Bagian depan Halte Tapen pada 2024, dipotret saat penelusuran antara Direktorat Jenderal Perkeretaapian bersama Komunitas Indonesian Railway Preservation Society
Bangunan halte ini masih utuh dan tidak ditinggali oleh siapa pun. Kondisinya masih bagus, tetapi saat ini dijadikan tempat penampungan barang oleh warga sekitar. Warna cat halte ini juga masih mengusung warna khas PJKA, yaitu krem-hitam. Kemungkinan besar halte ini dinonaktifkan lebih awal, yaitu sekitar dekade 1980/1990-an karena okupansi yang minim dan jaraknya terlalu dekat dengan Stasiun Bonosare, tetapi nama halte ini tercatat sampai Gapeka terakhir di jalur kereta api Kalisat–Panarukan digunakan, Gapeka 2002. Jalur ini dinonaktifkan penuh pada tahun 2004 oleh PT KA bersama dengan seluruh stasiun lainnya di jalur ini yang masih aktif karena prasarana yang sudah tua dan kalah bersaing dengan mobil pribadi dan angkutan umum.[5]
Referensi
^Subdit Jalan Rel dan Jembatan (2004). Buku Jarak Antarstasiun dan Perhentian. Bandung: PT Kereta Api (Persero).