Tenda besar merupakan salah satu istilah politik yang di mana salah satu partai politik memiliki banyak pengikut dengan beragam latar belakang.[1] Latar belakang tersebut dapat berupa latar belakang yang bersifat pribadi maupun ideologi. Lawan dari tenda besar adalah politik puritan atau pemurnian di mana partai politik terkait mempertahankan satu nilai yang dianggap sesuai anggaran dasar dan anggaran rumah tangganya.[2]
Contoh
Amerika Serikat
Partai Libertarian dan Partai Demokrat merupakan dua partai di Amerika Serikat yang sering disebut partai tenda besar karena berbagai latar belakang anggota serta pengurusnya. Salah satu bukti dari hal ini adalah Ron Paul dan Gary Johnson yang pernah mencalonkan diri sebagai calon presiden dari Partai Libertarian. Meskipun di dalam Partai Republik (partai awal keduanya) keduanya dikenal liberal, tetapi terdapat perbedaan pandangan. Ron Paul dikenal sangat menentang aborsi karena posisi dirinya yang cenderung pro-life (pro kehidupan) sedangkan Gary Johnson dikenal tidak mempermasalahkan aborsi karena dikenal sebagai seorang pro-choice (pro pilihan hidup).
Hal ini juga terlihat pada Partai Demokrat pada era Franklin D. Roosevelt. Pada era tersebut, Partai Demokrat merupakan salah satu partai besar dengan dukungan dari berbagai lapisan kelas terutama masyarakat kelas bawah, buruh, dan petani.
Selain itu, Partai Republik juga dianggap sebagai partai tenda besar pada awalnya karena kebijakan pada era Abraham Lincoln yang ramah terhadap kaum minoritas terutama kulit hitam (Afrika-Amerika).[3] Selain itu, pada era kontemporer (saat ini), Partai Republik dianggap memiliki fase tenda besar karena memiliki banyak tokoh yang mempunyai ideologi politik yang beragam.[4]
Britania Raya
Pada era Perdana Menteri Gordon Brown (2007–2010), Pemerintahan Britania Raya dan Partai Buruh mengalami era yang disebut sebagai zaman tenda besar. Hal ini ditandai dengan masuknya orang dengan berbagai latar belakang di Pemerintahan Gordon Brown.[5] Salah satunya tokoh dari Partai Liberal Demokrat.
Jerman
Di Jerman, Partai CDU merupakan salah satu partai yang sering dianggap sebagai partai tenda besar. Hal ini dibuktikan dengan jalinan koalisi dengan CSU di Bavaria. CSU dan CDU, meskipun memiliki latar belakang yang sama bahkan di dalam parlemen mereka satu fraksi (CDU/CSU), memiliki banyak perbedaan pandangan.
(Lihat di CDU/CSU mengenai sebab ini)
Kanada
Di Kanada, Partai Liberal dianggap sebagai representasi dari partai tenda besar.[6]
India
Di India, Partai Kongres Nasional India (Indian National Congress (INC)) merupakan salah satu partai tenda besar yang di awal pendiriannya memiliki cita-cita untuk mengusir Pemerintah Kolonial Britania Raya dan didukung oleh berbagai pihak dengan latar belakang yang berbeda-beda.
Indonesia
Di Indonesia, PDIP pada era awal (Pemilihan umum 1999) dianggap sebagai salah satu representasi partai tenda besar di Indonesia karena luasnya spektrum politik dan latar belakang kader-kader yang ada pada saat itu.[7] Hal ini dibuktikan dengan masuknya beberapa tokoh politik dari berbagai latar belakang seperti Soetardjo Soerjogoeritno, Sabam Sirait, Abdul Madjid, Aberson Marle Sihaloho, Royani Haminullah (Murba), Sukowaluyo Mintorahardjo (GMKI), Roy B.B. Janis (GMNI), Sophan Sophiaan, Alexander Litaay (GMKI), Haryanto Taslam, Noviantika Nasution, Arifin Panigoro (ITB, Pengusaha Grup Medco), Tjahjo Kumolo (KNPI, eks Golkar),Theo Syafei (eks Pangdam Udayana), Raja Kami Sembiring Meliala (tokoh militer eks Pangdam Cenderawasih), Widjanarko Puspoyo (eks Golkar), Zulfan Lindan (HMI, tokoh Syiah), Permadi, Meliono Soewondo (ITB), dan Heri Akhmadi (ITB, mantan aktivis mahasiswa '78).[7]
Selain itu, Golkar juga sering disebut sebagai partai tenda besar karena beberapa kadernya memiliki berbagai latar belakang yang berbeda.[8] Hal ini terlihat dari beberapa politisi Golkar yang memiliki latar belakang berbeda antara lain Akbar Tanjung, Aburizal Bakrie, Jusuf Kalla, Siswono Yudo Husodo, Agung Laksono.
Contoh-contoh partai tenda besar
Referensi
- ^ "Big tent politics". TheFreeDictionary.com. Diakses tanggal 2017-11-15.
- ^ https://www.usnews.com/opinion/articles/2010/05/17/political-purity-vs-big-tent-party-building-is-a-false-choice
- ^ Page, Clarence. "Can Virginia's Democratic win revive 'big-tent' politics? Let's hope". chicagotribune.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2017-12-11.
- ^ Harris, Peter. "The GOP Must Be the Big-Tent Party". The National Interest (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2017-12-11.
- ^ "How big tent politics works". The Guardian (dalam bahasa Inggris). 2007-11-14. ISSN 0261-3077. Diakses tanggal 2017-11-15.
- ^ Carty, R. Kenneth (2016-05-10). Big Tent Politics: The Liberal Party's Long Mastery of Canada's Public Life (dalam bahasa English) (edisi ke-Reprint edition). UBC Press. ISBN 9780774830003.
- ^ a b (apakabar@Radix.Net), apakabar@Radix.Net. "[INDONESIA-L] TAJUK - Arogan Membaw". www.library.ohio.edu. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-11-18. Diakses tanggal 2017-11-17.
- ^ Akbar., Tanjung, (2007). The Golkar way : survival Partai Golkar di tengah turbulensi politik era transisi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. ISBN 9789792233636. OCLC 232148981.