Pada saat stasun ini masih aktif, stasiun ini melayani pemberangkatan kereta api Lokal Jember-Panarukan pp. Kereta api ini sangat laris digunakan oleh masyarakat yang hendak bepergian dari Surabaya ke Bondowoso, Situbondo, dan tempat lain-lain.
Stasiun ini hanya memiliki dua jalur kereta api dengan jalur 2 merupakan sepur lurus.[3] Bangunan stasiun ini masih utuh dan tidak ditinggali oleh siapa pun. Kondisinya masih bagus, tetapi kurang terawat. Jalur ini dinonaktifkan penuh pada tahun 2004 oleh PT KA bersama dengan seluruh stasiun lainnya di jalur ini yang masih aktif karena prasarana yang sudah tua dan kalah bersaing dengan mobil pribadi dan angkutan umum.[4]
Stasiun ini, bersama dengan seluruh stasiun di lintas Jalur kereta api Kalisat–Panarukan masuk dalam prioritas jalur KA yang akan direaktivasi berdasarkan Perpres Nomor 80 Tahun 2019 yang akan dilakukan oleh Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan. Pada bulan Agustus 2023, salah satu alat peraga sinyal krian pihak Widuri di stasiun ini diselamatkan oleh Balai Teknik Perkeretaapian Kelas I Surabaya DJKA bersama Komunitas IRPS karena kondisinya yang makin memprihatinkan untuk dipreservasi dan dikembalikan tampilannya seperti awal beroperasi menuju ke Stasiun Krian.[5]
Saat ini, Stasiun Prajekan telah berubah fungsi. Pada bagian ruang tunggu penumpang dijadikan tempat penampungan kayu bakar. Sedangkan pada bagian depan stasiun dan loket telah berubah menjadi kandang sapi.
Galeri
Bangunan stasiun
Plang nama
Dijadikan gudang kayu bakar
Pintu ruang PPKA
Ruang tunggu penumpang
Gardu sinyal
Sinyal tebeng sebagai sinyal masuk
Jalur rel yang tak terawat
Handle sinyal krian Stasiun Prajekan pada 2024, saat ini bangunan stasiun digunakan warga untuk penyimpanan barang
Referensi
^Subdit Jalan Rel dan Jembatan (2004). Buku Jarak Antarstasiun dan Perhentian. Bandung: PT Kereta Api (Persero).