Kerajaan Tanjungpura

Keraton Kerajaan Tanjungpura

Kerajaan Tanjungpura atau Tanjompura[1] merupakan tertua di Kalimantan Barat yang telah wujud sejak abad ke-8. Kerajaan ini mengalami beberapa kali perpindahan ibu kota kerajaan, pertama kali terletak di Negeri Baru (nama desa saat ini) Kabupaten Ketapang, kemudian pindah ke Sukadana (saat ini ibu kota Kabupaten Kayong Utara) pada abad ke-14 M, sejak Rajanya Sorgi (Giri Kesuma) memeluk Islam. Kerajaan Tanjungpura menjadi bukti bahwa peradaban negeri Tanah Kayong sudah cukup maju pada masa lampau. Tanjungpura pernah menjadi provinsi Kerajaan Singasari sebagai Bakulapura. Nama bakula berasal dari bahasa Sanskerta yang berarti tumbuhan tanjung (Mimusops elengi), sehingga setelah dimelayukan menjadi Tanjungpura. Sebagianan keturunan kerajaan ini tersebar dibeberapa wilayah karena pernikahan dll. Ada yang menempati di Mempawah, Pontianak dan beberapa kota lainnya. Menurut beberapa hasil telusuran, ada beberapa keturunan kerajaan ini yang melepas gelarnya dan tidak menggunakan gelar kerajaannya.

Daerah kekuasaan

Wilayah kekuasaan Tanjungpura membentang dari Tanjung Dato sampai Tanjung Sambar. Pulau Kalimantan kuno terbagi menjadi 3 wilayah kerajaan besar: Borneo (Brunei), Sukadana (Tanjungpura) dan Banjarmasin. Namun dapatan kajian terkini mengatakan Poli (or Poni) adalah merujuk kepada sebuah kerajaan Santubong di muara Sungai Sarawak yang dahulu kala dipanggil muara Punik.[2][3][4] Tanjung Dato adalah perbatasan wilayah mandala Borneo (Brunei) dengan wilayah mandala Sukadana (Tanjungpura), sedangkan Tanjung Sambar batas wilayah mandala Sukadana/Tanjungpura dengan wilayah mandala Banjarmasin (daerah Kotawaringin).[5][6] Daerah aliran Sungai Jelai, di Kotawaringin di bawah kekuasaan Banjarmasin, sedangkan sungai Kendawangan di bawah kekuasaan Sukadana.[7] Perbatasan di pedalaman, perhuluan daerah aliran sungai Pinoh (Lawai) termasuk dalam wilayah Kerajaan Kotawaringin (bawahan Banjarmasin).[8]

Pada masa mahapatih Gajah Mada dan Hayam Wuruk seperti disebutkan dalam Kakawin Nagarakretagama, negeri Tanjungpura menjadi ibu kota bagi daerah-daerah yang diklaim sebagai taklukan Majapahit di nusa Tanjungnagara (Kalimantan). Majapahit mengklaim bekas daerah-daerah taklukan Sriwijaya di pulau Kalimantan dan sekitarnya. Nama Tanjungpura sering kali dipakai untuk sebutan pulau Kalimantan pada masa itu. Pendapat lain beranggapan Tanjungpura berada di Kalimantan Selatan sebagai pangkalan yang lebih strategis untuk menguasai wilayah yang lebih luas lagi. Menurut Pararaton, Bhre Tanjungpura adalah anak Bhre Tumapel II (abangnya Suhita). Bhre Tanjungpura bernama Manggalawardhani Dyah Suragharini yang berkuasa 1429-1464, dia menantu Bhre Tumapel III Kertawijaya. Kemudian dalam Prasasti Trailokyapuri disebutkan Manggalawardhani Dyah Suragharini menjabat Bhre Daha VI (1464-1474). Di dalam mandala (lingkaran) Majapahit, Ratu Majapahit merupakan prasada (artinya apa?, tiada dalam kamus Indonesia), sedangkan Mahapatih Gajahmada sebagai pranala (link), sedangkan Madura dan Tanjungpura sebagai ansa (pegangan atau naungan)-nya.

