Marinus Riwu terlahir sebagai anak bungsu dari pasangan Daniek Djaga dan Lusiana Bude. Dia kemudian hijrah ke Molores, kampung orang-orang Nusa Tenggara di Petasia, Morowali. Dia menikahi seorang perempuan yang memberinya empat orang anak. Selama tinggal di sana, dia tercatat pernah bekerja di PT Perkebunan Nusantara XIV. Setelah dieksekusi, dia dimakamkan di kampung halamannya di Molores pada tanggal 22 September 2006.[2]