Tahun 1904, Fakfak sempat menerima kunjungan Matthijs Neijsen, M.S.C., dari Keuskupan Amboina.[5] Setelah itu, para imam dan biarawan M.S.C. mulai mengunjungi Papua. Banyaknya imam membuat para imam M.S.C. menganggap perlu untuk mengundang para imam O.F.M. untuk mengisi kekosongan imam di Kaimana.[6] Pada tahun 1953, atau enam tahun sebelum Prefek Apostolik Manokwari memisahkan diri dari Vikariat Apostolik Hollandia, para misionaris O.S.A. tiba di daerah-daerah yang ada di Propinsi Papua Barat.[7]
Garis waktu
Didirikan sebagai Prefektur Apostolik Manokwari pada tanggal 19 Desember 1959, memisahkan diri dari Vikariat Apostolik Hollandia
Ditingkatkan menjadi Keuskupan Manokwari pada tanggal 15 November 1966
Berganti nama menjadi Keuskupan Manokwari–Sorong pada tanggal 14 Mei 1974
Mulyadi (Agustus 2019), Etnografi Pembangunan Papua (dalam bahasa (Indonesia)), Sleman: Deepublish, hlm. 45, ISBN9786232099678Pemeliharaan CS1: Bahasa yang tidak diketahui (link)
Steenbrink, Karel (2007), Catholics in Indonesia, 1903-1942 : A Documented History (dalam bahasa (Inggris)), 2, Brill, ISBN978-90-67-18260-7Pemeliharaan CS1: Bahasa yang tidak diketahui (link)