Dominggus da Silva (17 Agustus 1967 – 22 September 2006), adalah seorang tokoh Katolik Indonesia yang dieksekusi oleh regu tembak bersama dengan Fabianus Tibo dan Marinus Riwu pada tanggal 22 September 2006 pukul 1 dinihari. Mereka dinilai memimpin kerusuhan yang terjadi di Poso, Sulawesi Tengah pada tahun 2000, yang memuncak pada pembantaian sekitar 200 orang di sebuah pesantren.[1]
Dominggus da Silva terlahir sebagai anak dari pasangan Dominicus da Silva dan Maria Dualio. Dia diketahui sempat merantau ke Jakarta. Dominggus, yang merupakan lulusan sekolah teknik menengah jurusan mesin, hijrah ke Morowali pada tahun 1991. Dia memilih bekerja di PT. Inco di Soroako, Sulawesi Selatan; namun memilih tinggal di Beteleme. Setiap hari Senin, dia ke Soroako dan Sabtu kembali ke Beteleme. Disana, dia bekerja sebagai sopir alat-alat berat di perusahaan pertambangan ini. Setelah dieksekusi, dia dimakamkan di Kota Palu, berbeda dengan kedua rekannya yang dipulangkan ke kampung halaman mereka.[2]
Referensi
|
---|
Umum | |
---|
Perpustakaan nasional | |
---|
Lain-lain | |
---|