Sistem gugur (atau Sistem Knockout atau sistem KO) merupakan salah satu format turnamen yang melibatkan semua peserta pada awal turnamen. Peserta yang kalah langsung keluar dari turnamen, sehingga dalam putaran berikutnya, banyak peserta berkurang separuhnya, dan seterusnya, hingga pada putaran akhir hanya ada satu pertemuan untuk menentukan sang juara. Dalam bahasa Inggris, sistem ini dikenal sebagai single-elimination system. Modifikasi dalam sistem ini adalah mempertemukan peserta dengan lawannya dua kali (sebagai tuan rumah dan sebagai tamu).
Dalam turnamen amatir, dikenal pula istilah putaran kalah. Pemain yang kalah dalam kompetisi pertama masuk dalam putaran kalah ini, terus dapat bermain dalam sistem gugur, sampai pemenangnya ditemukan. Biasanya ini dilakukan sebagai babak seleksi/degradasi untuk kompetisi musim berikutnya.
Karakteristik
Kontestan yang kalah tidak berhak mengikuti kompetisi putaran selanjutnya.
Kontestan pemenang melawan kontestan pemenang pada putaran selanjutnya.
Kontestan yang tidak pernah kalah menjadi juara.
Kontestan yang kalah 1 kali menjadi runner-up (juara II).
Dua kontestan yang kalah di putaran semifinal (4 besar) akan bertanding memperebutkan juara III (jika diadakan play-off perebutan juara III).
Tipe
Sistem gugur normal
Adalah format pertandingan sistem gugur yang dimainkan jika jumlah kontestannya merupakan bilangan biner (2n, nbilangan bulat).
Sistem gugur dengan bye
Adalah format pertandingan sistem gugur yang dimainkan jika jumlah kontestannya di bawah 2n, n bilangan bulat.
Kontestan penerima bye (hak istimewa) berhak atas kesempatan langsung mengikuti pertandingan putaran II tanpa melewati putaran I.
Sistem gugur dengan penyisihan
Adalah format pertandingan sistem gugur yang dimainkan jika jumlah kontestannya di atas 2n, n bilangan bulat.
Metode ini dilakukan sebagai seleksi bagi kontestan tertentu.
Kontestan pemenang penyisihanlah yang berhak bermain di putaran I.
Sistem gugur dengan seeded
Adalah format pertandingan sistem gugur yang identik dengan sistem gugur normal, untuk menjamin agar kontestan yang lanjut ke putaran selanjutnya adalah kontestan yang (dianggap/dinilai) berprestasi, bukan karena keberuntungan.
Kriteria dalam penetapan seeded biasanya reputasi, prestasi, atau status tuan rumah.
Penentapan kontestan seeded dilakukan sebelum turnamen berlangsung.