Perpindahan ibu kota kerajaan

Ibu kota Kerajaan Tanjungpura beberapa kali mengalami perpindahan dari satu tempat ke tempat lainnya. Beberapa penyebab Kerajaan Tanjungpura berpindah ibu kota adalah terutama karena serangan dari kawanan perompak (bajak laut) atau dikenal sebagai Lanon (lanun). Konon, pada masa itu sepak-terjang gerombolan Lanon sangat kejam dan meresahkan penduduk. Kerajaan Tanjungpura sering beralih pusat pemerintahan adalah demi mempertahankan diri karena sering mendapat serangan dari kerajaan lain. Kerap berpindah-pindahnya ibu kota Kerajaan Tanjungpura dibuktikan dengan adanya situs sejarah yang ditemukan di bekas ibu kota-ibu kota kerajaan tersebut. Negeri Baru di Ketapang merupakan salah satu tempat yang pernah dijadikan pusat pemerintahan Kerajaan Tanjungpura. Dari Negeri Baru, ibu kota Kerajaan Tanjungpura berpindah ke Sukadana. Pada masa pemerintahan Sultan Muhammad Zainuddin (1665–1724), pusat istana bergeser lagi, kali ini ditempatkan di daerah Sungai Matan (Ansar Rahman, tt:110). Dari sinilah riwayat Kerajaan Matan dimulai. Seorang penulis Belanda menyebut wilayah itu sebagai Kerajaan Matan, kendati sesungguhnya nama kerajaan tersebut pada waktu itu masih bernama Kerajaan Tanjungpura (Mulia [ed.], 2007:5). Pusat pemerintahan kerajaan ini kemudian berpindah lagi yakni pada 1637 di wilayah Indra Laya. Indra Laya adalah nama dari suatu tempat di tepian Sungai Puye, anak Sungai Pawan. Kerajaan Tanjungpura kembali beringsut ke Kartapura, kemudian ke Desa Tanjungpura, dan terakhir pindah lagi ke Muliakerta di mana Keraton Muhammad Saunan sekarang berdiri.

Perpindahan ibu kota Kerajaan Sukadana

Menurut Catatan Gusti Iswadi, S.sos dalam buku Pesona Tanah Kayong, Kerajaan Tanjungpura dalam perspektif sejarah disebutkan, bahwa, dari negeri baru kerajaan Tanjungpura berpindah ke Sukadana sehingga disebut Kerajaan Sukadana, kemudian pindah lagi Ke Sungai Matan (sekarang Kec. Simpang Hilir). Dan semasa pemerintahan Sultan Muhammad Zainuddin sekitar tahun 1637 pindah lagi ke Indra Laya sehingga disebut Kerajaan Indralaya. Indra Laya adalah nama dari satu tempat di Sungai Puye anak Sungai Pawan Kecamatan Sandai. Kemudian disebut Kerajaan Kartapura karena pindah lagi ke Karta Pura di desa Tanah Merah, Kec. Nanga Tayap, kemudian baru ke Desa Tanjungpura sekarang (Kecamatan Muara Pawan) dan terakhir pindah lagi ke Muliakarta di Keraton Muhammad Saunan yang ada sekarang yang terakhir sebagai pusat pemerintahan swapraja.

Bukti adanya sisa kerajaan ini dapat dilihat dengan adanya makam tua di kota-kota tersebut, yang merupakan saksi bisu sisa kerajaan Tanjungpura dahulu. Untuk memelihara peninggalan ini pemerintah Kabupaten Ketapang telah mengadakan pemugaran dan pemeliharaan di tempat peninggalan kerajaan tersebut. Tujuannya agar genarasi muda dapat mempelajari kejayaan kerajaan Tanjungpura pada masa lampau.

Para Penguasa

Dalam melacak jejak raja-raja yang pernah memimpin Kerajaan Matan, patut diketahui pula silsilah raja-raja Kerajaan Tanjungpura karena kedua kerajaan ini sebenarnya masih dalam satu rangkaian riwayat panjang. Berhubung terdapat beberapa versi tentang sejarah dan silsilah raja-raja Tanjungpura beserta kerajaan-kerajaan lain yang masih satu rangkaian dengannya, maka berikut ini dipaparkan silsilahnya menurut salah satu versi, yaitu berdasarkan buku Sekilas Menapak Langkah Kerajaan Tanjungpura (2007) suntingan Drs. H. Gusti Mhd. Mulia:
Kerajaan Tanjungpura

  1. Brawijaya (1454–1472)[9]
  2. Bapurung (1472–1487)[10][11][12][13]
  3. Panembahan Karang Tanjung (1487–1504)

Pada masa pemerintahan Panembahan Karang Tanjung, pusat Kerajaan Tanjungpura yang semula berada di Negeri Baru dipindahkan ke Sukadana, dengan demikian nama kerajaannya pun berubah menjadi Kerajaan Sukadana. Sukadana merupakan nama yang disebutkan untuk kerajaan ini dalam Hikayat Banjar.[14]
Kerajaan Sukadana
Peta yang dibuat oleh Oliver van Noord tahun 1600, menggambarkan lokasi Succadano, Tamanpure, Cota Matan, dan Loue[15]

  1. Panembahan Karang Tanjung (1487–1504)[16]
  2. Gusti Syamsudin atau Pundong Asap atau Panembahan Sang Ratu Agung (1504–1518)
  3. Gusti Abdul Wahab atau Panembahan Bendala (1518–1533)
  4. Panembahan Pangeran Anom (1526–1533)
  5. Panembahan Baroh (1533–1590)
  6. Gusti Aliuddin atau Giri Kesuma atau Panembahan Sorgi (1590–1604)[17]
  7. Ratu Mas Jaintan (1604?1622)
  8. Giri Mustaka atau Murong-Giri Mustafa atau Sultan Muhammad Syaifuddin atau Raden Saradipa/Saradewa (1622–1665); Menantu Ratu Bagawan dari Kotawaringin
    1. Gusti Kesuma Matan (Raden Buyut Kesuma Matan) atau Pangeran Muda alias Pangeran Putra[12][18][19][20][21]

Inilah raja terakhir Kerajaan Sukadana sekaligus raja pertama dari Kerajaan Tanjungpura yang bergelar Sultan.

