Nama Sidareja berasal dari dua suku kata, yakni sida yang berarti 'jadi' dan reja yang berarti 'makmur', 'sejahtera', 'bahagia', dan 'bersahaja'.[1][2][3]
Demografi
Penduduk aslinya merupakan suku Jawa Banyumasan dan suku Sunda. Penduduk kecamatan ini mayoritas memiliki kemampuan dwibahasa, mereka mampu bertutur menggunakan dua bahasa atau lebih (terutama penggunaan bahasa Jawa dan Sunda, ataupun bahasa Indonesia). Bahasa Sunda dialek Tenggara dituturkan oleh sebagian penduduk di bagian utara dan barat dari kecamatan ini. Sedangkan penutur bahasa Jawa Banyumasan lebih mendominasi di kecamatan ini.
Pada tahun 2010, penduduknya berjumlah 56.840 jiwa, dengan rincian laki-laki 27.960 jiwa dan perempuan 18.880 jiwa. Hampir setengah dari jumlah populasi tersebut terdapat di kota kecamatan. Islam menjadi agama mayoritas penduduknya, kemudian terdapat minoritas kecil Protestan, Katolik, dan agama lainnya. Mata pencaharian penduduknya antara lain, petani 8.064 jiwa, nelayan 37 jiwa, buruh tani 5.273 jiwa, PNS 532 jiwa, TNI 44 jiwa, pensiunan PNS/TNI 488 jiwa, dan wirausahawan 500 jiwa.[4]
Geografis
Sidareja terletak di koordinat 109.01 BT dan 7.41 LS. Kecamatan ini berada di sebelah barat Kabupaten Cilacap dan berbatasan dengan langsung dengan Kabupaten Ciamis, Jawa Barat. Batas antara Jawa Tengah dan Jawa Barat adalah Sungai Citanduy. Letak kecamatan Sidareja sangat dekat dengan tempat pariwisata terkenal Pangandaran dan perjalanan dapat ditempuh dalam waktu kurang lebih 1 jam dengan kendaraan bermotor.
^rêja (r|jO) : of arja K.N. volkrijk, bloeijend, gelukkig, welvarend; oloei, welvaart [arja = botên kakirangan en arja = wilujêng, sae en pantês. Skr. rêdja en ardja, vaststaan; verkrijgen, winnen]. purwarêja, naam van verschillende plaatsen op Java. -raharja, zie boven. Bron: Javaansch-Nederduitsch Woordenboek, Gericke en Roorda, 1847, #16.