1967; 57 tahun lalu (1967)(sebagai Turnamen Klub Juara Asia) 1985; 39 tahun lalu (1985)(sebagai Kejuaraan Klub Asia) 2002; 22 tahun lalu (2002)(sebagai Liga Champions AFC) 2024; 0 hari lalu (2024)(sebagai Liga Champions Elit AFC)
Liga Champions Elit AFC[a] (disingkat LCEA;[b] sebelumnya bernama Liga Champions AFC (ACL) [c]) adalah sebuah turnamensepak bola antarklub Asia yang diselenggarakan oleh AFC.[1] Kompetisi ini adalah kompetisi antarklub tingkat tertinggi di Asia di atas Liga Champions Dua AFC. LCEA ditujukan untuk negara tingkat atas berdasarkan Peringkat Kompetisi Klub AFC.
Sejak tahun 2009, juara bertahan kompetisi ini tidak secara langsung berhak mengikuti turnamen ini tahun berikutnya dan harus memastikan tempat pada turnamen ini melalui kompetisi nasional. Juara tahun 2008, Gamba Osaka,[2] dan juara tahun 2009, Pohang Steelers,[3] berhasil mengikuti turnamen pada tahun berikutnya lewat kompetisi nasional. Pada tahun 2010, juara bertahan Seongnam Ilhwa Chunma[4] menjadi klub pertama yang menjadi juara namun tidak dapat mengikuti turnamen ini pada tahun berikutnya.[5] Mulai musim 2021 juara bertahan dapat mengikuti musim selanjutnya jika tidak terpilih lewat jalur liga dan masuk babak play-off.
Al-Hilal saat ini adalah klub yang paling sukses pada Liga Champions Asia dengan 4 gelar juara[6] . Liga sepak bola Korea Selatan, K-League merupakan liga tersukses pada turnamen ini dengan 12 gelar juara.
Sejarah
1967-1972 : Turnamen Klub Juara Asia
Awalnya bernama Turnamen Klub Juara Asia (Asian Champion Club Tournament), dimulai pada tahun 1967 dengan delapan tim yang ikut serta namun wakil dari India dan Iran mengundurkan diri menjadikan kompetisi ini diikuti 6 tim yaitu Bangkok Bank (Thailand), Hapoel Tel Aviv (Israel), Korea Tungsten Company (Korea Selatan), Selangor (Malaysia), South China (Hong kong) dan Vietnam Customs (Vietnam Selatan), dimenangkan oleh Hapoel Tel Aviv setelah mengalahkan Selagor 2-1 di Final. Musim selanjutnya didominasi oleh tim Israel dan dimusim 1972 kompetisi dibatalkan karena hanya 4 tim yang ikut serta.
1985-2002 : Kejuaraan Klub Asia
Kompetisi diselenggarakan kembali di tahun 1985 setelah terakhir musim 1972 yang dibatalkan, dengan nama Kejuaraan Klub Asia (Asian Club Championship). Diikuti oleh tim juara liga domestik dari setiap negara. Ditahun 1990AFC membuat kompetisi Piala Winners Asia untuk para juara piala domestik disetiap negara sebagai pendamping Kejuaraan Klub Asia. Pemenang kedua turnamen tersebut kemudian dipertemukan dalam Piala Super Asia yang dimulai tahun 1995.
2002–2024 : Liga Champions AFC
Sejak tahun 2002 Kejuaraan Klub Asia dan Piala Winners Asia digabung menjadi Liga Champions AFC yang mempertemukan juara liga dan piala domestik setiap negara dengan 16 tim dibabak grup yang sekaligus menghilangkan kompetisi Piala Super Asia. Pada tahun 2004 AFC membuat kompetisi Piala AFC sebagai kompetisi asia level kedua untuk tim yang tidak bisa ikut serta LCA. Tahun 2005 AFC membuat kompetisi Piala Presiden AFC sebagai kompetisi asia level ketiga namun dihentikan tahun 2015 setelah ada penambahan peserta Piala AFC. Musim 2003/04 LCA dibatalkan akibat virus SARS dan Perang Irak. Pada tahun 2009 jumlah tim peserta LCA bertambah menjadi 32 tim, 2021 menjadi 40 tim.