Kesultanan Matan

  1. Gusti Jakar Kencana atau Sultan Muhammad Zainuddin atau Sulthan Ratoe (1665–1724)
  2. Gusti Kesuma Bandan atau Sultan Muhammad Muazzuddin atau Marhum Negeri Laya.(1724–1738)
  3. Gusti Bendung atau Pangeran Ratu Agung atau Sultan Muhammad Tajuddin (1738–1749)
  4. Gusti Kencuran atau Sultan Ahmad Kamaluddin atau Marhum Indra Laya (1749–1762)
  5. Gusti Asma atau Pangeran Ratu atau Sultan Muhammad Jamaluddin (1762–1819)

Gusti Asma adalah raja terakhir Kerajaan Matan dan pada masa pemerintahannya, pusat pemerintahan Kerajaan Matan dialihkan ke Simpang, dan nama kerajaannya pun berganti menjadi Kerajaan Simpang atau Kerajaan Simpang-Matan.

Kerajaan (penambahanschap) Simpang-Matan[22][23][24]

  1. Gusti Asma atau Sultan Muhammad Jamaluddin atau Marhoem Tijang-Tiga atau Marhoem Indra Poera (1762–1819). Anak Sultan Ahmad Kamaluddin
  2. Gusti Mahmud atau Panembahan Anom Suryaningrat (1819–1845). Menantu Sultan Ahmad Kamaluddin[25]
  3. Gusti Muhammad Roem atau Panembahan Anom Kesumaningrat (1845–1889). Anak Panembahan Anom Suryaningrat

[25][26]

  1. Gusti Panji atau Panembahan Suryaningrat (1889–1920)
  2. Gusti Roem atau Panembahan Gusti Roem (1912–1942)[27]
  3. Gusti Mesir atau Panembahan Gusti Mesir (1942–1943)
  4. Gusti Ibrahim (1945)

Gusti Mesir menjadi tawanan tentara Jepang yang berhasil merebut wilayah Indonesia dari Belanda pada 1942, karena itulah maka terjadi kekosongan pemerintahan di Kerajaan Simpang. Pada akhir masa pendudukan Jepang di Indonesia, sekira tahun 1945, diangkatlah Gusti Ibrahim, anak lelaki Gusti Mesir, sebagai raja. Namun, karena saat itu usia Gusti Ibrahim baru menginjak 14 tahun maka roda pemerintahan dijalankan oleh keluarga kerajaan yaitu Gusti Mahmud atau Mangkubumi yang memimpin Kerajaan Simpang hingga wafat pada 1952.

Kerajaan Kayong-Matan atau Kerajaan Tanjungpura II

  1. Gusti Irawan atau Sultan Mangkurat[28]
  2. Pangeran Agung
  3. Sultan Mangkurat Berputra
  4. Panembahan Anom Kesuma Negara atau Muhammad Zainuddin Mursal (1829-1833)[29]
  5. Pangeran Muhammad Sabran[26][30]
  6. Gusti Muhammad Saunan[31]

Menurut Staatsblad van Nederlandisch Indië tahun 1849, wilayah kerajaan-kerajaan ini termasuk dalam wester-afdeeling berdasarkan Bêsluit van den Minister van Staat, Gouverneur-Generaal van Nederlandsch-Indie, pada 27 Agustus 1849, No. 8[32] Meski terpecah-pecah menjadi beberapa kerajaan, namun kerajaan-kerajaan turunan Kerajaan Tanjungpura (Kerajaan Sukadana, Kerajaan Simpang-Matan, dan Kerajaan Kayong-Matan atau Kerajaan Tanjungpura II) masih tetap eksis dengan pemerintahannya masing-masing. Silsilah raja-raja yang pernah berkuasa di Kerajaan Matan (dan sebelum berdirinya Kerajaan Matan) di atas adalah salah satu versi yang berhasil diperoleh.

