Saan Mustopa

Saan Mustopa
Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia
Mulai menjabat
1 Oktober 2024
Ketua DPR-RIPuan Maharani
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat
Republik Indonesia
Mulai menjabat
1 Oktober 2019
Daerah pemilihanJawa Barat VII
Informasi pribadi
Lahir5 Juli 1968 (umur 56)
Karawang, Jawa Barat, Indonesia
KebangsaanIndonesia
Partai politikDemokrat (2007–2016)
NasDem (2016–sekarang)
Suami/istriIlah Holilah
AlmamaterUniversitas Indonesia
PekerjaanPolitikus
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini

Saan Mustopa (lahir 5 Juli 1968[1]) atau kerap dipanggil sebagai Kang Saan oleh mitra sejawatnya[2] adalah seorang politikus Indonesia yang berasal dari Jawa Barat yang saat ini menjabat sebagai Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia periode 2024-2029.[3] Sejak tanggal 1 Oktober 2024, Saan merupakan salah satu pimpinan DPR bersama-sama dengan Puan Maharani, Adies Kadir, Sufmi Dasco Ahmad dan Cucun Ahmad Syamsurijal. Saan dipilih oleh Ketua Umum Partai Nasdem, Surya Dharma Paloh untuk mewakili Fraksi Partai Nasdem DPR-RI di kursi pimpinan DPR. Sebagai pimpinan DPR periode 2024-2029, Saan mendapatkan tugas untuk mengoordinasikan ruang lingkup tugas bidang Industri dan Pembangunan (KORINBANG) yang meliputi Komisi IV, Komisi V, Komisi VI, Komisi VII dan Badan Aspirasi DPR-RI. Penugasan Saan ini sebelumnya tercatat dijalankan oleh Rachmad Gobel yang merupakan pimpinan DPR periode 2019-2024 dari Fraksi Partai Nasdem. Pada periode 2019-2024, Saan sempat dipercaya untuk mengemban posisi Wakil Ketua Komisi II.

Riwayat Hidup

Karier

Saan adalah kader Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) yang menjadi anggota Partai Demokrat sejak tahun 2007.[4] Di partai Saan masuk pada Departemen Kaderisasi DPP Partai Demokrat[5] dan dikenal dekat dengan Anas Urbaningrum.[4] Selain berkecimpung di bidang politik Saan juga sempat menjabat sebagai Sekretaris Eksekutif Irsed, Office Manager Matmus and Partner, dan Komisaris PT Bangun Bumi Bersatu.[5]

Pada Pemilu 2009, dia terpilih menjadi Anggota DPR Fraksi PD dari daerah pilihan Jawa Barat VII dengan perolehan suara 60.508 (32,8 persen)[5] Saan terpilih lagi menjadi anggota DPR masa tugas 2014-2019.[6]

Tahun 2010, dia diangkat oleh Ketua Umum Anas Urbaningrum untuk menjabat Wakil Sekretaris Jendral DPP Partai Demokrat.

Tahun 2015 Saan Mustopa mengajukan diri menjadi calon Bupati Karawang berpasangan dengan Iman Sumantri melawan lima pasangan lainnya.[7][8] Pencalonan ini didukung oleh tiga partai politik yaitu Partai Golkar, Partai Gerindra, dan Partai Nasional Demokrat.[6] Dalam laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) kepada KPK di bulan Juli 2015 total harta kekayaannya anggota DPR periode 2014-2019 mencapai Rp 3,697 miliar.[3]

Pada pilkada tersebut, perolehan suara Saan–Iman hanya menempati urutan kedua dengan perolehan 200.509 suara, ia kalah dari pasangan Cellica Nurrachadiana-Akhmad Zamakhsyari yang keluar sebagai pemenang dengan perolehan suara sebesar 533.240 suara.[9] Pasca kalah di pilkada, ia bergabung dengan Partai Nasdem dan diangkat menjadi Ketua DPW Nasdem Provinsi Jawa Barat pada 13 Maret 2016.[10]

Kasus

  • Pada tahun 2012, dia diperiksa sebagai saksi untuk Neneng Sri Wahyuni dalam kasus dugaan korupsi PLTS di Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi.[11]
  • Pada tahun 2015 istrinya, Illah Hollilah, dianggap telah melakukan kampanye di tempat terlarang oleh Panitia Pengawas Lapangan Rengasdengklok Agus Widiyatmoko, SE.[12] Hal ini dibantah oleh Nurjaman H. Resan sebagai salah satu tim suksesnya dan menyatakan bahwa Illah Hollilah adalah dosen dakwah, ustad, dan banyak memenuhi undangan sebagai Pembina Majelis Taklim Kabupaten Karawang.[12]

Penghargaan

Saan Mustopa mendapat penghargaan dari lembaga riset Charta Politika pada tahun 2012 dalam Charta Politika Award untuk kategori Politisi dari Partai Politik Koalisi Pemerintah.[1][13]

Pendidikan dan pengalaman organisasi

Kehidupan Pribadi

Keluarga

Saan Mustopa telah berkeluarga dan istrinya Ilah Hollilah, M.Si merupakan Ustadzah, Pembina Majelis Taklim Kabupaten Karawang, dan dosen fakuktas dakwah Institut Agama Islam Negri (IAIN) Sultan Maulana Hasanudin, Banten.[12] Dari pernikahannya pasangan ini memiliki satu orang anak yang bernama Zahra Najwa.[5]

Referensi

  1. ^ a b Fathimatuz Zahroh. "Saan Mustopa". Merdeka.com. Merdeka.com. Diakses tanggal 28 November 2015. 
  2. ^ "Nawaberita:Cecilla Nyatakan Tidak Takut Dengan Saan Mustofa". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-12-08. Diakses tanggal 2015-11-28. 
  3. ^ a b Tribunnews: Calon Bupati Karawang Saan Mustopa Setor LHKPN ke KPK
  4. ^ a b Tokoh Indonesia Diarsipkan 2014-11-29 di Wayback Machine.: Saan Mustopa
  5. ^ a b c d e f g h i j Wajah DPR dan DPD, 2009-2014: latar belakang pendidikan dan karier. Hal 117
  6. ^ a b "Daftar Riwayat Hidup KPU" (PDF). Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2015-12-08. Diakses tanggal 2015-11-28. 
  7. ^ Maju Pilkada Karawang, Saan Mustopa tanpa Restu SBY Tempo.co, Tanggal 26 Juli 2015. Diakses tanggal 1 Desember 2015.
  8. ^ "Daftar Calon Bupati dan Wakil Bupati Karawang". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-11-21. Diakses tanggal 2015-11-28. 
  9. ^ KPU Tetapkan Cellica Menangkan Pilkada Karawang
  10. ^ Mantan Wasekjen Demokrat Saan Mustopa Resmi Pimpin Nasdem Jabar Kompas, 13 Maret 2016
  11. ^ Mustholih (26 September 2012). "Kasus PLTS, KPK Panggil Saan Mustopa". Okezone.com. okezone.com. Diakses tanggal 28 November 2015. 
  12. ^ a b c "BersekaNews: Nurjaman H. Resan menanggapi pernyataan Panwascam Rengasdengklok Agus Widiyatmoko, SE". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-12-08. Diakses tanggal 2015-11-28. 
  13. ^ Antara: Saan Mustopa raih penghargaan "Charta Politika Award"
  14. ^ a b c d e KarawangNews: Saan: Alumni Kontribusi Suara Terbesar Pilkada