Kereta Istimewa adalah salah satu unit kereta rel diesel milik PT KAI dan digunakan sebagai kereta sewaan untuk masyarakat umum ataupun rombongan yang ingin menikmati suasana berbeda dengan menggunakan kereta api. Sebelumnya dikenal sebagai Kereta Inspeksi 2, rangkaian kereta ini terdiri dari dua kereta yang digabungkan dalam satu rangkaian.
Sejarah
Sebelum dimodifikasi menjadi kereta inspeksi, kereta ini merupakan salah satu armada kereta rel diesel (KRD) yang merupakan modifikasi dari KRD kelas 1 yang sebelumnya akan digunakan untuk KRD bandara Kualanamu di Sumatera Utara, yang kemudian tidak pernah dikapalkan ke Sumatera Utara dan justru dialihkan untuk layanan kereta api Sriwedari Kutoarjo-Yogyakarta-Solo Balapan yang dialihkan lagi untuk layanan KRD Kedung Sepur Semarang Poncol-Ngrombo, yang juga merupakan modifikasi dari KRD kelas bisnis dan ekonomi. Kereta bernomor SI 3 82 04 dan SI 3 80 02 ini dahulunya bernomor KD2-82209 miik depo Tanah Abang (yang sekarang milik depo Cipinang) yang juga pernah digunakan untuk layanan KRD Bumi Geulis Bogor-Sukabumi.[1]
Kereta inspeksi generasi kedua ini juga dibuat dari modifikasi KRD MCW 302, tetapi dengan modifikasi besar-besaran pada bodi kereta dan kabin masinis serta memiliki dua unit dalam satu rangkaian. Bahkan dalam sejumlah bocoran, awalnya kereta inspeksi ini disebut New RailOne untuk membedakannya dengan RailOne asli. Edi Sukmoro meluncurkan KAIS 2 ini pada tanggal 6 Januari 2018 dengan skema warna hijau-putih.[2]
KAIS 2 ini merupakan KAIS yang tidak bertahan lama. Lebih dari setahun mengabdi, ia pun akhirnya berganti menjadi Kereta Istimewa yang diluncurkan pada peringatan Hari Kereta Api ke-74 tahun, 28 September 2019. Berbeda dengan fungsi lamanya sebagai kereta inspeksi, Kereta Istimewa disewakan seperti layaknya kendaraan pariwisata dan dibanderol dengan tarif mulai dari Rp19 juta per 40 penumpang, berdasarkan tujuan yang diinginkan.[3][4]
Tampilan
Pada awal operasionalnya sebagai KAIS 2, Kereta Istimewa menggunakan pola pengecatan hijau-putih. Corak ini hanya bertahan setahun sampai akhirnya kemudian pada 2019, KAIS 2 berganti nama menjadi Kereta Istimewa dan berganti corak menjadi warna putih dengan lengkungan warna biru dan dengan tulisan Kereta Istimewa. Corak tersebut cukup unik dikarenakan diyakini mirip dengan kotak es krim Aice.
Setelah menjalani pemeliharaan akhir di Balai Yasa Yogyakarta pada tahun 2022, Kereta Istimewa kini menggunakan corak serba hijau, dengan tulisan Kereta Istimewa pada bagian samping kanan dan kiri kereta.
Kontroversi
Dahulu, saat beroperasi sebagai KAIS, operasional KAIS ini menjadi kontroversial sekaligus monumental. Seringnya penggunaan KAIS pada era Edi Sukmoro (umumnya setiap seminggu sekali), pernah disorot oleh Dirut sebelumnya, Ignasius Jonan. Menurut Jonan, Sukmoro seharusnya "merasakan [perjalanan] langsung bersama pelanggan [kereta api]". Sebutan untuk KAIS ini pun muncul, yang paling dikenal di kalangan pecinta kereta api adalah "Angkot Ayah" ataupun "Grab Ayah". Bahkan Jonan pun turut menyoroti masalah keterlambatan kereta api reguler maupun tambahan akibat operasional KAIS ini, dikarenakan semua kereta api penumpang ataupun barang harus "mengalah" dengan kereta api inspeksi.[5][6]
Galeri
Referensi
Pranala luar