Terdapat versi lain yang juga menyebutkan silsilah raja-raja Matan yang diperoleh dari keluarga Kerajaan Matan sendiri dengan menghimpun data dari berbagai sumber (P.J. Veth, 1854; J.U. Lontaan, 1975; H. von Dewall, 1862; J.P.J. Barth, 1896; Silsilah Keluarga Kerajaan Matan-Tanjungpura; Silsilah Raja Melayu dan Bugis; Raja Ali Haji, Tufat al-Nafis; Harun Jelani, 2004; H.J. de Graaf, 2002; Gusti Kamboja, 2004), yakni sebagai berikut:

Kerajaan Tanjungpura

  1. Sang Maniaka atau Krysna Pandita (800 M–?)[33]
  2. Hyang-Ta (900–977)[34]
  3. Siak Bahulun (977–1025)[35]
  4. Rangga Sentap (1290–?)[36]
  5. Prabu Jaya/Brawijaya (1447-1461)[37]
  6. Raja Baparung, Pangeran Prabu (1461–1481)
  7. Karang Tunjung, Panembahan Pudong Prasap (1481–1501)
  8. Panembahan Kalahirang (1501–1512)[38]
  9. Panembahan Bandala (1512–1538); Anak Kalahirang
  10. Panembahan Anom (1538–1565); Saudara Panembahan Bandala
  11. Panembahan Dibarokh atau Sibiring Mambal (1565?1590)

Kerajaan Matan

  1. Giri Kusuma (1590–1608); Anak Panembahan Bandala
  2. Ratu Sukadana atau Putri Bunku/Ratu Mas Jaintan (1608–1622); Istri Giri Kusuma/Anak Ratu Prabu Landak
  3. Panembahan Ayer Mala (1622–1630); Anak Panembahan Bandala
  4. Sultan Muhammad Syafeiudin, Giri Mustaka, Panembahan Meliau atau Pangeran Iranata/Cakra,(1630–1659); Anak/Menantu Giri Kusuma
  5. Sultan Muhammad Zainuddin (1659–1725); Anak Pangeran Muda bin Sultan Muhammad Syaeiuddin
  6. Pangeran Agung (1710–1711); Perebutan kekuasaan
  7. pembagian kekuasaan, memimpin kerajaan di Tanah Merah
    1. Pangeran Agung Martadipura (1725–1730); Anak Sultan Muhammad Zainuddin, pembagian kekuasaan memimpin kerajaan di Tanah Merah
    2. Pangeran Mangkurat atau Sulthan Mangkoe Rat atau Sultan Aliuddin Dinlaga (1728–1749); Anak Sultan Muhammad Zainuddin, pembagian kekuasaan di Sandai dan Tanah Merah
  8. pembagian kekuasaan, memimpin kerajaan di Simpang
    1. Pangeran Ratu Agung (1735–1740); Anak Sultan Muhammad Zainuddin, pembagian kekuasaan, memimpin kerajaan di Simpang
    2. Sultan Muazzidin Girilaya atau Marhum Negeri Laya(1749–1762); Anak Pangeran Ratu Agung, memimpin kerajaan di Simpang
  9. Sultan Akhmad Kamaluddin/Panembahan Tiang Tiga (1762–1792); Anak Sultan Aliuddin Dinlaga
  10. Sultan Muhammad Jamaluddin, sebelumnya: Pangeran Ratu, sebelumnya: Gusti Arma (1792–1830); Anak Sultan Akhmad Kalamuddin[39]
  11. Pangeran Adi Mangkurat Iradilaga atau Panembahan Anom Kusuma Negara (1831–1843); Anak Pangeran Mangkurat
  12. Pangeran Cakra yang Tua atau Pangeran Jaya Anom (1843–1845); Sebagai pejabat perdana menteri, anak Pangeran Mangkurat
  13. Panembahan Gusti Muhammad Sabran (1845–1908);[26] Anak Panembahan Anom Kusuma Negara
  14. Pangeran Laksamana Uti Muchsin (1908–1924); Anak Panembahan Gusti Muhammad Sabran
  15. Panembahan Gusti Muhammad Saunan atau Pangeran Mas (1924–1943); Anak Gusti Muhammad Busra
  16. Majelis Pemerintah Kerajaan Matan (1943–1948), terdiri dari Uti Halil (Pg. Mangku Negara), Uti Apilah (Pg. Adipati), Gusti Kencana (Pg. Anom Laksamana)
  17. Majelis Raja Kerajaan Matan dipimpin Pangeran Ratu Kertanegara Gusti Kamboja; Pangeran Laksamana Anom Gst Fadlin, S.Sos dan Alm.Pangeran Adipati Uti Iwan Kusnadi (sejak 1987-2015)

Penggunaan nama kerajaan

Saat ini nama kerajaan ini diabadikan sebagai nama universitas negeri di Kalimantan Barat yaitu Universitas Tanjungpura di Pontianak, dan juga digunakan oleh TNI Angkatan Darat sebagai nama Kodam di Kubu Raya yaitu Kodam XII/Tanjungpura

