Kata loma atau kecap loma (aksara Sunda baku: ᮊᮨᮎᮕ᮪ ᮜᮧᮙ, pengucapan bahasa Sunda: [kəcaploma], juga dikenal sebagai kata kasar atau kecap kasar dan kata songong biasa atau kecap songong biasa[1]) adalah kosakata bahasa Sunda yang digunakan dalam ragam bahasa loma dan merupakan dasar bagi semua kosakata bahasa Sunda, semua kata selain kata loma pasti mempunyai padanan dengan kata loma. Secara etimologis, loma dalam bahasa Sunda berarti akrab. Sebagian kata loma memiliki padanan dalam kata lemes (kira-kira sekitar 400-500 buah),[2] tetapi sebagian lainnya lagi tidak memiliki padanannya dengan kata lemes, sedeng dan lainnya, kata-kata loma yang tidak memiliki padanan apapun seperti itu merupakan kosakata tak bertingkat dan bisa digunakan di semua ragam bahasa Sunda.
Dalam kamus-kamus atau buku tata bahasa Sunda yang menuliskan kata loma sebagai kata kasar, kata loma ditandai dengan k atau K.
Kosakata
Di bawah ini adalah contoh kata loma (yang ditebali) dengan padanannya dalam kata lemes.[3]
Indonesia
Loma
Lemes
mandi
mandi
siram
ingin
hayang
palay
makan
baranghakan
tuang
minum
nginum
ngaleueut
berjalan kaki
leumpang
nyacat
kepala
sirah
mastaka
leher
beuheung
tenggek
Contoh kata loma (bercetak tebal) yang tidak memiliki padanan apapun diantaranya yaitu:[3]
Indonesia
Sunda
berapa
sabaraha
apa
naon
itu
itu
kapan
iraha
mengapa
kunaon
siapa
saha
enam
genep
Selain itu ada pula kata loma (yang ditebali) yang mempunyai padanan di semua jenis kata, di antaranya yaitu:[4]
Coolsma, S. (1985) [1904]. Tata bahasa Sunda. Diterjemahkan oleh Wijayakusumah, Husein; Rusyana, Rus. Jakarta: Djambatan. OCLC13986971.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
Ardiwinata, D.K. (1984) [1916]. Tata Bahasa Sunda. Diterjemahkan oleh Ayatrohaedi. Jakarta: Balai Pustaka. OCLC559541903.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)