Museum Penerangan
Museum Penerangan adalah museum khusus yang terletak di kompleks Taman Mini Indonesia Indah (TMII). Didirikan atas prakarsa Tien Soeharto, sedangkan peresmiannya dilakukan oleh Presiden Soeharto pada 20 April 1993. Museum ini didirikan dengan tujuan untuk mengenang jasa-jasa para petugas penerangan dari era pra kemerdekaan hingga kini. Bangunan museum ini berbentuk bintang bersudut lima yang menggambarkan Pancasila dan lima unsur media penerangan. Di muka museum terdapat Tugu Api Tak Kunjung Padam yang melambangkan semangat petugas penerangan. Museum Penerangan buka pada hari Selasa hingga Minggu pukul 09.00–15.00 WIB. Pengunjung tidak dikenai tiket masuk museum, hanya perlu membayar tiket masuk ke TMII. PendirianMuseum Penerangan merupakan museum khusus yang diresmikan oleh Presiden Soeharto pada 20 April 1993.[1] Berdiri atas prakarsa Tien Soeharto kepada Harmoko sebagai Menteri Penerangan Republik Indonesia kala itu.[2] Tujuan pendirian museum ini ialah untuk mengingat perjuangan para petugas penerangan sejak zaman pra kemerdekan hingga kini.[1] Museum Penerangan merupakan Unit Pelaksana Teknis (UPT) dari Direktorat Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika.[2] BangunanBangunan museum ini memiliki tiga lantai. Berbentuk bintang bersudut lima yang mencerminkan Pancasila dan juga melambangkan lima unsur media penerangan, yaitu penerangan tatap muka dan tradisional, radio, televisi, film, serta pers dan grafika.[3] Pada atap bangunan terdapat antena siaran yang berbentuk kerucut, sedangkan penyangganya berbentuk silinder. Silinder diibaratkan sebagai kentongan yang mewakili unsur perangkat tradisional. Adapun antena berbentuk kerucut mewakili unsur perangkat penerangan modern.[4] Di depan bangunan museum terdapat Tugu Api Tak Kunjung Padam yang mencerminkan semangat petugas penerangan dalam menjalankan tugas. Air terjun yang menyatu dengan air mancur di bawahnya melambangkan komunikasi dua arah dan interaksi antara pemerintah, masyarakat dan media massa. Di atas pintu lantai pertama terdapat tulisan yang berbunyi Dahana Ambuka Wiwaraning Bumi, yang berarti api atau sinar yang membuka kegelapan dunia.[4] KoleksiKoleksi yang terdapat di Museum Penerangaan dibagi menjadi lima bidang, meliputi pers dan grafika (termasuk media massa cetak), penerangan umum, film, radio, dan televisi.[5] Sebagian di antara koleksinya merupakan peralatan penerangan yaang pernah digunakan Departemen Penerangan. Sebagian lainnya merupakan koleksi yang sebelumnya digunakan oleh lembaga-lembaga media yang dimiliki negara Indonesia, seperti Antara, PFN, RRI, dan TVRI – dua yang terakhir bahkan pernah berada di bawah Departemen Penerangan. Terdapat pula diorama studio RRI dan TVRI pada dekade 1990-an, serta satu set studio untuk seri anak-anak Si Unyil. KunjunganMuseum Penerangan terletak di dalam kompleks Taman Mini Indonesia Indah (TMII). Museum ini buka pada hari Senin sampai Minggu pukul 09.00–15.00 WIB. Pengunjung tidak dikenai biaya masuk museum, tetapi terdapat tiket masuk ke TMII sebesar 35 ribu rupiah. Pengunjung yang membawa kendaraan juga perlu membayar tiket masuk kendaraan mulai dari harga Rp10.000–60.000 dengan menyesuaikan jenis kendaraan.[6] ReferensiCatatan kaki
Daftar pustaka
|