Inayah Wulandari Wahid, S.Sn. (lahir 31 Desember 1982) adalah aktivis dan aktor berkebangsaan Indonesia.[1][2] Ia merupakan putri bungsu dari Presiden Indonesia keempat, Abdurrahman Wahid. Inayah bergerak dengan Positive Movement (PM) dan Gusdurian yang aktif menyikapi persoalan sosial khususnya isu-isu Hak Asasi Manusia (HAM). Untuk aktivitasnya ini, Inayah diganjar penghargaan Apresiasi Perempuan Berpengaruh pada Agustus 2023 lalu.[3][4]
Inayah juga dikenal sebagai aktris panggung dengan penampilannya di berbagai panggung teater nasional. Ia tercatat beberapa kali tampil di dalam pertunjukan Indonesia Kita bersama aktor senior Butet Kartaredjasa.[5] Selain itu, Inayah kerap kali tampil tunggal dalam pertunjukan monolog, salah satunya bertajuk Negeri Sarung. Inayah terkenal dengan gayanya yang kritis di atas panggung. Ia tak segan-segan melontarkan kritik tajam berkenaan dengan berbagai situasi sosial hingga politik tanah air.[6]
Sebagai aktris, Inayah berperan sebagai salah satu pemeran utama bernama Naya dalam komedi situasi OK-JEK yang disiarkan oleh NET..[7][8]
Karier
Saat ini, Inayah tercatat sebagai pengurus aktif Pengurus Besar Nahdlatul Ulama. Pada 20 September 2022, Inayah mewakili PBNU untuk menghadiri undangan Presiden Timor Leste yang juga peraih Nobel Perdamaian, José Ramos-Horta. Di dalam pertemuan itu, Horta menyampaikan usaha pengusulan Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah untuk mendapatkan penghargaan Nobel serupa pada masa yang akan datang. Usulan ini sebelumnya pernah dilontarkan oleh tokoh perjuangan dan mantan presiden Timor Leste Xanana Gusmao.[9]
Dalam dunia perfilman, saat ini Inaya didapuk sebagai salah seorang board Madani Film Festival yang anggotanya juga terdiri dari sineas senior Garin Nugroho.[10] Sementara di medan aktivisme sosial, ia kerap kali diundang dalam berbagai acara untuk isu-isu gender, pemberdayaan perempuan, disabilitas dan lain-lain. Inaya juga vokal menyuarakan isu-isu lingkungan. Saat ini ia memangku anggota Dewan Pengawas Greenpeace Indonesia.[11]
Sepanjang 2022, setelah melandainya pandemi Covid-19 di Indonesia, Inayah kembali aktif menjalani beberapa pertunjukan. Bersama Butet Kartaradjasa dan pemain senior lainnya di bawah payung Indonesia Kita, ia melakukan tur di berbagai kota membawakan lakon Tabib Suci karya Agus Noor.[12]
Pada 27 Agustus 2022, Inayah tampil dalam monolog bertajuk Negeri Sarung di Makara Art Center Universitas Indonesia. Ia berperan sebagai penjual sarung keliling yang jenaka sekaligus kritis. Dalam monolognya, Inayah mengeksplorasi sarung sebagai pakaian tradisional yang kerap dikomodifikasi sebagai simbol kesalehan hingga alat politik untuk meraih simpati dan suara. Monolog yang sarat satire ini menyindir dengan keras watak-watak politisi hingga pemuka agama yang saling berkolaborasi untuk kepentingan mereka. Bahkan penegakan hukum secara cerdas mendapat sindiran keras Inayah dengan menampilkan gaya masyarakat pinggiran yang kenes dan sejatinya tidak terlalu peduli dengan perebutan kekuasaan.[13]
Inayah kembali tampil pada pertunjukan Indonesia Kita membawakan lakon "Orang-Orang Berbahaya" di Teater Besar TIM, Jakarta.[14]