Piala Dunia Antarklub FIFA adalah kompetisi sepak bola antarklub internasional yang diselenggarakan oleh FIFA, badan pengendali sepak bola dunia.[1] Kompetisi ini pertama kali diadakan dengan nama Kejuaraan Dunia Antarklub FIFA pada 2000 dan sebagai pengganti atau penerus dari Piala Interkontinental.[2] Kompetisi ini tidak diselenggarakan pada 2001 hingga 2004 karena berbagai faktor, terutama bangkrutnya mitra pemasaran FIFA, International Sport and Leisure.[3] Setelah perubahan format yang melebur Kejuaraan Dunia Antarklub FIFA dengan Piala Interkontinental, kompetisi ini diluncurkan kembali pada 2005 dan berganti nama seperti yang digunakan hingga kini pada tahun berikutnya.[4]
Real Madrid memegang rekor jumlah gelar terbanyak dengan lima gelar. Tim-tim dari Spanyol paling banyak memenangkan kompetisi ini, yaitu delapan kali. Uni Sepak Bola Eropa (UEFA) menjadi konfederasi tersukses dalam kompetisi ini dengan 16 gelar yang diraih oleh sembilan klub dari konfederasi tersebut.
Pertandingan final perdana kompetisi ini merupakan pertemuan antara wakil Brasil dan juga satu-satunya salah satu peserta berstatus sebagai tuan rumah.[6]Vasco da Gama tidak dapat memanfaatkan dukungan suporter lokal karena dikalahkan oleh Corinthians dengan skor 4–3 dalam adu penalti setelah imbang 0–0 hingga akhir perpanjangan waktu.[7]Edisi kedua kompetisi ini direncanakan digelar di Spanyol pada 2001 dan akan menghadirkan 12 klub peserta.[8] Namun, dibatalkan pada 18 Mei karena berbagai faktor, terutama bangkrutnya mitra pemasaran FIFA, International Sport and Leisure.[3] FIFA sepakat dengan Toyota untuk menggabungkan Piala Toyota dengan Piala Dunia Antarklub dalam satu turnamen.[4]
Ini terjadi pada 2007 ketika hegemoni Brasil akhirnya terpatahkan; klub Italia, Milan, menjalani pertandingan yang sengit melawan wakil tuan rumah Jepang, Urawa Red Diamonds, yang didukung lebih dari 67.000 penggemar di Stadion Internasional, Yokohama dan berakhir dengan kemenangan 1–0 untuk Milan sehingga lolos ke partai final.[14] Di partai final, Milan mengalahkan wakil Argentina, Boca Juniors, dengan skor 4–2. Dalam laga tersebut terdapat pemain pertama yang diusir di final Piala Dunia Antarklub, yaitu pemain Milan berkebangsaan Georgia, Kakha Kaladze, pada menit ke-77. Sebelas menit kemudian, pemain Boca Juniors Pablo Ledesma turut menemani Kaladze karena ia juga diusir.[15] Pada tahun berikutnya, Manchester United menyamai jumlah gelar Milan dengan mengalahkan lawannya di babak semifinal, Gamba Osaka dari Jepang, dengan skor 5–3.[16] Mereka kemudian menundukkan klub Ekuador, LDU Quito, dengan skor 1–0 di partai final dan wakil Inggris tersebut menjadi klub Eropa kedua yang memenangi turnamen ini.[17]
Barcelona menyingkirkan juara dunia dan Eropa, Manchester United, di final Liga Champions UEFA 2009 untuk lolos ke Piala Dunia Antarklub edisi 2009.[18] Barcelona mengalahkan klub Meksiko, Atlante, 3–1 di babak semifinal dan bertemu Estudiantes dari Argentina di laga final.[19] Setelah melakukan perlawanan yang sengit hingga membutuhkan perpanjangan waktu, Lionel Messi mencetak gol melalui tandukan dan mengunci kemenangan untuk Barcelona sehingga melengkapi gelar sextuple (enam trofi dalam satu tahun kalender) yang belum pernah terjadi sebelumnya.[20][21][22][23]Edisi 2010 menampilkan klub luar Eropa dan Amerika Selatan pertama yang mencapai final: TP Mazembe dari Kongo, yang mengalahkan klub Brasil, Internacional, 2–0 di babak semifinal untuk lolos ke laga final. Mereka bertemu dengan klub Italia, Inter Milan, yang sebelumnya mengalahkan klub Korea Selatan, Seongnam Ilhwa Chunma, dengan skor 3–0.[24][25] Inter Milan mengalahkan TP Mazembe dengan skor yang sama dan meraih gelar kelima pada musim tersebut.[26]
