Sebelum Perang Dunia Kedua pecah, Burma merupakan bagian dari Kekaisaran Britania, yang secara proresif menyerang dan menduduki menyusul tiga perang Inggris-Burma pada abad ke-19. Awalnya merupakan bagian dari India Britania, Burma kemudian menjadi koloni terpisah berdasarkan Akta Pemerintahan India 1935. Di bawah kekuasaan Britania, terjadi perkembangan ekonomi yang substansial, tapi mayoritas komunitas Bamar menjadi semakin bergejolak. Yang memprihatinkan mereka antara lain masuknya pekerja-pekerja India dalam banyak industri baru dan terkikirsnya masyarakat tradisional di daerah-daerah pedesaan karena tanah mereka dipergunakan untuk perkebunan-perkebunan yang hasilnya diekspor atau digadaikan pada lintah darat India. Dorongan untuk merdeka semakin besar.[3] Ketika Burma diserang, orang-orang Bamar tidak bersedia membantu pihak Britania dan banyak yang siap membantu pergerakan-pergerakan membantu Jepang.
Drea, Edward J. (1998). "An Allied Interpretation of the Pacific War". In the Service of the Emperor: Essays on the Imperial Japanese Army. Nebraska: University of Nebraska Press. ISBN0-8032-1708-0.
Fujino, Hideo. Singapore and Burma
Grant, Ian Lyall & Tamayama, Kazuo Burma 1942: The Japanese Invasion