Catatan kaki

  1. ^ (Inggris) Tomé Pires, Armando Cortesão, Francisco Rodrigues (1990). The Suma Oriental of Tome Pires: An Account of the East, from the Red Sea to Japan, Written in Malacca and India in 1512-1515, and The Book of Francisco Rodrigues, Rutter of a Voyage in the Red Sea, Nautical Rules, Almanack and Maps, Written and Drawn in the East Before 1515. 1. Asian Educational Services. hlm. 224. ISBN 8120605357. ISBN 978-81-206-0535-0
  2. ^ Christie, J.W. (1985), The Santubong Sites of Sarawak, the Sarawak Museum Journal
  3. ^ Walker, J.H. (2016), From Po-li to Rajah Brooke: Culture, Power and the Contest for Sarawak, University of New South Wales, Australia
  4. ^ McLaughlin, T. and Sahari, S. 2020, Sarawak River Valley Early Times to 1840: Santubong Kuching Brunei
  5. ^ (Inggris) Smedley, Edward (1845). Encyclopædia metropolitana; or, Universal dictionary of knowledge. hlm. 713. 
  6. ^ (Inggris) Malayan miscellanies (1820). Malayan miscellanies. hlm. 7. 
  7. ^ (Belanda) Hoëvell, Wolter Robert (1861). Tijdschrift voor Nederlandsch Indië. 52. Ter Lands-drukkerij. hlm. 220. 
  8. ^ (Belanda) Perhimpunan Ilmu Alam Indonesia, Madjalah ilmu alam untuk Indonesia (1856). Indonesian journal for natural science. 10-11. 
  9. ^ Blume, Carl Ludwig (1843). De Indische Bij. 1. Hazenberg en Comp. hlm. 321. 
  10. ^ sejarah-puri-pemecutan.blogspot.com
  11. ^ Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen, Lembaga Kebudajaan Indonesia (1862). "Tijdschrift voor Indische taal-, land-, en volkenkunde". 11. Lange & Co.: 2. 
  12. ^ a b (Belanda) Tijdschrift voor Nederlandsch-Indië (1861). "Tijdschrift voor Nederlandsch-Indië". 23 (1-2). Nederlandsch-Indië: 198. 
  13. ^ menikah dengan Dayang Silor putri dari Banjar, melahirkan empat anak. Salah seorangnya, Karang Tanjung
  14. ^ (Melayu)Ras, Johannes Jacobus (1990). Hikayat Banjar diterjemahkan oleh Siti Hawa Salleh. Malaysia: Percetakan Dewan Bahasa dan Pustaka. ISBN 9789836212405. ISBN 983-62-1240-X
  15. ^ MacKinnon, Kathy (1996). The ecology of Kalimantan (dalam bahasa Inggris). Oxford University Press. ISBN 9780945971733.  ISBN 0-945971-73-7
  16. ^ Panembahan Karang Tanjung menikah dengan Putri Kilang dri Brunei mendapatkan anak bergelar Sang Ratu Agung.
  17. ^ Veth, Pieter Johannes (1854). Borneo's wester-afdeeling: geographisch, statistisch, historisch : voorafgegaan door eene algemeene schets des ganschen eilands. 1. Noman en Zoon. hlm. 213. 
  18. ^ Ludovicus Carolus Desiderius van Dijk (1862). "Neêrlands vroegste betrekkingen met Borneo, den Solo-Archipel, Cambodja, Siam en Cochin-China: een nagelaten werk" (dalam bahasa Belanda). J. H. Scheltema: 190. 
  19. ^ Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen, Lembaga Kebudajaan Indonesia (1857). "Tijdschrift voor Indische taal-, land-, en volkenkunde" (dalam bahasa Belanda). 6. Lange & Co.: 242. 
  20. ^ "Tijdschrift voor Indische taal-, land-, en volkenkunde" (dalam bahasa Belanda). 1. 1853: 1. 
  21. ^ Tomi (2014). Pasak Negeri Kapuas 1616-1822. Indonesia: Yayasan Pustaka Obor Indonesia. hlm. 200. ISBN 602961357X.  ISBN 9786029613575
  22. ^ Blume, Carl Ludwig (1843). De Indische Bij. 1. Hazenberg en Comp. hlm. 321. 
  23. ^ Blume, Carl Ludwig (1843). De Indische Bij. 1. Hazenberg en Comp. hlm. 321. 
  24. ^ Mueller, Georg. Proeve eener geschiedenis van een gedeelte der westkust van ... 1. 
