Rahasia Selma adalah judul buku kumpulan cerita pendek karya Linda Christanty yang diterbitkan oleh Gramedia Pustaka Utama pada Mei 2010. Buku setebal 130 halaman dengan ISBN 978-979-22-5686-7, ini mengantarkan Linda memenangi Penghargaan Kusala Sastra Khatulistiwa untuk kategori fiksi pada tahun 2010. Rahasia Selma merupakan buku ke-dua Linda yang memenangi penghargaan serupa, setelah Kuda Terbang Mario Pinto pada tahun 2004.[1][2][3][4][5]
Latar belakang
Setelah Kuda Terbang Mario Pinto karya Linda Christanty meraih Khatulistiwa Literary Award pada tahun 2004 untuk kategori buku fiksi Indonesia terbaik, Linda meraih penghargaan yang sama pada tahun 2010 melalui karyanya, Rahasia Selma untuk kategori fiksi.
Rahasia Selma adalah rahasia seorang penjelajah ruang dan waktu yang melintasi dimensi-dimensi itu dengan halus. Subtil. Tidak seperti tokoh dalam film The Time-Traveller’s Wife yang muncul dan menghilang secara mengejutkan, Linda merembeskan karakter-karakternya dari satu tempat ke tempat lain, dari satu peristiwa ke peristiwa lain, seperti merah teh dalam air panas. Ada 4 cerita, dari 11 dalam kumpulan ini, tentang anak-anak. Dalam Pohon Kersen, isi laci meja Kakek–kuitansi pembelian barang, surat-surat, botol bekas berisi akar-akaran dan koleksi gigi Kakek–sama pentingnya dengan anak laki-laki yang tenggelam di laut. Pengalaman mencuri uang logam Kakek, sama pedihnya dengan pelecehan seksual.Kurangnya kehadiran orang tua tokoh cerita tak lebih memedihkan daripada matinya seorang penjual ikan. Namun, ‘dunia anak-anak’ juga adalah sebuah metafor, ketika realitas dan bukan realitas punya batas yang tak jelas.
Dalam, Babe, monolog seseorang yang menyebut kekasihnya dengan Babe, ia menyusun sebuah dunia absurd, penuh kejanggalan. Pasangan suami-istri yang tak yakin, pernah bertemu atau tidak. Hilangnya seorang anak yang tak pasti, ada atau tidak. Pacar-pacar yang tersebar, dekat dan jauh. Dan ruang-ruang bicara yang membuat kita terombang-ambing dan terus bertanya, apakah ini realitas atau sekadar realitas virtual? Ruang-ruang maya yang telah jauh membajak hidup kita?
Rahasia Selma adalah rahasia peramu yang gemar bereksperimen. Perjalanan pulang Kupu-kupu Merah Jambu pun tidak pernah linear. Sembari menyusuri lorong berliku sempit dan jorok di permukiman kumuh, pembaca diajak menyelami hidup yang berbelit dan rusuh. Sungai hitam, rumah bordil dengan dinding sewarna sayapnya, barak-barak kuli, pelanggan brutal yang menyiksanya, tangga reot dan mantan buruh pabrik pencinta tikus, dan ingatan akan guru agama yang mencabuli murid-muridnya. Dalam Mercusuar, Linda menggabungkan kehidupan seorang perempuan Cina yang sarat diskriminasi rasial, perilaku dan petualangan seksual yang ‘berbeda’, dan peristiwa Mei yang hanya tersirat. Mercusuar sendiri berperan memberi konteks terhadap momen dan tempat.
Linda mencampurkan sebuah adegan percintaan dan kekhawatiran akan ayah yang menjelang maut dalam Jazirah di Utara. Dan menaburinya dengan metafor dan perumpamaan yang segar. Utara, tak sepenuhnya penjuru. Ia adalah lelaki yang dicintai dan seorang ayah yang sekarat. Ia adalah asal sekaligus sebuah tanah asing dan luas yang menyimpan banyak kejutan. Baling-baling pesawat terbang di gunung salju adalah perumpamaan untuk kondisi diri yang sedih–pasif dan cedera.
Cerita-cerita Linda juga menggambarkan sebuah lansekap dengan warna-warna yang diredam. Cenderung harmonis dan monokromatik. Tapi di balik itu ada sesuatu yang meresahkan dan mendesak-desak. Rahasia Selma adalah rahasia Linda Christanty, yang dengan baik membiarkan tiap ceritanya menyimpan sedikit ‘rahasia’– sesuatu yang belum selesai dan tak dapat dipahami seutuhnya. Sesuatu yang akan menggayuti ingatan untuk waktu yang cukup lama.
Lihat pula
Referensi