Kawasan kecamatan ini dikenal juga sebagai daerah perkebunan tembakau Deli atau Deli Mascal. Pada masa penjajahan Belanda, daerah Deli Tua termasuk dalam wilayah Kewedanan Deli Hulu. Setelah kemerdekaan Indonesia tanggal 17 Agustus 1945, daerah ini dibentuk menjadi satu kecamatan yaitu kecamatan Deli Tua dengan jumlah desa sebanyak 8 desa dengan pusat pemerintahan berada di desa Suka Maju (sekarang Kampung Baru).
Pada tahun 1974, sebagian kawasan kecamatan ini menjadi wilayah administrasi kota Medan, sehingga kecamatan Deli Tua menjadi terdiri 2 desa/kelurahan dengan pusat pemerintahan di kelurahan Deli Tua.
Berdasarkan SK Gubernur Nomor 140/2770/K/93 tanggal 24 November 1993, daerah kecamatan Deli Tua kembali dimekarkan menjadi 2 desa dan 2 kelurahan dan pusat pemerintahan terletak di kelurahan Deli Tua Timur. Kecamatan Deli Tua adalah kecamatan dengan luas wilayah terkecil di Kabupaten Deli Serdang.[butuh rujukan]
Geografi
Wilayah Kecamatan Deli Tua meliputi 3 desa dan 3 kelurahan yang terbagi lagi menjadi 25 dusun dan 20 lingkungan.[3] Kecamatan Deli Tua juga terbagi lagi menjadi 68 rukun warga dan 134 rukun tetangga.[butuh rujukan] Ketinggian wilayah Kecamatan Deli Tua berada di antara 25 hingga 150 meter di atas permukaan laut.[4]
Kecamatan Deli Tua berbatasan dengan Kecamatan Medan Johor dalam wilayah Kota Medan di sebelah utara. Di sebelah timur, Kecamatan Deli Tua berbatasan dengan Kecamatan Patumbak. Kecamatan Deli Tua berbatasan dengan Kecamatan Biru-Biru. Sedangkan di sebelah barat, Kecamatan Deli Tua berbatasan dengan Kecamatan Namorambe.[5]
Demografi
Masyarakat di Deli Tua berasal dari beragam agama, suku bangsa, dan bahasa. Data Kementerian Dalam Negeri per Juni 2024 mencatat mayoritas penduduknya menganut agama Islam yakni sebanyak 86,57%. Kemudian agama Kekristenan sebanyak 10,77%, dengan rincian Protestan sebanyak 8,35%, dan selebihnya Katolik sebanyak 2,42%. Penduduk yang beragama Buddha sebanyak 2,48%. Sebagian kecil beragama Hindu dan Konghucu sebanyak 0,18%.[2]