  25. ^ a b (Belanda) Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen, Lembaga Kebudajaan Indonesia (1862). Tijdschrift voor Indische taal-, land-, en volkenkunde. 11. Lange & Co. 
  26. ^ a b c (Belanda) Almanak van Nederlandsch-Indië voor het jaar. 44. Lands Drukkery. 1871. hlm. 222. 
  27. ^ "Landsdrukkerij". Regeeringsalmanak voor Nederlandsch-Indie voor 1914. Batavia: Ter Lands-Drukkerij. 1914. hlm. 260. 
  28. ^ Gusti Irawan merupakan putra kedua Sultan Muazuddin (Raja Kerajaan Matan) dan adik dari Sultan Muhammad Tajuddin yang melanjutkan tahta Sultan Muazuddin sebagai Raja Matan
  29. ^ Panembahan Anom diberhentikan sebagai sultan sejak 1833 karena dianggap tidak loyal kepada Sultan Abdul Jalil Yang Dipertuan Syah Raja Negara Sukadana. Posisi kepemimpinan Kerajaan Kayong kemudian dialihkan kepada kakak Pangeran Anom yaitu Pangeran Cakra Negara yang berkuasa sebagai Panembahan Matan pada periode 1833?1835. Atas campur tangan Belanda, mulai tahun 1835 Pangeran Anom kembali didudukkan menjadi Panembahan Matan hingga tahun 1847.
  30. ^ Muhammad Sabran adalah anak dari Panembahan Anom. Ketika diresmikan menjadi sultan dengan Surat Keputusan Gubernemen (Pemerintah Kolonial Hindia Belanda) No. 3 tertanggal 11 Maret 1847, Pangeran Muhammad Sabran masih berusia sangat muda sehingga dibentuklah sebuah presidium yang beranggotakan 5 orang menteri dan diketuai oleh Pangeran Mangkurat untuk menjalankan roda pemerintahan. Muhammad Sabran baru menjabat sebagai Panembahan Matan pada 1856. Pada masa pemerintahan Panembahan Muhammad Sabran, pusat kerajaan berpindah dari Tanjungpura ke Muliakerta, Ketapang, Kalimantan Barat. Panembahan Sabran memerintah hingga tahun 1908. Setahun kemudian, pada 1909, Panembahan Sabran meninggal dunia.
  31. ^ Muhammad Saunan merupakan cucu dari Panembahan Sabran yang dinobatkan sebagai pewaris tahta kerajaan karena sang putra mahkota, anak pertama Panembahan Sabran yang bernama Pangeran Ratu Gusti Muhammad Busra, wafat terlebih dulu dari ayahnya. Ketika dilantik sebagai pemimpin kerajaan pada 1909, Gusti Muhammad Saunan (putra pertama Gusti Muhammad Busra) masih belum cukup dewasa, maka kendali pemerintahan dipegang oleh Uti Muchsin Pangeran Laksamana Anom Kesuma Negara (paman Gusti Muhammad Saunan/adik Gusti Muhammad Busra). Gusti Muhammad Saunan resmi menjabat sebagai Panembahan Matan pada 1922 dan meninggal dunia pada era pendudukan Jepang di Indonesia yaitu tahun 1942.
  32. ^ (Belanda) Staatsblad van Nederlandisch Indië, s.n., 1849
  33. ^ Menurut Bustan Arifin Al Salatin, Sejarah Nasional, Sejarah Melayu, Pengaruh Syailendra dan Sriwijaya (850-900)
  34. ^ Menurut kronik Tiongkok, Pengaruh Sriwijaya Periode Kerajaan Kalingga (India Selatan)
  35. ^ Menurut Sejarah Kalimantan Barat/Cerita Lisan Periode serangan Kerajaan Cola (India Selatan) ke Sriwijaya
  36. ^ Taklukan Singhasari, Ekspedisi Pamalayu Periode Singhasari (1222–1293)
  37. ^ Taklukan Majapahit, menurut Negarakertagama, menurut Prasasti Waringin Pitu (1447)
  38. ^ Kerajaan pindah ke Sukadana, politik ekspansi sampai Tanjung Datuk, Tanjung Putting, Karimata, dan Pulau Tujuh
  39. ^ (Belanda) Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen, Lembaga Kebudajaan Indonesia (1862). Tijdschrift voor Indische taal-, land-, en volkenkunde. 11. Lange & Co. hlm. 49. 