Masa depan
Pada musim 2024–2025, Liga Champions AFC akan mengadopsi nama baru yaitu Liga Champions Elit AFC.
Format kompetisi
Penyisihan grup
40 tim dibagi ke dalam 10 grup yang masing-masing berisi 4 klub, yang berbasis wilayah, klub Asia Barat ditempatkan pada grup A sampai grup E, sedangkan Asia Timur grup F sampai grup J. Setiap klub bertanding dengan tim lain dalam grup yang sama sebanyak 2 kali, sehingga total pertandingan yang dimainkan sebuah klub adalah 6. Klub mendapat 3 poin untuk sebuah kemenangan, 1 poin untuk sebuah seri, dan 0 poin untuk sebuah kekalahan. Peringkat klub dalam grup ditentukan berdasarkan:
Poin
Selisih gol antara klub
Jumlah gol antara klub
Selisih gol dalam grup
Jumlah gol dalam grup
10 juara grup dan 6 runner-up terbaik akan menuju babak perdelapan final.
Perdelapan final
Sistem gugur , berbasis wilayah, 8 pemenang menuju babak perempat final.
Perempat final dan semi final
8 klub akan dipertandingkan secara acak; namun mulai tahun 2010,[7] klub dari negara yang sama tidak dapat bertemu pada babak perempat final. Babak perempat final dan semifinal dilakukan dalam 2 pertandingan-kandang dan tandang-di mana agregat gol menentukan pemenangnya. Jika agregat gol tidak dapat menentukan pemenangnya, aturan gol tandang digunakan. Jika masih seimbang, pertandingan dilanjutkan dengan perpanjangan waktu, di mana aturan gol tandang tetap berlaku. Jika masih seimbang, pertandingan dilanjutkan ke adu penalti.
Final
Dua pertandingan kandang tandang. Jika seri, perpanjangan waktu dan adu penalti akan digunakan untuk menentukan pemenang.
Keikutsertaan negara
Statistik di mulai dari Liga Champions Asia 2002/03
13 negara telah mencapai babak gugur
11 negara hanya sampai babak grup
10 negara hanya sampai babak kualifikasi
Total negara yang berpartisipasi di Liga Champions Asia adalah 34 negara (20 dari barat, 14 dari Timur)
Catatan 1: Pertandingan tidak dilanjutkan dan gelar diberikan kepada Maccabi Tel Aviv, karena setelah pemain Al-Shorta telah memasuki lapangan pertandingan, mereka mengibarkan bendera Irak dan Palestina di sekitar lapangan dan menolak untuk bermain melawan klub Israel.[9]
Catatan 2: Pertandingan tidak dilanjutkan dan gelar diberikan kepada Yomiuri FC, karena Al-Hilal tidak dapat bertanding setelah delapan orang pemainnya dipanggil dalam pemusatan latihan tim nasional yang bersamaan dengan pertandingan final.[10]
1 Pada tahun 1974, the Asosiasi Sepak Bola Israel dikeluarkan dari AFC karena alasan tekanan politik, dan menjadi anggota penuh UEFA pada 1994. Sejak itu, klub-klub dari Israel tidak berpartisipasi dalam kompetisi AFC dan mengikuti kompetisi UEFA dengan rekan-rekan lainnya. 2 Klub tersebut sudah tidak ada lagi/dinyatakan bubar.
