Kusala Sastra Khatulistiwa (KSK) adalah sebuah ajang penghargaan bagi dunia kesusastraanIndonesia yang didirikan oleh Richard Oh dan Takeshi Ichiki dan mulai dilaksanakan sejak tahun 2001. Acara ini, sebelumnya bernama Khatulistiwa Literary Award, tetapi berganti nama sejak tahun 2014. Pemenang KSK didasarkan pada buku-buku puisi dan prosa terbit dalam kurun waktu 12 bulan terakhir, yang kemudian diseleksi secara ketat oleh para dewan juri independen. Sepeninggal Richard Oh pada Juli 2022, perhelatan ini praktis berhenti, dan belum ada kabar akan dilanjutkan.
Latar belakang
KSK lahir dari sebuah kepedulian kepada para penulis Indonesia. Di penghujung pergantian milenium, tahun 2000, dalam suatu percakapan antara Richard Oh dan Takeshi Ichiki, Richard Oh melontarkan sebuah gagasan untuk memberi tunjangan kepada penulis Indonesia. Gagasan ini berawal dari pengamatan Richard Oh pada kondisi kehidupan kebanyakan penulis Indonesia. Kebutuhan untuk perangkat kerja seperti komputer dan tuntutan keseharian semakin menggerus waktu dan kenyamanan para penulis untuk meneruskan eksplorasi mereka dalam sastra. Keprihatinan itulah yang kemudian membuat Richard Oh berpikir sebuah anugerah sastra dengan pundi yang memadai dapat sangat membantu meringkan beban para penulis.[1]
Dari sini terlahirlah Khatulistiwa Literary Award, yang pada tahun ini 2014, diganti namanya menjadi Kusala Sastra Khatulistiwa. Selama 16 tahun, Kusala Sastra Khatulistiwa berkembang terus berkat masukan-masukan dari berbagai pihak di komunitas sastra. Sejak awal pendirian, Kusala Sastra Khatulistiwa dirancang sebagai sebuah anugerah sastra dari komunitas sastra untuk para penulis. Oleh karena itu, berbagai format penyeleksian dan penentuan dikembangkan agar Kusala Sastra Khatulistiwa tetap bertahan sebagai sebuah anugerah yang mencerminkan kehendak kebanyakan orang dalam komunitas sastra.[2][3][4][5]