Sonak Malela adalah seorang tokoh dalam margaBatak Toba. Nama Sonak Malela tidak pernah dipergunakan sebagai marga oleh keturunannya, tetapi sebagai nama persatuan marga. Keturunan Sonak Malela berasal dari daerah Balige, Toba.
Etimologi
Nama Sonak Malela dalam Bahasa Batak Toba secara harfiah merujuk kepada kata sonak, ma, dan lela yang memiliki arti sebagai suatu perilaku atau sifat yang semakin lemah lembut, semakin peramah, semakin berbelas-kasih, dan semakin suka bertamu. Hal tersebut mengacu kepada:
Kata sonak dalam bahasa Batak Toba memiliki arti; binsat (permukaan air naik/pasang), lamnaek (semakin naik). Kata sona umunya dipakai untuk melukiskan dan menggambarkan kondisi serta situasi air yang semakin meluap dan meninggi serta meluas di sungai, danau, laut yang kemudian dianalogikan terhadap sifat dan perilaku seseorang.
Kata ma adalah salah satu partikel yakni suatu kata yang digunakan untuk menekankan atau menekankan makna dan pengertian suatu kata yang berada dibelakangnya,
Kata lela dalam Bahasa Batak Toba memiliki arti; lambok (lemah lembut), parasiroha (ramah-tamah), girgir marsilehonlehon (suka memberi), girgir martamue (suka bertamu).
Menurut silsilah garis keturunan Suku Batak (tarombo), Sonak Malela adalah generasi keenam dari Siraja Batak dan anak keempat (bungsu) dari Sibagot ni Pohan.
Sonak Malela memiliki tiga orang anak, dan dalam perkembangannya keturunan Sonak Malela mengklasifikasikan diri ke dalam empat marga sesuai dengan nama anak-anak Sonak Malela:
keturunan Raja Simangunsong menggunakan marga Simangunsong
keturunan Raja Marpaung menggunakan marga Marpaung
Pada dekade 1970-an, marga Pardede direstui oleh semua keturunan Sonak Malela dan resmi diangkat (dihorjahon) menjadi marga keempat dalam kelompok Sonak Malela. Oleh sebab itu juga marga Pardede sering dianggap sebagai adik dari Napitupulu.