1985-86 : Krama Yudha Tiga Berlian (juara ke-3 setelah menang 1-0 dari Al Ittihad diperebutan peringkat ketiga)
1986 : Krama Yudha Tiga Berlian (peringkat 2 grup C di Babak Kedua(12 besar) dengan 2 poin / tidak lolos ke babak final(4 besar))
1987 : Krama Yudha Tiga Berlian (peringkat 2 grup 4 babak kualifikasi dengan 4 poin / tidak lolos ke babak grup(7 besar))
1988-89 : Niac Mitra (peringkat 3 grup 5 babak kualifikasi dengan 4 poin / tidak lolos ke babak grup(9 besar))
1989-90 : Pelita Jaya (peringkat 4 babak grup(7 besar) dengan 1 poin / tidak lolos ke babak final)
1990-91 : Pelita Jaya (juara ke-3 setelah menang 2-2(7-6 pinalti) dari April 25 diperebutan peringkat ketiga)
1991 : Pelita Jaya (kalah agregat 3-4(1-2&2-2) dari Geylang International dibabak kualifikasi 1 dan didiskualifikasi oleh AFC setelah terlibat keributan saat melawan Geylang International / tidak lolos ke babak kualifikasi 2)
1992-93 : Arseto Solo (peringkat 4 grup A babak grup(7 besar) dengan 0 poin / tidak lolos ke babak semi final)
1993-94 : Arema Malang (kalah agregat 3-6(2-2&1-4) dari Thai Farmers Bank dibabak kualifikasi 2 / tidak lolos ke babak grup(7 besar))
1994-95 : Pelita Jaya (kalah agregat 1-5(0-1&1-4) dari Ilhwa Chunma dibabak kualifikasi 2 / tidak lolos ke babak grup(8 besar))
1995 : Persib Bandung (peringkat 4 grup timur babak grup(8 besar) dengan 0 poin / tidak lolos ke babak semi final)
1996-97 : PSM Makassar (kalah agregat 1-4(1-0&0-4) dari Pohang Steelers dibabak kualifikasi 1 / tidak lolos ke babak kualifikasi 2)
1997-98 : Persebaya Surabaya (kalah agregat 2-6(1-2&1-4) dari Ulsan Hyundai Horang-i dibabak kualifikasi 1 / tidak lolos ke babak kualifikasi 2)
1998-99 : Tidak ikut serta
1999-00 : PSIS Semarang (kalah agregat 4-9(2-3&2-6) dari Suwon Samsung Bluewings dibabak kualifikasi 1 / tidak lolos ke babak kualifikasi 2)
2000-01 : PSM Makassar (peringkat 4 grup timur babak grup(8 besar) dengan 0 poin / tidak lolos ke babak semi final)
2001-02 : Persija Jakarta (kalah 4-1 dari Kashima Antlers dibabak kualifikasi 1 / tidak lolos ke babak kualifikasi 2)
^"AFC Champions League 2010 Competition Manual"(PDF) (dalam bahasa Inggris). the-afc.com. Diarsipkan dari versi asli(PDF) tanggal 2011-09-03. Diakses tanggal 2010-12-29.Parameter |accessyear= yang tidak diketahui mengabaikan (|access-date= yang disarankan) (bantuan); Parameter |accessdaymonth= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)Pemeliharaan CS1: Bahasa yang tidak diketahui (link)
^"AFC chief applauds Gamba win" (dalam bahasa Inggris). the-afc.com.Parameter |accessdaymonth= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan); Parameter |accessyear= yang tidak diketahui mengabaikan (|access-date= yang disarankan) (bantuan)Pemeliharaan CS1: Bahasa yang tidak diketahui (link)
^"Seongnam seal ACL glory" (dalam bahasa Inggris). the-afc.com.Parameter |accessdaymonth= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan); Parameter |accessyear= yang tidak diketahui mengabaikan (|access-date= yang disarankan) (bantuan)Pemeliharaan CS1: Bahasa yang tidak diketahui (link)
^"AFC Champions League List of winners" (dalam bahasa Inggris). worldfootball.net.Parameter |accessdaymonth= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan); Parameter |accessyear= yang tidak diketahui mengabaikan (|access-date= yang disarankan) (bantuan)Pemeliharaan CS1: Bahasa yang tidak diketahui (link)
^"الدوخي أفضل لاعب في البطولة". al-jazirah.com (dalam bahasa Arab). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2 September 2021. Diakses tanggal 2 September 2021.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)