Train à Grande Vitesse ("Kereta berkecepatan tinggi") atau biasa disingkat TGV adalah kereta kecepatan tinggi yang berasal dari Prancis. Kereta ini dikembangkan oleh Alstom dan SNCF, serta dioperasikan oleh SNCF, perusahaan rel nasional Prancis. Kereta ini menghubungkan kota-kota utama di Prancis khususnya Paris, dan juga negara-negara tetangga, seperti Belgia, Jerman, dan Swiss. TGV atau kereta berbasis TGV juga beroperasi di Belanda, Korea Selatan, Spanyol, Britania Raya dan Amerika Serikat. Di Prancis, TGV beroperasi dalam jalur khusus kereta kecepatan tinggi (LGV, Ligne à Grande Vitesse) sejak tahun 1981. Kebanyakan TGV berfungsi sebagai kereta penumpang, tetapi terdapat juga ragam TGV yang digunakan untuk pengiriman surat antara Paris dan Lyon.
Jaringan TGV telah merambah ke negara-negara tetangga baik secara langsung (Italia, Spanyol, Belgia, Luksemburg, dan Jerman) maupun melalui jaringan turunan TGV yang menghubungkan Prancis dengan Swiss (Lyria), hingga Belgia, Jerman, dan Belanda (Thalys), serta ke Britania Raya (Eurostar). Kota-kota seperti Tours dan Le Mans telah menjadi bagian dari "sabuk komuter TGV" di sekitar Paris; TGV juga melayani Bandara Charles de Gaulle dan Bandara Lyon–Saint-Exupéry. Para pengguna TGV itu biasa berhenti di Disneyland Paris atau di kota-kota wisata seperti Avignon dan Aix-en-Provence. Brest, Chambéry, Nice, Toulouse, dan Biarritz dapat dijangkau oleh TGV yang menggunakan campuran armada LGV dan jalur modern. Pada tahun 2007, SNCF menghasilkan keuntungan sebesar €1,1 miliar (sekitar US$1,75 miliar, £875 juta), sebagian besar didorong oleh margin yang lebih tinggi pada jaringan TGV.[1][2]
Sejarah
Ide TGV pertama kali diusulkan pada 1960-an. Prototipe pertama, dikenal dengan TGV 001, menggunakan turbin gas dan memproduksi listrik sendiri dari minyak, tetapi setelah krisis energi 1973 dan peningkatan harga minyak yang tinggi, ide ini dianggap tidak praktis. Prototipe listrik pertama diselesaikan pada 1974, dengan versi akhir diantar pada 1980 dan pelayanan pertama dibuka umum antara Paris dan Lyon pada 27 September1981.
TGV bukan kereta cepat pertama, karena Shinkansen Jepang yang menghubungkan Tokyo dan Osaka telah dibuka sejak 1 Oktober1964, hampir 17 tahun lebih awal dari TGV.
TGV merupakan pemegang rekor kereta rel listrik konvensional, di mana pada 3 April 2007 kereta TGV jalur LGV Est mencatatkan kecepatan sebesar 574,8 km/jam dalam suatu tes proyek varian TGV jenis V150.
Armada
Kereta TGV ini berbentuk semi permanen dengan dua kereta bertenaga di setiap ujungnya, dengan menggunakan bogie Jacobs di setiap rangkaian kereta, dapat memudahkan kereta berjalan mulus. Dan di akhir rangkaian, kereta memiliki bogie tersendiri. Kereta TGV bisa diperpanjang dengan rangkaian dua TGV yang lain secara bersama-sama, dengan menggunakan coupler (perangkai) tersembunyi yang berada di moncong (hidung) kereta TGV tersebut.
Desain ini dimaksudkan menguntungkan selama perjalanan, agar kereta dapat berjalan mulus di rel dan tidak keluar jalur. Sebaliknya kereta biasa, dapat dirangkai menggunakan alat perangkai dan jack-knife, seperti yang terjadi pada bencana kereta di Eschede.
Kelemahan dari desain kereta ini adalah bahwa sulit untuk membagi set kereta. Sementara kereta listrik TGV dapat dipindah dari kereta utama dengan prosedur uncoupling standar, dan peralatan depot khusus diperlukan untuk membagi kereta, dengan mengangkat kereta sekaligus. Setelah uncoupled, salah satu kereta terakhir dibiarkan tanpa bogie split, jadi bagian bogie diperlukan untuk mendukungnya.[3]
Saat ini ada lima jenis kereta api TGV yang digunakan, semuanya dibuat oleh Alstom:
Layanan kereta kecepatan tinggi swasta Italia, Nuovo Trasporto Viaggiatori membeli 25 rangkaian kereta AGV 11 gerbong (TGV generasi ke-4 dengan kecepatan 350 km/jam), pengiriman dimulai pada tahun 2009.[4]
Pemerintah Maroko menyetujui kontrak senilai €2 miliar dengan Alstom untuk membangun Al-Boraq, sebuah jalur kecepatan tinggi antara Tangier dan Casablanca yang dibuka pada 2018.[5]
Dampak
Jalur TGV telah menggantikan lalu lintas udara antara kota-kota yang telah terhubung. Brussel–Paris dalam 90 menit telah meningkatkan perjalanan antara dua ibu kota, dan jalur Paris–Marseille memotong jam perjalanan.