Regar TadAZ dari Tajikistan menjadi tim tersukses dengan 3 gelar juara, sementara Tajikistan menjadi negara tersukses di kompetisi ini yang mengumpulkan 4 gelar juara. HTTU Asgabat dari Turkmenistan menjadi juara bertahan dan terakhir di musim 2014 karena Piala Presiden AFC dihentikan dan pesertanya diikutkan kedalam Piala AFC, Pihak AFC Telah memberikan konfirmasi Atas kembalinya kompetisi kasta ke 3 AFC dan kemungkinan besar akan merubah nama.
Sejarah
Piala AFC ditujukan bagi tim dari negara yang oleh AFC dikategorikan sebagai negara tingkat "bawah" (bahasa Inggris: emerging nations) sebagaimana tercantum dalam dokumen mereka, yaitu 'Vision Asia'. Sementara itu, negara tingkat "menengah" (bahasa Inggris: developing nations) berkompetisi di Piala AFC dan negara tingkat "tinggi" (bahasa Inggris: mature nations) berkompetisi di Liga Champions AFC.
Pada edisi pertama diikuti oleh 8 tim dari 8 negara, yaitu: Transport United, Hello United, Dordoi-Dynamo, Three Star, WAPDA, Blue Star, Taipower dan Regar-TadAZ. Tim peserta merupakan juara dari liga domestik di setiap negara peserta, dengan Nepal sebagai tuan rumah dan Regar TadAZ keluar sebagai juara pertama kompetisi ini.
Edisi 2005 hingga 2007, delapan klub ditempatkan ke dalam 2 grup yang masing-masing terdiri atas 4 tim. Pemenang dan posisi kedua setiap grup melaju ke babak semifinal dilanjutkan final. Semua pertandingan dimainkan di negara tuan rumah.
Sejak edisi 2008 hingga 2010, jumlah tim bertambah menjadi 11 tim, dengan turut diundangnya tim dari Bangladesh, Myanmar, dan Turkmenistan. Kompetisi mengalami perubahan format, di mana terdapat babak kualifikasi. 11 tim peserta dibagi ke dalam 3 grup, di mana terdapat 2 grup yang terdiri atas 4 tim, sementara 1 grup lainnya terdiri atas 3 tim. Setiap grup bermain di negara tuan rumah yang berbeda. Pemenang dan posisi kedua terbaik dari setiap grup melaju ke putaran final yang dimainkan di 1 negara tuan rumah.
Edisi 2011 hingga 2014, jumlah tim kembali bertambah menjadi 12 tim, setelah Palestina turut bergabung dalam turnamen,[1] namun format kompetisi tidak berubah, hanya saja ketiga grup pada babak kualifikasi masing-masing menjadi terdiri atas 4 tim. Sedangkan di putaran final menjadi 6 tim dibagi kedalam 2 grup, juara setiap grup melaju ke babak final.[2]
Beberapa negara peserta Palestina, Myanmar, Tajikistan and Kirgizstan mengajukan permohonan untuk peningkatan ke Piala AFC, sehingga tim klub mereka kemudian bermain dalam kompetisi tersebut.
Pada Maret 2012 AFC mengumumkan bahwa Kepulauan Mariana Utara disetujui untuk bisa mengikuti Piala Challenge AFC dan Piala Presiden AFC.[3] Meskipun mereka tidak pernah mendaftarkan tim untuk mengikuti kompetisi ini.
Pada November 2013 AFC mengumumkan bahwa Piala Presiden AFC 2014 menjadi musim terakhir. Dimulai dari musim 2015 negara kategori "rendah" (emerging) berhak tampil di Piala AFC.