Masinis adalah orang yang bertanggung jawab untuk menjalankan moda transportasi rel. Kata "masinis" berasal dari bahasa Belanda machinist yang sebenarnya berarti juru mesin. Disebut masinis karena pada awalnya juru mesinlah yang menjalankan kereta api. Istilah masinis[1] juga digunakan secara umum bagi orang yang menjalankan atau melayani mesin-mesin, termasuk mesin kapal laut. Masinis di kapal laut termasuk dalam kelompok perwira.
Masinis bertanggung jawab untuk mempercepat, memperlambat atau menghentikan kereta api mengikuti/mematuhi sinyal kereta api, semboyan dan menjamin keselamatan kereta api yang dijalankannya sehingga dapat dikatakan masinis adalah kepala perjalanan.
Kereta tanpa masinis
Dalam dekade 2000-an mulai dikembangkan kereta api yang pengoperasiannya dikendalikan dari pusat pengendali kereta api, sehingga tidak diperlukan lagi kehadiran masinis ataupun kondektur di dalam kereta api. Kereta api dijalankan dengan bantuan program komputer dan detektor-detektor untuk mengetahui semua informasi operasi kereta api seperti lokasi, kecepatan, pintu terbuka atau tertutup dll. Beberapa kereta api yang sudah tidak menggunakan masinis di antaranya, metro di kota Lyon Prancis, MRT Utara-Selayan yang baru di Singapura, monorel yang dikembangkan di Jepang. [butuh rujukan]
Pendidikan masinis
Untuk menjadi masinis sebelumnya harus menjadi asisten/pembantu masinis. Pendidikan masinis dilaksanakan oleh PT Kereta Api Indonesia (KAI) di Balai Pelatihan Teknik Traksi (BPTT) "Darman Prasetyo"[2] di Jalan Dr Wahidin Soedirohoesodo Yogyakarta.
Kurikulum pendidikan masinis mencakup: Dasar Kewiraan, Kursus Prajabatan, Pengenalan lapangan, Pendidikan dan pelatihan teknis fungsional serta praktik lapangan, dan proses magang. Untuk memperkaya pengalaman sebelum magang di lapangan para calon masinis dilatih dengan menggunakan simulator kereta api yang menyerupai kabin masinis aslinya. [butuh rujukan]
Lihat pula
Referensi
Pranala luar
|
---|
Umum | |
---|
Perpustakaan nasional | |
---|