Kampanye Burma di Palagan Asia Tenggara dalam Perang Dunia II berlangsung selama empat tahun sejak 1942 hingga 1945. Selama tahun pertama kampanye, Angkatan Darat Kekaisaran Jepang dengan bantuan dari para pemberontak Burma telah mengenyahkan pasukan Britania dan pasukan Tiongkok keluar dari Burma, dan menduduki sebagian besar negera tersebut. Dari Mei hingga Desember 1942, kampanye yang paling aktif berhenti ketika hujan muson menyebabkan gerakan taktis hampir mustahil di perbatasan berhutan dan bergunung-gunung antara India dan Burma, dan baik Sekutu dan Jepang menghadapi kendala logistik yang berat.
Ketika hujan berhenti, Sekutu melancarkan dua serangan. Pertama, serangan di pesisir Provinsi Arakan, gagal, dengan efek yang parah pada semangat juang Sekutu. KOndisi ini dipulihkan sebagian oleh perbaikan administrasi dan pelatihan, dan sebagian karena hasil dari sebuah serangan oleh pasukan di bawah Brigadir Orde Wingate yang banyak dipublikasikan. Serangan ini mungkin juga mendorong para komandan Jepang dalam melancarakan serangan-serangan besar tahun berikutnya, yang gagal secara tragis.
India dan Burma, Mei–Desember 1942
Total sekitar 450.000 tentara Sekutu menghadapi 300.000 tentara Jepang.[4] Namun, baik operasi Sekutu maupun Jepang terkendala oleh medan dan logistik. Wilayah perbatasan antara Burma dan India sebagian besarnya merupakan daerah yang hampir tidak dapat dilalui, dengan sangat sedikit rute yang praktis melalui perbukitan yang tertutup hutan belantara. Pasukan Jepang hanya bisa menggunakan transportasi kereta api dan sungai sejauh Pelabuhan Kalewa di Sungai Chindwin, sementara Sekutu tergantung pada hubungan sungai dan kereta api yang tidak memadai ke Dimapur di lembah Sungai Brahmaputra, dari sana terdapat sebuah jalan menuju pangkalan di Imphal.
Sekutu
Palagan Timur Jauh diberikan prioritas terendah oleh Ketua Staf Komite di Britania. Upaya militer Britania sebagai gantinya terkonsentrasi di palagan Timur Tengah, sebagian sesuai dengan kebijakan "Jerman Pertama" yang dikeluarkan oleh pemerintah Amerika Serikat di bawah Presiden Franklin Roosevelt. Sedikit sumber daya yang dialokasikan untuk India, dan memang formasi Angkatan Darat India Britania yang baru dibentuk dilatih untuk peperangan gurun pasir dan bukan untuk peperangan hutan belantara sampai Desember 1942, ketika jelas bahwa Kampanye Afrika Utara telah selesai untuk semua maksud dan tujuan.[5]
Catatan
^Empire forces also included units from Australia, Canada and New Zealand
^Includes 916 killed and 4,141 wounded/missing during the Arakan Campaign 1942–43,[1] and 818 killed/captured and 600 wounded to the point of being unfit for service in the Chindit raids.[2]
^611 killed, 1,165 wounded (estimated), per official Japanese figures.[3] Only the Arakan campaign is included.
Drea, Edward J. (1998). "An Allied Interpretation of the Pacific War". In the Service of the Emperor: Essays on the Imperial Japanese Army. University of Nebraska Press. ISBN978-0803217089.
Fergusson, Bernard (1945). Beyond the Chindwin: An Account Of The Adventures Of Number Five Column Of The Wingate Expedition Into Burma, Rangoon 1943. Collins.
Latimer, Jon (2004). Burma: The Forgotten War. John Murray. ISBN978-0719565755.