Kontes Lagu Eurovision 1991 adalah kontes ke-36 dari Kontes Lagu Eurovision dan diselenggarakan tanggal 4 Mei 1991 di Roma. Karena saat itu terjadi Perang Teluk dan ketegangan yang memuncak di Yugoslavia, RAI memutuskan untuk memindahkan lokasi kontes, dari Sanremo ke Roma, yang dianggap lebih aman.
Pembawa acaranya adalah Gigliola Cinquetti dan Toto Cutugno. Mereka mengalami kesulitan dalam mengucapkan judul lagu, penyanyi, dan konduktornya. Walau demikian, di Italia hampir tujuh juta orang menyaksikan kontes ini.
Hampir semua komentar selama voting diucapkan dalam bahasa Italia, yang bukan bahasa resmi dari European Broadcasting Union. (Bahasa resmi yang dimaksud adalah Bahasa Inggris dan Prancis, dan dalam Kontes Lagu Eurovision, wajib untuk memberikan komentar dalam setidaknya salah satu dari kedua bahasa tersebut)
Carola menjadi pemenang dalam kontes ini dengan lagu "Fångad av en stormvind". Ini merupakan kemenangan ketiga untuk Swedia, terakhir kali mereka menang tahun 1984. Sebenarnya terjadi seri antara Carola dan Amina dari Prancis, di mana mereka berdua memperoleh 146 poin. Hal ini menyebabkan diterapkannya 'menghitung-kembali', suatu sistem untuk menentukan pemenang jika terjadi seri, yang diperkenalkan setelah terjadinya empat pemenang bersama dalam kontes 1969. Baik Swedia dan Prancis sama-sama menerima jumlah 12 poin yang sama, tetapi Swedia menerima lebih banyak 10 poin daripada Prancis, sehingga Carola-lah yang ditetapkan sebagai pemenangnya. Kalau berdasarkan peraturan yang ditetapkan sekarang, Prancis yang akan menjadi pemenang, karena jumlah negara yang memberikan poin kepada Prancis lebih banyak daripada Swedia.
Belanda tidak berpartisipasi dalam kontes ini karena jadwalnya bertabrakan dengan Hari Peringatan Orang Mati hari libur nasional di Belanda, dan Malta diizinkan untuk berpartisipasi pertama kalinya setelah 16 tahun, sebelumnya tidak bisa karena pembatasan jumlah peserta.
Masalah dan Kontroversi
Saat penampilan Carola, sistem suara di lokasi rusak dan penonton tidak dapat mendengar nyanyiannya. Namun, tidak ada masalah dalam penyiaran lagu ini.
Acara berjalan melewati batas waktu, yang dalam tahun-tahun lain diusahakan agar tidak terjadi (kecuali dalam kontes tahun 2002 dan 2005).
Swedia memberikan 5 poin untuk Prancis, sementara Prancis tidak memberikan poin sama sekali untuk Swedia.
Komentator berbahasa Inggris, untuk sekali ini, komentator terpaksa menerjemahkan karena pembawa acaranya berbicara dalam bahasa Italia, tidak seperti tahun lainnya, di mana mereka menggunakan bahasa Prancis dan Inggris.
Tiap negara memiliki juri yang memberikan 12, 10, 8, 7, 6, 5, 4, 3, 2, 1 poin untuk sepuluh lagu favorit mereka.
Ketika voting terakhir diberikan, tidak ada di antara tiga besar - Swedia, Israel dan Prancis - menerima poin sampai poin ke-12, yang diberikan pada Prancis. Untuk pertama kalinya setelah dua puluh tahun, terjadi seri antara Prancis dengan Swedia. Pada saat itu, sudah ada aturan untuk menentukan pemenang tunggal jika terjadi seri. Langkah pertama adalah dengan mengecek jumlah 12 poin yang diterima tiap-tiap negara. Swedia dan Prancis ternyata menerima jumlah 12 poin yang sama. Namun ketika mengecek jumlah 10 poin, ternyata Swedia memiliki lebih banyak 10 poin ketimbang Prancis dan akhirnya ditetapkan sebagai pemenang. Berdasarkan peraturan sekarang, Prancis yang menang karena jumlah negara yang memberikan poinnya lebih banyak. Lebih jelasnya bisa dilihat dalam tabel di bawah ini.