Sumber

Lihat pula

Pranala luar

Read other articles:

This is a dynamic list and may never be able to satisfy particular standards for completeness. You can help by adding missing items with reliable sources. Action films By decade 1960s 1970s 1980s 1990s 2000s 2010s 2020s vte This is chronological list of action films split by decade. Often there may be considerable overlap particularly between action and other genres (including, horror, comedy, and science fiction films); the lists should attempt to document films which are more closely related t…

Brigade Infanteri Raider Khusus 25/SiwahLambang Brigif Raider Khusus 25/SiwahDibentuk28 Desember 2017NegaraIndonesiaCabangInfanteri RaiderTipe unitSatuan TempurPeranPasukan Gerak Cepat Lintas MedanBagian dariKodam Iskandar MudaMarkasLhoksukon, Aceh Utara, AcehJulukanBrigif RK 25/SiwahMotoSiwahBaretHijauMaskotRencongUlang tahun28 DesemberTokohKomandanKolonel Inf. Raja Gunung Nasution, S.I.P., M.H.I.Kepala StafLetkol Inf. Dimar Bahtera, S.Sos., M.A.P. Enam prajurit (Kopassus) melakukan aksi terjun…

Fatty acids where the sixth bond is double For the 1920s French automobile, see Oméga-Six. Not to be confused with Omega-3 fatty acid or Trans fatty acid. Types of fats in food Saturated fat Unsaturated fat Monounsaturated fat Polyunsaturated fat Components Fatty acid (Essential fatty acid) Omega−3 Omega−6 Omega−7 Omega−9 Triglyceride Cholesterol Manufactured fats Fat hydrogenation Trans fat Fat interesterification vte The evening primrose flower (O. biennis) produces an oil containing …

Alfa Romeo Alfasudمعلومات عامةالنوع طراز سيارة الفئة سيارة عائلية صغيرةالعلامة التجارية ألفا روميو المصنع ألفا روميوالإنتاج 1971–1989التجميع بوميليانو داركو، إيطاليا، جنوب أفريقيا، كوالالمبورالمصمم جورجيتو جيوجيارو — إيتالديزاين جيوجيارو المحرك وناقل الحركةالمحرك محرك بنزين نا…

Claimed psychic ability An alleged thought photograph obtained by Tomokichi Fukurai. Thoughtography, also called projected thermography, psychic photography, nengraphy, and nensha (Japanese: 念写), is the claimed ability to burn images from one's mind onto surfaces such as photographic film by parapsychic means.[1] While the term thoughtography has been in the English lexicon since 1913, the more recent term projected thermography is a neologism popularized in the 2002 American film Th…

Systemic separation of people into racial or other ethnic groups in daily life Color bar and Segregationist redirect here. For the TV test pattern, see SMPTE color bars. For the short story, see Segregationist (short story). African-American man drinking from a Colored water cooler in streetcar terminal, Oklahoma City, July 1939 Part of a series of articles onRacial and ethnic segregation Overview Anti-miscegenation laws Crime of apartheid Allegations Caste Xenophobia Environmental / In…

Uno scozzese alla corte del Gran KanLe avventure di Marco PoloLa locandina del filmTitolo originaleThe Adventures of Marco Polo Paese di produzioneStati Uniti d'America Anno1938 Durata104 min Rapporto1,37:1 Genereavventura RegiaArchie Mayo SoggettoN.A. Pogson SceneggiaturaRobert E. Sherwood ProduttoreSamuel Goldwyn FotografiaRudolph Maté, Archie Stout MontaggioFred Allen Effetti specialiJames Basevi MusicheHugo Friedhofer CostumiOmar Kiam Interpreti e personaggi Gary Cooper: MacBone Pan / Marco…

Questa voce sugli argomenti giuristi statunitensi e politici statunitensi è solo un abbozzo. Contribuisci a migliorarla secondo le convenzioni di Wikipedia. Segui i suggerimenti dei progetti di riferimento 1, 2. Charles Evans Hughes Sr. 44º Segretario di Stato degli Stati UnitiDurata mandato5 marzo 1921 - 4 marzo 1925 PredecessoreBainbridge Colby SuccessoreFrank B. Kellogg 36º Governatore di New YorkDurata mandato1º gennaio 1907 - 6 ottobre 1910 PredecessoreFrank W. Higgins Su…

Indalecio Prieto Fotografiado en 1936. Ministro de Hacienda de España 14 de abril de 1931-16 de diciembre de 1931Jefe de Gobierno Niceto Alcalá-ZamoraManuel AzañaPredecesor Gabino Bugallal AraújoSucesor Jaime Carner Romeu Ministro de Obras Públicas de España 16 de diciembre de 1931-12 de septiembre de 1933Jefe de Gobierno Manuel AzañaPredecesor Diego Martínez BarrioSucesor Rafael Guerra del Río Ministro de Marina y Aire de España 4 de septiembre de 1936-17 de mayo de 1937Jefe de Gobier…

Enzyme bisphosphoglycerate mutaseBisphosphoglycerate mutase homodimer, HumanIdentifiersEC no.5.4.2.4CAS no.37211-69-1 DatabasesIntEnzIntEnz viewBRENDABRENDA entryExPASyNiceZyme viewKEGGKEGG entryMetaCycmetabolic pathwayPRIAMprofilePDB structuresRCSB PDB PDBe PDBsumGene OntologyAmiGO / QuickGOSearchPMCarticlesPubMedarticlesNCBIproteins 2,3-bisphosphoglycerate mutaseCrystallographic structure of dimeric human bisphosphoglycerate mutase.[1]IdentifiersSymbolBPGMNCBI gene669HGNC1093OMIM222800…

