Patumbak, Deli Serdang

Patumbak
Negara Indonesia
ProvinsiSumatera Utara
KabupatenDeli Serdang
Pemerintahan
 • CamatM. Kennedy Tarigan[1]
Populasi
 (30 Juni 2024)[2]
 • Total104.915 jiwa
Kode Kemendagri12.07.21 Edit nilai pada Wikidata
Kode BPS1212210 Edit nilai pada Wikidata
Desa/kelurahan8 desa


Patumbak adalah sebuah Kecamatan di Kabupaten Deli Serdang, Provinsi Sumatera Utara, Indonesia. Kecamatan Patumbak terdiri dari beberapa desa. Diantaranya adalah Desa Sigara-gara, Desa Lanta Sanlama dan Desa Patumbak Kampung

Sejarah

Perkebunan Tembakau di Patumbak (1903)

Patumbak pernah menjadi ibu negeri dari Urung Senembah yang merupakan salah satu Negeri Urung (Kerajaan) Suku Karo di wilayah Pesisir Timur Sumatera, yang dipimpin oleh seorang raja urung ber-merga Karo-karo Barus dengan gelar perbapan urung dan setelah menguatnya pengaruh Islam dan Aceh di Sumatera Timur berganti menjadi raja urung ataupun datuk urung.

Dahulu Patumbak pernah menjadi daerah pusat perkebunan tembakau yang dimonopoli oleh Senembah Maatschappij semasa penjajahan Hindia Belanda.[butuh rujukan]

Penduduk

Menurut hasil survei 2011 dari Badan Pusat Statistik Kabupaten Deli Serdang, populasi penduduk Patumbak telah mencapai 20795 rumah tangga, dengan jumlah penduduk 88961 jiwa, dimana terdiri dari 45123 jiwa penduduk laki-laki dan 43838 penduduk wanita.[butuh rujukan]

Pada pertengahan tahun 2024, jumlah penduduk kecamatan Patumbak sebanyak 104.915 jiwa. Kemudian, persentase penduduk kecamatan ini berdasarkan agama yang dianut yakni Islam sebanyak 74,12%, kemudian Kekristenan sebanyak 25,59% dengan rincian Protestan sebanyak 23,07% dan Katolik sebanyak 2,52%. Sebagian lagi menganut Buddha, Hindu dan kepercayaan sebanyak 0,29%.[2]

Referensi

  1. ^ "Pejabat Kecamatan". portal.deliserdangkab.go.id. 13 Oktober 2024. 
  2. ^ a b "Visualisasi Data Kependudukan - Kementerian Dalam Negeri 2024" (Visual). www.dukcapil.kemendagri.go.id. Diakses tanggal 13 Oktober 2024. 

Bacaan lanjutan

  • Barus, Wan Chaidir.2016. Sebuah Pengantar Sejarah Kerajaan Urung Senembah.Jakarta: Cahaya Karo Foundation