Parang Latok (baca: Lato') atau disebut juga Lato', Latok Buku, Parang Pathi. Parang ini aslinya berasal dari rumpun Dayak Bidayuhik, yang merupakan versi parang pandat yang khusus digunakan untuk bekerja sehari-hari, yaitu untuk menebas semak belukar, memotong kayu, bambu dan lain-lain. Dimasa sekarang parang ini telah menyebar kepada suku Dayak baik rumpun Dayak Bidayuhik (Banyadu, Bakati, Bukar, Sadong, Jagoi dan lain-lain) dan rumpun Dayak Kanayatnik, maupun rumpun Dayak Ibanik serta rumpun Dayak Apaukayan (Kayan, Kenyah dan Bahau) bahkan rumpun Dayak Murutik dan Dayak Punanik. di kalimantan Barat dan Sarawak.
Parang Latok Parang telah beringsut ke depan ke situs (atas) terhadap pelebaran pisau. Pisau dekat dengan masalah (menangani) hampir persegi dan kemudian sedikit lebih lebar. Setelah beberapa sentimeter, pisau tipis. Dari titik ini giliran pisau pada sudut (lihat gambar). Antara menangani dan titik di mana pisau berubah, ia memiliki ricasso . Pisau adalah sekitar 50 inci panjang. Tempat ini biasanya sedikit bulat. Buklet (menangani) tidak memiliki penjaga . Gagang biasanya terbuat dari kayu dan berbentuk bulat di bagian lintas. Ia sering dibungkus dalam rotan atau disediakan dengan strip logam rata untuk memperkuat sekitar pegangan. Para selubung biasanya terbuat dari kayu dan dihiasi dengan pola tradisional. Mereka memegang Latok Parang hanya sampai kelengkungan pisau. Hal ini digunakan dalam perang dengan dua tangan.
Senjata tradisional, pelindung, dan senjata berbasis bubuk mesiu wilayah Indonesia |
---|
Senjata tradisional |
---|
Pedang | |
---|
Belati & pisau | |
---|
Perimbas & parang | |
---|
Senjata tubrukan | |
---|
Senjata tiang atau tombak | |
---|
Senjata lentur | |
---|
Senjata lainnya | |
---|
|
| |
|
|