jatuh pertama kalinya
Titik salib ke-4, Yesus berjumpa dengan ibu-Nya
Titik salib ke-5, Simon orang Kirene membantu Yesus memanggul salib
Titik salib ke-6, Veronica mengusap wajah Jesus
Titik salib ke-7, Yesus jatuh kedua kalinya
Titik salib ke-8, Yesus bertemu para perempuan Yerusalem
Titik salib ke-9, Yesus jatuh ketiga kalinya
Titik salib ke-10, Pakaian Yesus diambil daripada-Nya
Titik salib ke-11, Penyaliban: Yesus dipaku pada kayu salib
Titik salib ke-12, Yesus mati pada kayu salib
Batu pengurapan
Titik salib ke-14, Yesus dibaringkan di dalam kubur