Ahmad Riza Patria (lahir 17 Desember 1969), lebih dikenal dengan nama Ariza adalah seorang politikus Indonesia yang menjabat sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta sejak 15 April 2020 hingga 16 Oktober 2022.[4] Sebelumnya, ia menjabat sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia Fraksi Partai Gerakan Indonesia Raya selama dua periode yakni 2014–2019 dan 2019–2024. Pada periode pertama, ia menjabat sebagai Wakil Ketua Komisi II DPR RI.[5] Ia terpilih di daerah pemilihan Jawa Barat V setelah menang dengan perolehan 23.991 suara dalam Pemilu 2014.[6][7]
Di Komite Nasional Pemuda Indonesia, Ariza yang berdarah Banjar-Minang ini pernah tercatat sebagai Ketua Dewan Pimpinan Pusat Komite Nasional Pemuda Indonesia sejak 1999 hingga 2002 dan terpilih kembali sejak 2002 hingga 2005. Ia juga pernah menjabat Ketua Dewan Pimpinan Daerah Komite Nasional Pemuda Indonesia Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta, 2002–2005. Pada Kongres KNPI 2008 di Bali, Ariza bertarung melawan Aziz Syamsuddin (Anggota Komisi III DPR RI) dalam memperebutkan posisi Ketua Umum DPP KNPI. Sebelumnya, pada Kongres KNPI di Bekasi 2002, Ariza juga sempat bertarung pada putaran kedua, melawan Idrus Marham yang merupakan kader Partai Golongan Karya.
Selain KNPI, pria yang menamatkan S1 nya di ISTN ini, banyak berkecimpung di berbagai organisasi. Sampai saat ini, Ariza masih tercatat sebagai Ketua Umum DPN Garda Muda Merah Putih (GMMP), dan Komandan Nasional Menwa Indonesia, serta Sekjen Dewan Pimpinan Nasional Ikatan Alumni Resimen Mahasiswa Indonesia (SEKJEN DPN IARMI). Ia juga pernah tercatat sebagai pengurus DPP GEMA MKGR, Wasekjen KAHMI DKI Jakarta, Wakil Kepala Humas PBSI, Director IRInYI for Young MDGs (International Relationship of Indonesian Youth Institute for Young Millenium Development Goals), Sekjend DPP Persatuan Anak Guru Indonesia (PAGI), Anggota Indonesian Council of World Affair (ICWA), dan berbagai organisasi lainnya. Bakatnya di organisasi memang terlihat sejak sekolah. Mantan anggota KPU DKI Jakarta ini pernah menjadi Ketua OSIS SMA Islam Al-Azhar Jakarta, tempat sekolahnya dulu.
Di sela kesibukannya sebagai aktivis, ia juga menggeluti dunia bisnis. Latar belakang keilmuannya sebagai insinyur dikembangkannya dalam dunia bisnis. Direktur Utama PT Gala Ariatama tersebut, saat ini juga tercatat sebagai pengurus Kadin Indonesia dan sempat menjadi pengurus BPD HIPMI Jaya 2001–2003.
Pada 2005, Riza tersandung kasus hukum. Dia didakwa melakukan tindak pidana korupsi pengadaan barang dan jasa Pemilu 2004. Riza didakwa bersama Muhammad Taufik yang saat ini duduk di kursi DPRD DKI. Taufik adalah rekan satu partainya di Gerindra.[13]
Riza tidak terbukti melawan hukum karena dia dinilai tidak terbukti melakukan perbuatan yang menguntungkan diri sendiri, orang lain, ataupun suatu korporasi.[14] Dalam sidang yang digelar di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat itu, Ketua Majelis Hakim Lief Sufijullah menyebut Riza yang kala itu bertugas sebagai Kepala Divisi II KPUD DKI hanya memonitor dan melakukan koordinasi dengan pengguna barang.