Rancangan teknis kapal layar tiang tinggi ini memiliki ukuran panjang 111,20 meter, lebar 13,65 meter, kedalaman draft 5,95 meter, dan tinggi maksimal tiang layar 49 meter dari permukaan dek atas. Kapal kelas Bark tiga tiang itu memiliki 26 layar dengan luas keseluruhan layar 3.352 meter persegi.[3] Ketinggian dek utamanya 9,20 meter dari permukaan laut. "Keistimewaan KRI Bima Suci terletak pada instrumen navigasi pelayarannya yang lebih canggih, instrumen pemurnian air laut menjadi air tawar hingga alat komunikasi dan data digitalnya.
KRI Bima Suci direncanakan akan langsung melaksanakan tugas pertamanya operasi penyeberangan dengan berlayar dari Spanyol menuju Tanah Air pada 18 September mendatang. Pada pelayaran perdananya, KRI Bima Suci sekaligus melaksanakan pelayaran Kartika Jala Krida (KJK) 2017, bersama dengan 119 Taruna/Kadet Akademi Angkatan Laut tingkat III Angkatan 64. KJK merupakan pelayaran muhibah ke luar negeri sekaligus latihan dan praktek (Latek) bagi Taruna AAL dengan menggunakan kapal latih Taruna, dan diharapkan KRI Bima Suci akan tiba di Surabaya pada 24 November 2017.
Padang, Kota Pertama Indonesia Disinggahi KRI Bima Suci
KRI Bima Suci akan berada di Padang tanggal 8 sampai dengan 11 November mendatang,[4] sebelum bertolak ke Jakarta guna diterima secara resmi di Indonesia. Selama singgah di Ibu Kota Sumatera Barat ini, KRI Bima Suci serta 119 Taruna AAL yang melaksanakan Kartika "Jala Krida" Tahun 2017, akan melaksanakan serangkaian kegiatan yaitu, Open Ship bagi masyarakat setempat, Kirab Kota dari Kantor Gubernur Sumbar dan berakhir di Monumen Perdamaian Muara Lasak, Makan malam di Auditorium Sumbar, Upacara Peringatan Hari Pahlawan pada 10 November, serta Coktail Party di atas KRI. Dalam pelayaran perdananya, KRI Bima Suci yang dikomandani oleh Letkol Laut (P) Widyatmoko Baruno Aji, serta 119 Taruna/Kadet AAL pelaksanakan Kartika Jala Krida (KJK) tahun 2017 yang dikomandani oleh Letkol Laut (P) Tonny Sundah M. Tr. Han., telah melalui berbagai negara dengan rute pelayaran yaitu, Vigo (Spanyol) – Civitavecchia (Italia) – Port Said (Mesir) – Jeddah (Arab Saudi) – Colombo (Sri Lanka) – dan saat ini di Padang.[5][6][7]
Kapal layar latih terbaru milik TNI Angkatan Laut tersebut merupakan penerus dari kapal legendaris KRI Dewaruci. Yang menarik dan dramatis saat kedatangan KRI Bima Suci memasuki wilayah perairan sekitar Jakarta, yaitu pada saat KRI Dewaruci sebagai generasi pendahulu kapal layar latih menyambut KRI Bima Suci di tengah perairan, tepatnya di tenggara Pulau Damar Kepulauan Seribu dan memandunya hingga sampai menjalani proses sandar. Pada penyambutan KRI Bima Suci di dermaga JICT II, dimeriahkan dengan tarian tradisional sejarah Bima Suci yang menggambarkan tentang kisah perjalanan spiritual Bima hingga bertemu dengan Dewa Ruci, dimana hal tersebut juga sebagai latar belakang penamaan Bima suci. Pada kesempatan tersebut, dalam sambutannya Menhan RI Ryamizard Ryacudu mengatakan, pembangunan kapal layar latih ini memang dasarnya direncanakan untuk meneruskan tradisi keperkasaan, ketangguhan, dan kejayaan KRI Dewaruci yang saat ini telah genap berusia 64 tahun dan telah banyak mengukir prestasi.[8]
Penugasan
Setiap tahunnya, kadet AAL akan berlayar dengan Bima Suci sebagai kapal pengganti Dewaruci ke berbagai belahan dunia dengan tujuan utama adalah latihan pelayaran bintang atau disebut Kartika Jala Krida.
Komandan
Letkol Laut (P) Widyatmoko Baruno Aji (sebelumnya menjabat Komandan KRI Dewaruci) dikukuhkan sebagai komandan pertama KRI Bima Suci, sekaligus menjadi Komandan Satgas Penyeberangan dan KJK 2017 yang akan membawa kapal generasi penerus KRI Dewa Ruci ini tiba di tanah air.