Si Unyil adalah film seri televisi anak-anak Indonesia produksi PPFN yang diciptakan oleh Drs. Suyadi. Film seri ini mengudara setiap hari Minggu pagi di TVRI pada tanggal 5 April 1981 sampai 21 November 1993. Si Unyil kemudian dibangkitkan kembali setiap Minggu pagi di RCTI pada tanggal 21 April 2002 hingga awal 2003 dan berpindah ke TPI pada medio 2003 hingga akhir 2003 setiap Minggu pukul 16.30 WIB (sebelum program berita Lintas 5).
Sinopsis
Ditujukan kepada anak-anak, film seri boneka ini menceritakan tentang seorang anak Sekolah Dasar (yang lalu akhirnya setelah bertahun-tahun lamanya bisa mencapai posisi Sekolah Menengah Pertama) bernama Unyil dan petualangannya bersama teman-temannya. Kata "Unyil" berasal dari "mungil" yang berarti "kecil".
Si Unyil telah menjadi salah satu bagian tak terpisahkan dari budaya populer di Indonesia, dan banyak orang tidak dapat melupakan berbagai unsur seri ini, mulai dari lagu temanya yang dimulai dengan kata-kata "Hom-pim-pah alaiyum gambreng!" sampai tokoh-tokoh seperti Pak Raden dan Pak Ogah dan kalimat seperti "Cepek dulu dong!"
Film ini pernah dicoba diangkat lagi oleh PPFN dengan bantuan Helmy Yahya pada tahun 2001, dengan meninggalkan atribut lama dan memakai atribut baru agar sesuai dengan zamannya, akan tetapi usaha itu gagal.
Pada tahun 2007, acara ini dihidupkan lagi dengan nama Laptop Si Unyil, digawangi oleh Trans7. Karakter, lagu pembuka, dan cerita tetap dipertahankan, kecuali beberapa yang diperbaharui seiring zaman. Seperti ucapan Pak Ogah, yang dulu "Cepek dulu dong" kini jadi "Gopek dulu dong"; dan Unyil didampingi temannya membahas hal-hal pendidikan dengan laptop yang dimiliki teman si Unyil.
Tokoh
Unyil, Ucrit, dan Usro
Ketiga karakter ini merupakan karakter utama dalam film Si Unyil. Pada versi aslinya, Si Unyil diisi suara oleh Bambang Utoyo.[1][2]:
Pak Raden
ia memiliki karakter Jawa yang kental. Kain beskap berwarna hitam lengkap dengan blangkon dan tongkat dengan pegangan mirip gagang payung dan disertai dengan kumis tebal yang melintang merupakan ciri khas Pak Raden. Segala sesuatu yang dikerjakan selalu mengacu pada primbon kesayangan nya. Selalu berusaha menghindar bila ada kerjabakti di desa Sukamaju dengan alasan penyakit encoknya kambuh.
Tokoh Pak Raden ini juga memiliki sifat yang pelit terhadap tetangganya, sehingga sering kali buah mangganya dicuri oleh Pak Ogah. Seperti halnya kebanyakan tokoh yang memiliki darah biru, Pak Raden juga memelihara burung perkutut serta memiliki bakat seni lukis yang mumpuni. Pak Raden juga mempunyai tawa khas yang menggelegar. Selain itu pula sifat jelek Pak Raden adalah cepat naik darah alias pemarah.
Pak Ogah
Ia dikenal sebagai seorang tunakarya yang kepalanya gundul dan kerjanya sehari-hari adalah duduk di pos ronda dan meminta uang dari orang-orang yang lewat.
Dua kalimat Pak Ogah yang paling terkenal adalah, "Ogah, aah" dan "Cepek dulu dong." Ogah adalah bahasa sehari-hari untuk mengatakan "tidak", biasanya karena kemalasan. Misalnya apabila seseorang diajak temannya untuk pergi ke suatu tempat, tetapi ia ingin tinggal di rumah, ia dapat berkata, "Ogah, aah." Perlu diperhatikan bahwa kata "ogah" ini memiliki konotasi kurang sopan bila digunakan kepada orang yang lebih tua atau lebih tinggi status sosialnya.
"Cepek" sebenarnya berarti seratus, diserap dari dialek Hokkian dan dalam hal ini adalah satu keping uang logam seratus Rupiah. Pak Ogah dalam film seri biasanya hanya mengijinkan orang lewat di depan pos rondanya bila mereka memberinya seratus rupiah atau cepek terlebih dahulu.
Karena ketenaran seri Si Unyil, kata Pak Ogah kemudian memasuki wahana populer dan menjadi istilah umum untuk menyebut semua tunakarya yang lebih senang bermalas-malasan atau melakukan pekerjaan ringan. Misalnya di perempatan jalan yang sibuk, sering kali karena satu alasan atau yang lain tidak ada petugas polisi yang mengatur lalu-lintas, seseorang yang bukan petugas polisi namun kemudian mengatur arus kendaraan dan meminta uang sebagai imbalan sering disebut "Pak Ogah".
Tokoh-tokoh lain
Kinoy
Adik sepupu Unyil
Meilani
Teman bermain Unyil dan kawan-kawannya. Meilaini melambangkan salah satu tokoh keturunan Tionghoa yang berasimilasi dalam masyarakat Indonesia.
Bun Bun
Adik dari Meilani
Pak Ableh
Teman Pak Ogah yang tinggal bersama di Pos Siskamling
Cuplis
Teman bermain Unyil dan kawan-kawannya. Potongan rambutnya yang gundul membuatnya terlihat berbeda dengan teman-temannya
Pak Lurah
Pak hansip
Endut
Teman bermain Unyil dan kawan-kawannya. Endut pada kesehariannya lebih dekat dan bermain dengan Cuplis akan tetapi selalu berseteru dengan Unyil dan kawan-kawan.
Pesek ( Kendar )
Mbok Bariah
Tokoh Madura di kampung Unyil yang berjualan rujak. Kalimat 'Bok' adalah bahasa Madura. Mewakili kata Bu dalam bahasa Indonesia.
Pak Unyil
Bu Unyil
Bu Raden
Orang Gila
Bibi Cerewet
Jontor alias Joni
Keponakan Bibi Cerewet yang bergaya ibu kota lengkap dengan kacamata hitam dan walkman di telinganya
Tini alias Tineke
Keponakan Pak Raden
Siti
Tinah
Menik
Itong
Endul
Mbah Bejo
Nenek Ijah
Ujang
Sepupu si Unyil
Bu guru
Bu guru adalah seorang guru di SD inpres di desa sukamaju. Sifatnya digambarkan sebagai guru yang baik dan bisa menjadi panutan bagi muridnya. Bu guru selalu memberikan wawasan dan pengetahuan baru bagi muridnya , terutama dalam mengajarkan cara bersikap dan menjadi kebersihan.