Dan Hujan Pun Berhenti adalah judul novel karya Farida Susanty yang diterbitkan oleh Grasindo pada tahun 2004. Buku setebal 322 halaman dengan ISBN 978-979-081-441-7, ini mengantarkan Farida susanty memenangi Penghargaan Kusala Sastra Khatulistiwa untuk kategori Penulis Muda Berbakat, tahun 2007. Novel ini bercerita tentang keluarga, persahabatan, kesedihan, dan cinta.[1][2][3][4][5]
Sinopsis
Dan Hujan Pun Berhenti merupakan novel pertama karya Farida Susanty. Novel ini sangat kental dengan pernak-pernik Jepang. Mulai dari latar belakang keluarga konglomerat Miyazao, unsur budaya dalam teru teru bozu, bahasa Jepang yang sesekali dipergunakan, sampai dengan keinginan beberapa karakter di dalamnya untuk bunuh diri. Meski harakiri merupakan elemen adat masyarakat Jepang sebagai solusi atas perbuatannya yang dianggap memalukan, kemungkinan Farida melihat hal ini sebagai gejala yang merajalalela di kalangan remaja dan anak di bawah umur di Tanah Air. Begitu mudahnya orang memutuskan untuk bunuh diri. Orang-orang yang demikian berusaha menghindari persoalan. Kematian itu mudah, namun kehidupan harus tetap dijalani, apa pun yang terjadi.
Persamaan tekanan batin membuat Leo dan Spiza dekat, setelah remaja pria itu kehilangan Iris untuk selama-lamanya. Anak muda yang sinis dan membenci keluarganya sendiri, ini menemukan pelabuhan teduh untuk jiwanya yang gersang. Meskipun begitu, keberadaan Spiza tak urung melecut persoalan antara Leo dan teman-temannya satu kelompok.
Lihat pula
Referensi