Koloni Tanjung (bahasa Belanda: Kaapkolonie) adalah koloni Belanda yang berdiri dari tahun 1652 hingga 1795. Koloni ini pada awalnya didirikan oleh Jan van Riebeeck sebagai pelabuhan transit untuk kapal-kapal Perusahaan Hindia Timur Belanda (VOC) yang akan berdagang di Asia.[2] Para penguasa VOC lebih ingin memperoleh keuntungan di Asia dan mereka merasa terkejut ketika koloni ini berubah menjadi koloni permukiman beberapa tahun setelah pendiriannya.
Sebagai satu-satunya permukiman permanen VOC yang tidak hanya berfungsi sebagai pos dagang, koloni ini menjadi tempat pensiun yang ideal untuk para pegawai perusahaan. Setelah beberapa tahun bekerja untuk VOC, para pegawainya dapat menyewa sebidang tanah sebagai Vryburgher ("warga bebas") di mana mereka harus menanam tanaman yang akan dijual kepada VOC dengan harga tertentu. Karena pertanian memerlukan banyak pekerjaan, Vryburgher mengimpor budak dari Madagaskar, Mozambik dan Asia, sehingga jumlah penduduk koloni meningkat drastis.[2] Setelah Louis XIV dari Prancis mencabut Maklumat Nantes yang sebelumnya melindungi kebebasan beragama kaum Huguenot di Prancis, koloni ini menarik banyak pendatang Huguenot yang pada akhirnya bercampur dengan populasi Vryburgher.
Kekuasaan VOC di koloni ini bersifat otoriter. Mereka menentukan jenis tanaman yang harus ditanam beserta harganya, mengendalikan imigrasi, dan memonopoli perdagangan. Akibatnya, beberapa petani mencoba melarikan diri dari kekuasaan VOC dengan pindah ke pedalaman. Untuk mengendalikan para migran ini, VOC mendirikan kantor kehakiman di Swellendam pada tahun 1745 dan di Graaff Reinet pada tahun 1786. VOC juga menyatakan Sungai Gamtoos sebagai batas timur koloni. Namun, para Trekboer justru malah menyeberangi sungai itu. Untuk menghindari konflik dengan orang-orang Bantu yang bermigrasi dari utara dan timur, orang-orang Belanda sepakat untuk menetapkan Sungai Groot-Visrivier sebagai batas koloni pada tahun 1780.
Pada tahun 1795, koloni ini diduduki oleh Britania setelah mereka memenangkan Pertempuran Muizenberg. Berdasarkan Perdamaian Amiens pada tahun 1802, koloni ini dikembalikan kepada Belanda pada 1 Maret 1803, tetapi karena VOC sudah dinasionalisaasi koloni ini diperintah langsung oleh Republik Batavia. Pengembalian ini tidak berlangsung lama akibat pecahnya peperangan era Napoleon yang membatalkan Perdamaian Amiens. Pada Januari 1806, koloni ini diduduki lagi oleh Britania setelah mereka memenangkan Pertempuran Blaauwberg. Koloni ini secara resmi diserahkan kepada Britania berdasarkan Traktat Inggris-Belanda 1814.
Wikimedia Commons memiliki media mengenai Cape Colony.
The Migrant Farmer in the History of the Cape Colony. P.J. Van Der Merwe, Roger B. Beck. Ohio University Press. 1 January 1995. 333 pages. ISBN 0-8214-1090-3.
History of the Boers in South Africa; Or, the Wanderings and Wars of the Emigrant Farmers from Their Leaving the Cape Colony to the Acknowledgment of Their Independence by Great Britain. George McCall Theal. Greenwood Press. 28 February 1970. 392 pages. ISBN 0-8371-1661-9.
Status and Respectability in the Cape Colony, 1750–1870: A Tragedy of Manners. Robert Ross, David Anderson. Cambridge University Press. 1 July 1999. 220 pages. ISBN 0-521-62122-4.
Artikel bertopik sejarah ini adalah sebuah rintisan. Anda dapat membantu Wikipedia dengan mengembangkannya.