Panglima Tertinggi Tentara Nasional Indonesia

Panglima Tertinggi Tentara Nasional Republik Indonesia
Petahana
Prabowo Subianto

sejak 20 Oktober 2024
GelarBapak Presiden (informal)
Yang terhormat (formal)
Paduka Yang Mulia (tidak digunakan lagi)
KediamanIstana Negara
Istana Merdeka
Istana Bogor
Istana Cipanas
Istana Yogyakarta
Istana Tampaksiring
Masa jabatan5 tahun, dapat dipilih kembali 1 kali lagi
Dibentuk18 Agustus 1945
Pejabat pertamaSoekarno
Situs webpresidenri.go.id

Panglima tertinggi tentara nasional Indonesia atau Panglima tertinggi TNI adalah sebuah Jabatan Militer non-formal yang dijabat oleh Presiden Republik Indonesia. Saat ini jabatan tersebut dijabat oleh Presiden Prabowo Subianto.

Landasan Hukum

menurut UUD 1945 Pasal 10 dijelaskan bahwa " Presiden memegang kekuasaan penuh atas Angkatan darat, Angkatan laut dan Angkatan Udara", hal ini menjelaskan peran presiden sebagai orang yang dapat berkuasa penuh dalam hal ini pada aspek operasional dan administratif pada setiap matra militer di Indonesia, namun peran ini ter desentralisasi dengan adanya posisi Panglima TNI.

Sejarah

Presiden pertama yang mempopulerkan dirinya sebagai panglima tertinggi adalah Presiden Soekarno yang menyebut dirinya sebagai "Panglima tertinggi angkatan bersenjata". Namun setelah Bung Karno lengser, jabatan Panglima tertinggi masih tetap ada secara operasional namun secara seremonial tidak pernah disebutkan lagi, dan pada akhirnya pada Amandemen UUD 1945 fraksi Partai Golkar di MPR menyarankan bahwa jabatan panglima tertinggi hanya diadakan saat masa perang dan ketika masa damai urusan TNI diserahkan kepada Panglima TNI.

Daftar Panglima Tertinggi

Berikut merupakan daftar Panglima Tertinggi Indonesia.

Joko WidodoSusilo Bambang YudhoyonoMegawati SoekarnoputriAbdurrahman WahidBaharuddin Jusuf HabibieSoehartoSoekarno

Pergantian tampuk pimpinan
pemerintahan Indonesia.

Panglima Tertinggi Potret Mulai menjabat Selesai menjabat Partai Wakil Panglima Tertinggi Periode
1 Soekarno
(1901–1970)
18 Agustus 1945 12 Maret 1967 Non Partisan Mohammad Hatta
(1945–1956)
1
Lowong
2 Soeharto
(Pejabat Presiden)[1]
12 Maret 1967 27 Maret 1968 Golongan Karya
Soeharto
(1921–2008)
27 Maret 1968 23 Maret 1973 2
23 Maret 1973 22 Maret 1978 Hamengkubuwana IX 3
22 Maret 1978 10 Maret 1983 Adam Malik 4
10 Maret 1983 10 Maret 1988 Umar Wirahadikusumah 5
10 Maret 1988 10 Maret 1993 Sudharmono 6
10 Maret 1993 10 Maret 1998 Try Sutrisno 7
10 Maret 1998 21 Mei 1998 B. J. Habibie 8
3 B. J. Habibie
(1936–2019)
21 Mei 1998 20 Oktober 1999 Golongan Karya Lowong
4 Abdurrahman Wahid
(1940–2009)
20 Oktober 1999 23 Juli 2001 Partai Kebangkitan Bangsa Megawati Soekarnoputri 9
(1999)
5 Megawati Soekarnoputri
(1946–)
23 Juli 2001 20 Oktober 2004 Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Hamzah Haz
6 Susilo Bambang Yudhoyono
(1949–)
20 Oktober 2004 20 Oktober 2009 Partai Demokrat Jusuf Kalla 10
(2004)
20 Oktober 2009 20 Oktober 2014 Boediono 11
(2009)
7 Joko Widodo
(1961–)
20 Oktober 2014 20 Oktober 2019 Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Jusuf Kalla 12
(2014)
20 Oktober 2019 20 Oktober 2024 Ma'ruf Amin 13
(2019)
Legenda
  1. ^ Tap MPRS Nomor XXXIII/MPRS/1967 tentang "Pencabutan Kekuasaan Pemerintahan Negara dari Presiden Soekarno" dikeluarkan pada tanggal 12 Maret 1967, tetapi berlaku surut sejak 22 Februari 1967.

A PHP Error was encountered

Severity: Notice

Message: Trying to get property of non-object

Filename: wikipedia/wikipediareadmore.php

Line Number: 5

A PHP Error was encountered

Severity: Notice

Message: Trying to get property of non-object

Filename: wikipedia/wikipediareadmore.php

Line Number: 70

 

A PHP Error was encountered

Severity: Notice

Message: Undefined index: HTTP_REFERER

Filename: controllers/ensiklopedia.php

Line Number: 41