Typing keyboard key The shift key on an English Windows keyboard (above the left Ctrl key) The Shift key ⇧ Shift is a modifier key on a keyboard, used to type capital letters and other alternate upper characters. There are typically two shift keys, on the left and right sides of the row below the home row. The Shift key's name originated from the typewriter, where one had to press and hold the button to shift up the case stamp to change to capital letters; the shift key was first used in the R…

American racing driver (born 1993) For the Canadian Football League player, see Darrell Wallace. NASCAR driver Bubba WallaceWallace at Las Vegas Motor Speedway in 2024BornWilliam Darrell Wallace Jr. (1993-10-08) October 8, 1993 (age 30)Mobile, Alabama, U.S.AchievementsHighest finishing African-American in the Daytona 500 (2nd, 2018 and 2022)2017 U.S. Short Track Nationals Super Late Model 100 Winner (inaugural race)First African-American to win in the NASCAR Craftsman Truck Series (Martinsv…

تحتاج هذه المقالة إلى الاستشهاد بمصادر إضافية لتحسين وثوقيتها. فضلاً ساهم في تطوير هذه المقالة بإضافة استشهادات من مصادر موثوق بها. من الممكن التشكيك بالمعلومات غير المنسوبة إلى مصدر وإزالتها.Learn how and when to remove this message الإيطالية الاسم الذاتي Italiano   الناطقون 75 مليون الدول  …

Czech association football club Football clubFK Viagem Ústí nad LabemFull nameFK VIAGEM Ústí nad Labem a.s.Nickname(s)ArmaFounded1945; 79 years ago (1945)GroundMěstský stadionCapacity4,000ChairmanPřemysl KubáňManagerBranislav SokoliLeagueBohemian Football League2022–2313thWebsiteClub website Home colours Away colours FK Viagem Ústí nad Labem is a Czech football club based in the city of Ústí nad Labem. Currently the club plays in the Bohemian Football League. The…

American lawyer, banking executive, and politician (1953–2019) Kay HaganUnited States Senatorfrom North CarolinaIn officeJanuary 3, 2009 – January 3, 2015Preceded byElizabeth DoleSucceeded byThom TillisMember of the North Carolina SenateIn officeJanuary 27, 1999 – January 3, 2009Preceded byJohn BlustSucceeded byDon VaughanConstituency32nd District (1999–2003) 27th District (2003–2009) Personal detailsBornJanet Kay Ruthven(1953-05-26)May 26, 1953Shelby, North Carolina,…

Chronic disorder related to the Gulf War Medical conditionGulf War syndromeOther namesChronic multisymptom illness[1][2]Summary of the Operation Desert Storm offensive ground campaign, February 24–28, 1991, by nationalitySymptomsVary somewhat among individuals and include fatigue, headaches, cognitive dysfunction, musculoskeletal pain, insomnia,[3] and respiratory, gastrointestinal, and dermatologic complaintsCausesToxic exposures during the 1990–91 Persian Gulf War. …

Please leave a message at User talk:Cuñado Archives My first archive, I'm so proud. Archive1 19 messages from 21 Jun 2005 to 20 September 2005 Wow, I'm on number two. Archive2 28 messages from 7 October 2005 to 10 February 2006 I can't believe I've been doing this so long! Archive3 27 messages from 12 February 2006 to 25 March 2006 I'm addicted to Wikipedia. Archive4 28 messages from 6 April 2006 to 7 July 2006 I'll give up someday. Archive5 28 messages from 14 July 2006 to 27 November 2006 I c…

Canadian professional association This article relies excessively on references to primary sources. Please improve this article by adding secondary or tertiary sources. Find sources: Association of Visual Language Interpreters of Canada – news · newspapers · books · scholar · JSTOR (August 2020) (Learn how and when to remove this message) The Canadian Association of Sign Language Interpreters (CASLI), formally the Association of Visual Language Interprete…

1935 filmTag der Freiheit: Unsere WehrmachtWehrmacht in front of audience in the filmDirected byLeni RiefenstahlWritten byLeni RiefenstahlProduced byLeni RiefenstahlStarringAdolf HitlerHermann GöringRudolf HessHeinrich HimmlerCinematographyHans ErtlWalter FrentzAlbert KlingGuzzi LantschnerKurt NeubertWilly ZielkeEdited byLeni RiefenstahlMusic byPeter KreuderProductioncompanyReichsparteitag-FilmDistributed byUniversum Film AGRelease date 30 December 1935 (1935-12-30) Running time2…

American swimmer Steve GenterGenter at the 1972 Olympics after 200m Silver medalPersonal informationFull nameRobert Steven GenterNickname(s)Steve, CurlyNational teamUnited StatesBorn (1951-01-04) January 4, 1951 (age 73)Artesia, CaliforniaHeight6 ft 5 in (1.96 m)Weight185 lb (84 kg)SpouseErika RueggSportSportSwimmingStrokesFreestyleClubLakewood Aquatics ClubCollege teamUniversity of California, Los Angeles Medal record Men's swimming Representing the Unite…