Pada 2011, Barcelona sekali lagi menampilkan kelasnya setelah memenangkan laga semifinal dengan skor 4–0 melawan klub Qatar, Al-Sadd.[27] Di laga final, Barcelona kembali menang dengan skor yang sama melawan klub Brasil Santos; hingga saat ini menjadi margin skor kemenangan final terbesar yang dicetak oleh juara kompetisi ini.[28]Edisi 2012 memperlihatkan berakhirnya dominasi Eropa ketika Corinthians berangkat ke Jepang untuk menyamai Barcelona sebagai klub dengan dua gelar juara dalam kompetisi ini.[29] Di babak semifinal, Al Ahly berusaha agar menjaga papan skor tetap ketat, sementara pemain Corinthians Paolo Guerrero mencetak skor untuk membawa Timão ke partai final kedua mereka.[30] Guerrero sekali lagi menjadi pemecah kebuntuan Corinthians di laga final ketika Timão menundukkan klub Inggris Chelsea dengan skor 1–0 untuk membawa trofi kembali ke Brasil.[31]
Daftar final
Stadion Internasional Yokohama di Jepang paling banyak menjadi tuan rumah pertandingan final Piala Dunia Antarklub FIFA dengan delapan laga penentu digelar di stadion tersebut.[32] Bersama dengan Estádio do Maracanã, kedua stadion tersebut pernah menggelar final Piala Dunia FIFA dan final Piala Dunia Antarklub FIFA (Stadion Internasional Yokohama menjadi tuan rumah Final Piala Dunia FIFA 2002, sedangkan pertandingan penentu Piala Dunia FIFA 1950 berlangsung di Maracanã).[32][33]Final 2000 menjadi final dengan penonton terbanyak dalam kompetisi ini, dengan 73.000 penggemar menghadiri laga antara wakil Brasil.[6] Pertandingan tersebut juga menjadi satu-satunya final yang mempertemukan klub dari negara yang sama.[6]Final 2021 memiliki penonton paling sedikit, yakni 32.871 (tidak termasuk final 2020 karena pembatasan jumlah kapasitas akibat dampak pandemi Covid-19).
Final 2022 memegang rekor jumlah gol terbanyak di final Piala Dunia Antarklub dengan delapan gol yang dicetak oleh lima pemain, sedangkan final 2000 menjadi satu-satunya final tanpa gol.[6][34]Final 2011 dan final 2023 menjadi pertandingan paling tak seimbang dalam kompetisi ini karena tim pemenang berselisih empat gol dengan tim yang kalah.[28][35]
Pep Guardiola dilempar ke udara oleh pemainnya sendiri setelah Barcelona memenangkan Piala Dunia Antarklub FIFA 2011. Barcelona merupakan klub tersukses kedua dalam kompetisi ini setelah Real Madrid dengan tiga gelar.
Skuad Corinthians pada 2012 sedang merayakan kemenangannya setelah menjuarai Piala Dunia Antarklub FIFA 2012. Timão juga satu-satunya juara dunia yang lolos ke Piala Dunia Antarklub sebagai juara nasional negara tuan rumah.
São Paulo sedang menerima ucapan selamat dari Presiden Brasil, Lula da Silva, setelah menjuarai Kejuaraan Dunia Antarklub FIFA 2005 di markas Federação Paulista de Futebol (FPF). Brasil menjadi satu-satunya liga nasional di luar Eropa yang memiliki klub juara dalam kompetisi ini. Brasil juga memiliki finalis luar Eropa terbanyak dengan sembilan klub secara keseluruhan. Final 2000, final antara dua wakil Brasil, menjadi satu-satunya final yang mempertemukan dua klub dari negara yang sama.
Kantor pusat Uni Sepak Bola Eropa atau UEFA di Nyon, Swiss. UEFA merupakan konfederasi tersukses dalam kompetisi ini dengan 16 gelar yang diraih oleh sembilan klub berbeda.
Real Madrid memegang rekor jumlah gelar juara terbanyak dalam kompetisi ini dengan lima gelar.[5] Corinthians menjadi satu-satunya klub juara dunia yang berpartisipasi sebagai juara nasional negara tuan rumah.[65]
La Liga Spanyol menjadi liga nasional paling sukses dalam kompetisi ini dengan jumlah delapan gelar. Brasileirão Brasil dan Liga Utama Inggris di posisi kedua dengan empat gelar. Liga Utama Inggris menjadi liga nasional penghasil klub juara terbanyak, yakni empat klub. Serie A Italia dan Bundesliga Jerman di posisi keempat dengan dua gelar. Serie A dan Bundesliga menjadi liga nasional tak terkalahkan ketika wakilnya bermain dalam kompetisi ini. Divisi Utama Argentina mencatat rekor kekalahan final terbanyak tanpa gelar juara, yakni empat kekalahan.
^Liceras, Ángel (19 Desember 2012). "Recordando la temporada perfecta" [Remembering a perfect season]. MARCA (dalam bahasa Spanyol). Diakses tanggal 6 Maret 2013.