Masinis
Masinis adalah orang yang bertanggung jawab untuk menjalankan moda transportasi rel. Masinis bertanggung jawab untuk mempercepat, memperlambat atau menghentikan kereta api mengikuti/mematuhi persinyalan dan semboyan kereta api dan menjamin keselamatan kereta api yang dijalankannya sehingga dapat dikatakan masinis adalah kepala perjalanan.[1] EtimologiKata "masinis" berasal dari bahasa Belanda machinist yang sebenarnya berarti "juru mesin". Disebut masinis karena pada awalnya pekerjaan ini dilakukan oleh orang-orang yang mengetahui teknik pengoperasian mesin. Istilah masinis[2] juga digunakan secara umum bagi orang yang menjalankan atau melayani mesin-mesin, termasuk mesin kapal laut. Masinis di kapal laut termasuk dalam kelompok perwira. Progresi karierJenjang progresi karier bagi seorang masinis dapat berbeda menurut negara dan perusahaan. Untuk perusahaan kereta api Amerika Serikat, jenjang karier seorang masinis dapat dimulai dari juru rem, kemudian kondektur, lalu masinis. Semula, juru api merupakan jenjang karier sebelum menjadi masinis, tetapi kemudian dihapus. Di Amerika Serikat, seorang masinis harus mendapatkan sertifikat kecakapan dan harus diperpanjang selama dua atau tiga tahun.[3] Di Britania Raya, jenjang karier seorang masinis dimulai dari tukang bersih-bersih mesin, juru api/asisten masinis, kemudian masinis. Michael Reynolds, inspektur lokomotif di London, Brighton and South Coast Railway mengajukan sistem sertifikasi masinis, sebagai stimulus untuk meningkatkan pelayanan dan kompetensi kerja.[4] Namun, sistem ini tidak selalu diterapkan di seluruh perusahaan kereta api Britania Raya. Di India, seorang masinis memulai kariernya sebagai asisten masinis. Mereka mendapat spesialisasi menjalankan kereta api menurut jenisnya: barang, penumpang, pos, serta layanan ekspres Rajdhani, Shatabdi, dan Duronto.[5] Sejarawan transportasi Inggris, Christian Wolmar, menulis pada Oktober 2013 bahwa masinis yang bekerja di Rio Tinto Group untuk mengangkut KA angkutan bijih besi di Australia menjadi salah satu pekerjaan dengan gaji terbesar di dunia pada waktu itu.[6] Perkembangan otomatisasiDalam dekade 2000-an mulai dikembangkan kereta api yang pengoperasiannya dikendalikan dari pusat pengendali kereta api, sehingga tidak diperlukan lagi kehadiran masinis ataupun kondektur di dalam kereta api. Kereta api dijalankan dengan bantuan program komputer dan detektor-detektor untuk mengetahui semua informasi operasi kereta api seperti lokasi, kecepatan, pintu terbuka atau tertutup, dan lain-lain. Beberapa kereta api yang sudah tidak menggunakan masinis di antaranya; metro di kota Lyon Prancis, MRT Utara-Selatan yang baru di Singapura, monorel yang dikembangkan di Jepang, dan LRT Jabodebek di Jabodetabek, Indonesia.[7] Lihat pulaReferensi
Pranala luar |