Pada tanggal 25 Juli 2000, salah satu pemimpin Pasukan Merah, yang diduga merupakan otak dari pembantaian ratusan penduduk pada kerusuhan di Poso, Fabianus Tibo, dibekuk dalam penyergapan intelijen Operasi Cinta Damai di desa Jamur Jaya, kecamatan Lembo, Kabupaten Morowali[a]. Pada 26 Juli 2000, pimpinan Tim Satgas Operasi Cinta Damai Kapten Inf. Agus Firman Yusmono didampingi Komandan Tim Penerangan Lettu Inf. Agus Salim di Markas Korem 132/Tadulako, membenarkan tertangkapnya Tibo.[4]
Kapten Firman Yuswono menjelaskan, tertangkapnya Fabianus Tibo[b] berawal dari laporan anggota intelijen TNI sebanyak 17 orang yang melakukan penyamaran di kawasan itu. Firman menjelaskan, gerak-gerik Tibo mulai tercium oleh tim intelijen pada tanggal 23 Juli 2000. Setelah melakukan persiapan dan memastikan tempat persembunyian Tibo, tim Satgas Cinta Damai melakukan penyergapan saat Tibo sedang tertidur di salah satu rumah warga tanpa perlawanan.
Ketika Tibo dibawa ke Poso, tim satgas sempat dihadang massa Pasukan Merah berkekuatan dua truk, namun tidak terjadi kontak senjata. Selanjutnya aparat keamanan segera membawa Tibo ke Palu dengan pengawalan ketat, dan mengamankannya di Markas Korem 132/Tadulako.