Gereja Katolik Armenia
Gereja Katolik Armenia (bahasa Armenia: Հայ Կաթողիկէ Եկեղեցի, Hay Kat’ołikē Ekełec’i; bahasa Latin: Ecclesia armeno-catholica) adalah salah satu Gereja Timur partikular sui iuris di dalam Gereja Katolik. Gereja ini menjunjung kepemimpinan Uskup Roma, yang dikenal dengan istilah Supremasi Paus, dan oleh karena itu bersatu secara paripurna dengan Gereja Katolik. Tata laksana Gereja Katolik Armenia didasarkan atas hukum-hukum kanon khusus Gereja-Gereja Katolik Timur, yaitu Kitab Hukum Kanon Gereja-Gereja Timur. Kepala Gereja Katolik Armenia sui iuris[4][5] menyandang gelar Batrik Kilikia dan bermarkas di Gereja Katedral Santo Elias dan Santo Gregorius Sang Pencerah, Beirut, Libanon. SejarahSetelah Gereja Apostolik Armenia, bersama Gereja-Gereja Ortodoks Oriental, secara resmi keluar dari persekutuan dengan gereja-gereja Kalsedon (Gereja-gereja yang menerima keputusan Konsili Kalsedon), banyak uskup Armenia mencoba memulihkan persekutuan penuh dengan Gereja Katolik. Pada tahun 1195 selama Perang Salib, gereja kerajaan Armenia di Kilikia bersatu dengan Gereja Katolik Roma. Persatuan ini bertahan sampai Kilikia ditaklukkan Kesultanan Mameluk pada tahun 1375. Persatuan dipulihkan kembali dalam konsili Firenze tahun 1439, namun tidak memperlihatkan hasil yang nyata sampai pada tahun 1740, ketika Abraham-Petrus I Ardzivian, yang sebelumnya sudah menjadi Katolik, terpilih sebagai Batrik Sis. Dua tahun kemudian Paus Benediktus XIV secara resmi mendirikan Gereja Katolik Armenia. Pusat kebatrikan kemudian hari dipindahkan ke Beirut. Selama pembantaian etnis Armenia yang dari tahun 1915 hingga 1918 gereja ini terserak ke negara-negara tetangga, terutama Suriah. Gereja Katolik Armenia juga adalah sebutan dari gereja yang dibentuk oleh orang-orang Armenia yang hidup di Polandia pada tahun 1620 setelah persatuan Leopolis oleh Mikołaj (Nicholas) Torosowicz, yang sejak saat itu menjalin ikatan dengan Gereja Katolik Armenia yang lebih awal. Sejumlah umatnya bermigrasi ke Swedia, dan membentuk salah satu dari beberapa komunitas Katolik di Swedia. Lihat Gereja Katolik di Swedia. Batrik saat ini adalah Nerses Bedros XIX. Gereja ini adalah salah satu dari gereja-gereja Katolik ritus timur serta menggunakan ritus Armenia dan bahasa Armenia dalam liturgi. Kini terdapat komunitas-komunitas Katolik Armenia yang cukup besar di Argentina, Armenia, Australia, Kanada, Prancis, Lebanon, Suriah, Turki dan Amerika Serikat. StrukturGereja Katolik Armenia terbagi menjadi keuskupan-keuskupan agung, eparki-eparki, eksarkat-eksarkat apostolik, ordinariat-ordinariat bagi umat beriman ritus timur, dan eksarkat-eksarkat kebatrikan yang masing-masing memiliki fungsi yang sama dengan sebuah keuskupan. Hierarki saat iniKebatrikan Takhta Kilikia adalah kewenangan tertinggi Gereja Katolik Armenia. Jabatan Katolikos-Batrik Gereja Katolik Armenia saat ini dipegang Krikor Bedros XX Gabroyan. Berikut ini adalah yurisdiksi-yurisdiksi Gereja Katolik Armenia berikut jumlah umat masing-masing.[6]
Media cetakGereja Katolik Armenia menerbitkan sejumlah media cetak:
Gereja Katolik Armenia memiliki usaha-usaha percetakan yang sudah menerbitkan buku-buku ibadat, buku-buku rohani, majalah, selebaran, dan terjemahan-terjemahan dari media-media cetak Katolik. Galeri
Lihat pula
ReferensiKutipan
Sumber
Pranala luarWikimedia Commons memiliki media mengenai Gereja Katolik Armenia.
|