Stasiun Lebakjero (LBJ) adalah stasiun kereta api kelas III/kecil di daerah perbatasan Ciherang, Nagreg, Bandung dengan Karangtengah, Kadungora, Garut dan merupakan stasiun paling timur di Kabupaten Bandung. Stasiun berketinggian +818 m ini termasuk dalam Daerah Operasi II Bandung. Stasiun ini terletak di tengah-tengah pegunungan seperti jalur selatan Jawa Barat pada umumnya. Mirip Stasiun Lenteng Agung, lintasan rel di stasiun ini melengkung seperti kurva berbentuk huruf S.
Stasiun ini hanya memiliki dua jalur kereta api dengan jalur 2 merupakan sepur lurus. Jalur 1 sebagai sepur belok di stasiun ini adalah yang terpendek di Jawa Barat karena hanya dapat menampung rangkaian kereta api maksimal hingga lima gerbong. Jika rangkaiannya lebih panjang dari itu, maka harus diarahkan ke jalur terminus, di mana masinis harus menggerakkan KA untuk menempatkan bagian belakangnya di garis terminus yang berlawanan.
Stasiun ini hanya terdiri dari bangunan utama yang sederhana, berukuran sekitar 4 × 3 meter. Di sampingnya ada bangunan tambahan berdinding kayu, sebagai ruang tunggu. Namun, tak ada kursi tunggu di sini.
Stasiun ini sudah tidak asing lagi bagi kalangan railfans dan masyarakat umum yang suka memotret dan berburu kereta api karena pemandangannya sangat indah. Stasiun ini diapit dua gunung, yaitu Gunung Kaledong dan Gunung Mandalawangi.
Sebagai stasiun kecil, stasiun ini sebelumnya hanya disinggahi oleh Kereta api Lokal Cibatu jurusan Cibatu-Purwakarta pp, sedangkan lainnya melintas langsung. Namun, per tanggal 1 November 2015, kereta api lokal Cibatu sudah tidak berhenti lagi di stasiun ini, dan hanya melayani persilangan dengan KA yang panjang rangkaiannya tidak melebihi lima gerbong.[3]
Galeri
-
Stasiun Lebakjero pada zaman Hindia Belanda
-
Stasiun Lebakjero, 2013
-
Titik spot yang sering menjadi favorit para railfans, menghadap ke arah Gunung Kaledong
-
Stasiun Lebakjero dan
kereta api Lodaya, dilihat dari bukit di timur stasiun
Referensi